Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Aminophylline annisa-meidina 2023-07-31T09:18:11+07:00 2023-07-31T09:18:11+07:00
Aminophylline
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi Dan Dosis
  • Efek Samping Dan Interaksi
  • Penggunaan Pada Kehamilan Dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi Dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Aminophylline

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Secara farmakologi, aminophylline merupakan garam larut teofilin dengan etilendiamin. Aminophylline bekerja melalui 2 cara pada saluran napas individu dengan obstruksi reversibel, yakni relaksasi otot polos yang menyebabkan bronkodilatasi dan efek profilaksis non-bronkodilator.[1,4]

Farmakodinamik

Aminophylline merupakan obat kombinasi antara teofilin dan etilendiamin. Teofilin adalah bentuk dari aminophylline yang lebih mudah larut.

Fosfodiesterase Inhibitor

Aminophylline dan teofilin menyebabkan penghambatan non-selektif isoenzim fosfodiesterase III dan IV yang menyebabkan peningkatan jaringan siklik adenin monofosfat (cAMP) dan siklik 3’,5’. Obat ini juga meningkatkan konsentrasi guanosin monofosfat sehingga menghasilkan relaksasi otot polos pada paru, pembuluh darah paru, diuresis, dan stimulasi jantung.[1]

Adenosine Receptor Antagonist

Aminophylline dan teofilin adalah antagonis kuat dari reseptor adenosin A1 dan A2, serta pada A3 walaupun tidak sekuat pada A1 dan A2. Teofilin mengikat pada adenosin A2B untuk mencegah terjadinya bronkokonstriksi dengan menghambat pelepasan mediator seperti histamin dan leukotrien dari sel mast. Teofilin juga meningkatkan penyerapan kalsium yang dimediasi oleh adenosin pada diafragma sehingga menyebabkan peningkatan kontraksi dan mencegah kelelahan diafragma.[1]

Histone Deacetylase Activator

Dalam keadaan inflamasi, aktivitas dari histone deactylase menjadi berkurang akibat stres oksidatif. Aminophylline dan teofilin meningkatkan aksi dari histone deacetylase pada tempat terjadinya inflamasi. Tindakan ini dapat mencegah terjadinya transkripsi gen inflamasi yang membutuhkan asetilasi histon untuk mengaktifkan transkripsinya.[1]

Farmakokinetik

Konsentrasi aminophylline yang stabil dapat diperoleh saat terjadi keseimbangan antara asupan obat dengan eliminasi obat. Setelah kondisi stabil tersebut tercapai, kadar serum akan tetap relatif konstan dan dapat memberikan efek terapeutik. Waktu paruh aminophylline cukup panjang yang artinya dapat dieliminasi dalam waktu yang lambat.[5]

Absorpsi

Aminophylline dengan cepat diserap oleh tubuh dan diubah menjadi teofilin. Sebanyak 40% akan terikat dengan albumin.

Setelah dosis tunggal 5 mg/kg pada orang dewasa, konsentrasi puncak rata-rata berada pada 5-15 µg/ml dan dapat diharapkan bertahan 1-2 jam setelah pemberian.[6]

Distribusi

Aminophylline yang tidak terikat akan didistribusikan secara bebas ke seluruh tubuh kecuali bagian lemak tubuh. Volume distribusi berkisar antara 0,3 hingga 0,7 L/kg. Distribusi dapat melewati plasenta, ASI dan cairan serebrospinal.

Peningkatan distribusi aminophylline dapat terjadi akibat berkurangnya ikatan protein plasma. Ini cenderung terjadi pada neonatus prematur, pasien dengan sirosis, asidemia yang tidak terkoreksi, lansia, dan wanita hamil pada trimester ketiga.[6]

Metabolisme

Metabolisme terjadi di hati melalui perantara enzim sitokrom CYP450. Pada konsentrasi yang lebih rendah adalah substrat CYP1A2, dan pada konsentrasi yang tinggi CYP2E1 juga dapat terlibat.

Biotransformasi terjadi melalui proses demetilasi menjadi 1-metilxantin dan 3 metilxantin. Hidroksilasi menjadi 1,3-dimetilurat. 1-metilxantin selanjutnya dihidroksilasi oleh xantin oksidase menjadi asam,1-metilurat.[6]

Eliminasi

Pada neonatus, sekitar 50% dari dosis diekskresikan tanpa melalui perubahan pada urine. Setelah tiga bulan pertama kehidupan, obat akan diekskresikan sebanyak 10% dari dosis dan tanpa perubahan.

Setelah pemberian dosis aminophylline, kondisi stabil dalam darah dicapai dalam 30-65 jam, dengan rerata waktu paruh adalah sekitar 8 jam.[6]

Faktor yang dapat mempengaruhi eliminasi menjadi lebih cepat:

  • Rentang usia 4 hingga 16 tahun
  • Induksi enzim CYP450 oleh obat-obatan seperti phenobarbital dan carbamazepine

  • Merokok
  • Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat

Faktor yang dapat mempengaruhi eliminasi menjadi lebih lambat:

  • Usia tua
  • Hambatan pada enzim CYP450
  • Penyakit hati
  • Penyakit menular seperti pneumonia atau infeksi virus
  • Gagal jantung kongestif[1]

Referensi

1. Zafar Gondal A, Zulfiqar H. Aminophylline. [Updated 2022 Dec 24]. In: StatPearls Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545175/
4. Jiao F, Gao N, Zhang S, Yang Y.A clinical analysis and study of 110 pediatric cases with Aminophylline poisoning. Glob Drugs Therap 3.2018.DOI: 10.15761/GDT.1000148
6. Drugs.com. Aminophylline tablets prescribing information.2023. https://www.drugs.com/pro/aminophylline-tablets.html

Pendahuluan Aminophylline
Formulasi Aminophylline

Artikel Terkait

  • Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
    Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
  • Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
    Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023
    Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas 21 Maret 2025, 11:55
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
9 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 08:47
Asma yang kambuh dan tidak membaik dengan symbicort
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam TS dokterIzin bertanya, pasien dewasa dengan asma rutin dgn symbicort, kemudian asma kambuh tdk membaik dengan symbicort. apakah boleh di beri...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2024, 09:12
Kortikosteroid dan bronkodilator pada pasien ibu hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok saya mempunyai pasien sesak nafas karna asma bronkhiale dimana saat itu pasien tsb lagi hamil apakah boleh Dikasih kortocosteroid dan bronkodilator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.