Pendahuluan Alfuzosin
Alfuzosin adalah obat antagonis alfa-1 adrenergik yang digunakan untuk benign prostate hyperplasia (BPH) pada pria. Alfuzosin bekerja dengan menghambat reseptor alpha-1 adrenergik pada otot-otot prostat dan leher kandung kemih, sehingga merelaksasi otot-otot tersebut. Akibatnya, aliran urin menjadi lebih lancar dan gejala-gejala seperti kesulitan buang air kecil, sering buang air kecil, dan nyeri atau ketidaknyamanan berkurang.[1]
Sebelum memulai terapi dengan alfuzosin, perlu dilakukan pengecualian kemungkinan adanya kanker prostat. Selain itu, pada pasien yang menjalani operasi katarak phacoemulsification, ditemukan bahwa beberapa pasien yang sedang menerima atau sebelumnya telah diobati dengan antagonis alfa-1 adrenergik mengalami intraoperative floppy iris syndrome (IFIS).
Perlu diwaspadai potensi peningkatan gejala angina pektoris pada pasien dengan insufisiensi koroner yang mendapat alfuzosin. Jika terjadi gejala baru atau memburuk, terapi perlu dihentikan. Terakhir, alfuzosin dapat menyebabkan pemanjangan interval QT, sehingga perlu dipertimbangkan potensi risiko ini pada pasien dengan riwayat pemanjangan interval QT yang diketahui atau yang menerima terapi bersamaan dengan obat yang diketahui dapat memperpanjang interval QT.[2]
Di Indonesia, alfuzosin tersedia dalam merek dagang Xatral XL®.[3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Alfuzosin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antagonis adrenergik[4] |
Subkelas | Antagonis adrenergik alfa[4] |
Akses | Resep[3] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[2] Kategori TGA: B2[5] |
Wanita menyusui | Penggunaan pada ibu menyusui tidak diindikasikan[2] |
Anak-anak | Tidak diindikasikan untuk pasien anak[2] |
Infant | |
FDA | Approved[2,6] |