Indikasi dan Dosis Salbutamol
Indikasi salbutamol adalah sebagai bronkodilator kerja cepat pada penanganan asthma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dosis disesuaikan dengan bentuk sediaan yang digunakan.
Selain dapat merelaksasi otot polos bronkus, salbutamol juga memiliki efek dapat merelaksasi otot rahim dan dapat digunakan untuk penundaan persalinan preterm, akan tetapi salbutamol yang digunakan untuk indikasi tersebut masih memerlukan studi lebih lanjut.[4,6,7,11]
Bronkospasme pada Asthma
Pedoman penatalaksanaan asthma yang dikeluarkan oleh Global Initiative for Asthma (GINA) tidak lagi merekomendasikan terapi short-acting beta-agonists (SABA), seperti salbutamol, sebagai terapi tunggal untuk tata laksana asthma. Terapi tunggal SABA telah dikaitkan dengan peningkatan risiko eksaserbasi asthma berat. Pedoman tersebut lebih merekomendasikan inhaled-corticosteroids (ICS), seperti budesonide karena telah dikaitkan dengan penurunan risiko eksaserbasi, keperluan rawat inap, dan kematian akibat asthma.[13]
Anak
Pada anak, dosis salbutamol dibedakan lagi berdasarkan mode pemberiannya.
Aerosol Inhalasi Oral:
Anak-anak 4 tahun ke atas dapat menggunakan sediaan aerosol inhalasi oral dalam bentuk metered dose inhaler dengan dosis 180 μg (2 inhalasi) setiap 4-6 jam. Pada beberapa kasus, dosis rendah 90 μg (1 inhalasi) setiap 4 jam mungkin cukup.[5]
Nebulisasi:
Cairan inhalasi untuk nebulisasi dapat digunakan pada anak usia 2-12 tahun dengan berat badan minimal 15 kg. Dosis 2,5 mg, 3 atau 4 kali sehari.[5,7]
Tablet Konvensional Oral:
Untuk anak usia 6-12 tahun, salbutamol tablet konvensional dapat diberikan dalam dosis awal, 2 mg sebanyak 3 atau 4 kali sehari. Jika perlu, tingkatkan dosis dengan hati-hati dan bertahap sesuai toleransi hingga maksimal 6 mg sebanyak 4 kali sehari (maksimum 24 mg total dosis harian).
Untuk anak 12 tahun ke atas, salbutamol dapat diberikan dalam dosis 2-4 mg sebanyak 3 atau 4 kali sehari. Jika perlu, tingkatkan dosis dengan hati-hati dan bertahap sesuai toleransi hingga maksimal 8 mg sebanyak 4 kali sehari (maksimal 32 mg total dosis harian).[5]
Tablet Oral Extended-Release:
Untuk anak-anak usia 6-12 tahun, salbutamol tablet extended release diberikan dalam dosis awal 4 mg setiap 12 jam. Jika perlu, tingkatkan dosis dengan hati-hati dan bertahap sesuai toleransi hingga maksimum 12 mg sebanyak 2 kali sehari (maksimum 24 mg total dosis harian).
Pada remaja 12 tahun ke atas, salbutamol tablet extended release diberikan dalam dosis awal 8 mg setiap 12 jam. Pada beberapa pasien, misalnya anak yang berat badannya rendah, dosis 4 mg setiap 12 jam mungkin sudah cukup. Jika perlu, tingkatkan dosis dengan hati-hati dan bertahap sesuai toleransi hingga maksimum 16 mg dua kali sehari (maksimum 32 mg total dosis harian).[5]
Dewasa
Pada pasien dewasa dengan asthma, dosis salbutamol juga menyesuaikan dengan cara pemberian.
Aerosol Inhalasi Oral:
Pada pasien dewasa, salbutamol dapat digunakan dengan aerosol inhalasi oral atau metered dose inhaler dalam dosis 180 μg (setara 2 inhalasi) diberikan setiap 4-6 jam. Dosis tidak boleh melebihi 12 inhalasi dalam 24 jam.[8]
Nebulisasi:
Salbutamol digunakan dalam dosis 2,5-5 mg 4 kali sehari.[5,8]
Tablet atau Cairan Konvensional Oral:
Salbutamol sediaan oral konvensional digunakan maksimal 8 mg 4 kali sehari.[5]
Tablet Oral Extended Release:
Salbutamol extended release digunakan maksimal 16 mg 2 kali sehari.[5]
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Salbutamol digunakan pada pasien dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dosis dibedakan berdasarkan jenis sediaan.[5]
Aerosol Inhalasi Oral:
Dosis awal adalah 180 μg (2 inhalasi), diberikan 4 kali sehari dalam kombinasi tetap dengan ipratropium bromida 18 μg per inhalasi. Jika perlu, dapat diberikan inhalasi tambahan dengan dosis tidak melebihi 12 inhalasi dalam 24 jam.
Nebulisasi:
Dosis awal adalah 2,5 mg 4 kali sehari dalam kombinasi tetap dengan ipratropium bromida 0,5 mg per dosis. Jika perlu, dapat diberikan 2,5 mg dalam kombinasi tetap dengan ipratropium bromida hingga 6 kali sehari.[5]
Profilaksis Bronkospasme Yang Diinduksi Latihan
Untuk pencegahan bronkospasme yang diinduksi latihan, salbutamol dapat digunakan pada dewasa dan anak usia 4 tahun ke atas. Salbutamol diberikan dalam bentuk aerosol inhalasi oral melalui metered dose inhaler. Dosis yang diberikan adalah 180 μg (2 inhalasi), diberikan 15-30 menit sebelum latihan.[5]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH