Efek Samping dan Interaksi Obat Alfuzosin
Efek samping alfuzosin yang perlu diwaspadai mencakup intraoperative floppy iris syndrome pada pasien dengan katarak yang menjalani phacoemulsification, peningkatan gejala angina pektoris, dan pemanjangan interval QT. Interaksi obat bisa terjadi dengan agen antihipertensi dan obat yang mempengaruhi CYP3A4.[2,7]
Efek Samping
Efek samping alfuzosin melibatkan sistem kardiovaskular, yakni dapat mencakup pusing atau pingsan, terutama pada saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Terkadang, pasien dapat mengalami sakit kepala, nyeri dada, atau palpitasi. Efek samping lain yang dapat terjadi melibatkan sistem pencernaan, seperti nyeri perut, mual, atau diare. Selain itu, alfuzosin dapat menyebabkan efek samping pada sistem saraf, seperti kelelahan atau peningkatan air liur.[2,7]
Angina
Alfuzosin berpotensi menyebabkan peningkatan gejala angina pektoris pada pasien dengan insufisiensi koroner. Apabila terjadi gejala baru atau perburukan gejala yang sudah ada, terapi perlu dihentikan.[2]
Intraoperative Floppy Iris Syndrome (IFIS)
Intraoperative floppy iris syndrome (IFIS) pernah dilaporkan pada pasien yang menjalani operasi katarak phacoemulsification dan sedang menerima atau sebelumnya diobati dengan antagonis alfa-1 adrenergik seperti alfuzosin.[2]
Potensi Efek Samping Signifikan Lainnya
Alfuzosin juga bisa menyebabkan depresi sistem saraf pusat, hipotensi ortostatik, sinkop, risiko gangguan iskemik serebral, serta priapismus meskipun jarang.[2,7]
Efek Kardiovaskular
Selain angina pektoris yang telah disebutkan sebelumnya, alfuzosin juga bisa menyebabkan takikardia dan pemanjangan interval QT.[2,7]
Efek Gastrointestinal
Potensi efek samping gastrointestinal mencakup mual, diare, mulut kering, dan sakit perut.[2,7]
Efek Neurologi
Selain depresi saraf pusat, alfuzosin juga bisa menyebabkan pusing, vertigo, dan sakit kepala.[2,7]
Efek Samping Lainnya.
Alfuzosin juga bisa menyebabkan asthenia, malaise, dan edema. Pada kulit juga bisa timbul ruam, pruritus, dan kemerahan.[2,7]
Interaksi Obat
Interaksi obat bisa terjadi dengan antihipertensi dan obat yang mempengaruhi enzim CYP3A4.[7]
Peningkatan Risiko Efek Samping
Alfuzosin dapat meningkatkan efek hipotensi dari agen antihipertensi dan nitrat seperti nitrogliserin. Efek hipotensi juga bisa memburuk jika digunakan dengan inhibitor fosfodiesterase-5 seperti sildenafil. Efek hipotensi yang berat juga bisa terjadi jika digunakan dengan antagonis alfa-1 adrenergik lain seperti tamsulosin.[7]
Peningkatan Konsentrasi Serum
Peningkatan konsentrasi serum bisa terjadi jika digunakan dengan inhibitor CYP3A4 yang kuat seperti ketoconazole, ritonavir, clarithromycin, dan nelfinavir.[7]