Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Salbutamol general_alomedika 2022-09-30T14:59:54+07:00 2022-09-30T14:59:54+07:00
Salbutamol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Salbutamol

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi salbutamol adalah sebagai bronkodilator golongan agonis reseptor β2 adrenergik selektif short acting. Selektivitas salbutamol lebih tinggi pada reseptor β2 di paru jika digunakan pada dosis kecil, namun selektivitasnya akan hilang jika dilakukan penambahan dosis. Farmakokinetik salbutamol yang diberikan secara inhalasi akan memberikan efek kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan pemberian secara oral.[2,5,6]

Farmakodinamik

Farmakodinamik salbutamol merupakan obat simpatomimetik yang bekerja pada reseptor β2 untuk merelaksasi otot polos bronkus dengan efek yang sedikit pada organ jantung. Aktivasi reseptor β2 adrenergik pada otot polos saluran napas mengaktifkan enzim adenil siklase sehingga menstimulasi produksi cyclic adenosine-3', 5'-monophosphate (cAMP) dan mengaktifkan protein kinase A yang dapat menghambat fosforilasi miosin dan menurunkan kadar ion kalsium intraseluler, Hasil akhirnya adalah terjadi relaksasi otot polos saluran napas, mulai dari trakea sampai ke bronkiolus terminal.[1,2,6]

Perlu diketahui bahwa monoterapi salbutamol sudah tidak lagi disarankan sebagai terapi lini pertama serangan asthma.[13]

Farmakokinetik

Salbutamol diserap secara cepat setelah pemberian per oral, tetapi efek kerja akan lebih cepat terjadi pada pemberian inhalasi.

Absorpsi

Salbutamol yang diberikan setelah inhalasi bekerja secara topikal pada otot polos saluran napas. Obat awalnya memiliki kadar yang hampir tidak ada di dalam darah. Seiring dengan bertambahnya waktu, kadarnya akan meningkat dalam 2-3 jam walaupun kadar yang dicapai secara sistemik masih tetap rendah.

Salbutamol memiliki onset kerja cepat yang kurang dari 5 menit pada pemberian inhalasi, sedangkan untuk pemberian oral onset kerjanya kurang dari 30 menit. Salbutamol cepat diabsorpsi dari traktus gastrointestinal dan mencapai waktu puncak dalam 30 menit untuk sediaan inhalasi, sedangkan pemberian oral waktu puncaknya kurang dari 2 jam pada sediaan immediate-release dan 6 jam pada sediaan extended release. Bioavailabilitas yang dicapai sekitar 50 %.[2,5,6]

Distribusi

Salbutamol yang terdistribusi di dalam tubuh memiliki volume sekitar 156 +/- 38 L. Tidak diketahui apakah salbutamol dapat mencapai air susu ibu atau tidak.[2,5]

Metabolisme

Salbutamol tidak dimetabolisme di paru-paru tetapi diubah di hati menjadi ester 4'-o-sulfat (salbutamol 4'-O-sulfat), yang memiliki aktivitas farmakologis yang dapat diabaikan. Salbutamol juga dapat dimetabolisme oleh deaminasi oksidatif dan konjugasi dengan glukuronida yang pada akhirnya diekskresikan dalam urine sebagai metabolit.[2,8]

Eliminasi

Ekskresi salbutamol terutama melalui urine sekitar 80-100% pada pemberian secara inhalasi dan oral. Metabolitnya terutama dikeluarkan melalui urine dan sisanya melalui feses. Salbutamol memiliki waktu paruh yang pendek sekitar 3-5 jam setelah pemberian inhalasi, sedangkan setelah pemberian oral sekitar 5-6 jam.[2,6,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Vet NJ, et al. Population Pharmacokinetics of Intravenous Salbutamol in Children with Refractory Status Asthmaticus. Clinical Pharmacokinetics, 2020;59:257–264
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2083, Salbutamol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Salbutamol. Accessed Sept. 22, 2022.
5. Drugs.com. Albuterol. 2022. https://www.drugs.com/pro/albuterol.html#s-34089-3
6. MIMS. Salbutamol. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol?mtype=generic
7. BPOM. Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif. 2022. https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-3-sistem-saluran-napas-0/31-antiasma-dan-bronkodilator/312-agonis-adrenoseptor/3121-agonis
8. Medscape. albuterol/ipratropium (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/combivent-respimat-albuterol-ipratropium-343443#10
13. Reddel HK, Bacharier LB, Bateman ED, Brightling CE, Brusselle GG, Buhl R, Cruz AA, Duijts L, Drazen JM, FitzGerald JM, Fleming LJ, Inoue H, Ko FW, Krishnan JA, Levy ML, Lin J, Mortimer K, Pitrez PM, Sheikh A, Yorgancioglu AA, Boulet LP. Global Initiative for Asthma Strategy 2021: Executive Summary and Rationale for Key Changes. Am J Respir Crit Care Med. 2022 Jan 1;205(1):17-35. doi: 10.1164/rccm.202109-2205PP. PMID: 34658302; PMCID: PMC8865583.

Pendahuluan Salbutamol
Formulasi Salbutamol

Artikel Terkait

  • Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
    Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral
  • Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
    Tata Laksana Asma Terbaru Berdasarkan GINA 2021
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023
    Update Tata Laksana Asma Berdasarkan Laporan Strategi GINA 2023
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ismayuni Sumira
Dibalas 21 Maret 2025, 11:55
PALPITASI SETELAH KONSUMSI SALBUTAMOL 4 MG
Oleh: dr. Ismayuni Sumira
9 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, pasien perempuan usia 16 tahun dengan keluhan batuk 2 hari, disertai nafas bunyi ngik, demam (-). Pasien beli obat sendiri ke...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 08:47
Asma yang kambuh dan tidak membaik dengan symbicort
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam TS dokterIzin bertanya, pasien dewasa dengan asma rutin dgn symbicort, kemudian asma kambuh tdk membaik dengan symbicort. apakah boleh di beri...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2024, 09:12
Kortikosteroid dan bronkodilator pada pasien ibu hamil
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok saya mempunyai pasien sesak nafas karna asma bronkhiale dimana saat itu pasien tsb lagi hamil apakah boleh Dikasih kortocosteroid dan bronkodilator...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.