Efek Samping dan Interaksi Obat Salmeterol
Salmeterol merupakan obat yang dapat menyebabkan beragam efek samping dari ringan sampai berat. Efek samping salmeterol yang paling berat adalah bronkokonstriksi paradoksal pada pasien asthma. Interaksi salmeterol juga telah dilaporkan terhadap beberapa golongan obat, seperti inhibitor CYPP4503A4, diuretik, penghambat beta, penghambat monoamin oksidase, dan antidepresan trisiklik.
Efek Samping
Salah satu efek samping yang paling ditakutkan pada penggunaan salmeterol adalah bronkokonstriksi paradoksal pada pasien asthma. Hal ini umumnya dikarenakan ketidakseimbangan antara penggunaan bronkodilator simpatomimetik kerja lama dan kerja pendek. Penggunaan kortikosteroid fluticasone bersamaan dengan salmeterol dapat menurunkan hiperrespons dari saluran napas dan risiko terjadinya bronkokonstriksi paradoksal.[1,10,14]
Berikut ini merupakan beberapa efek samping berat dari salmeterol yang dapat mengancam nyawa pasien:
- Bronkospasme paradoksikal
- Spasme laring
- Hipersensitivitas cepat, dengan tanda dan gejala urtikaria, ruam, angioedema, bronkospasme, nyeri kepala, tremor, atau anafilaksis
Gagal jantung[1,10]
Beberapa potensi efek samping salmeterol lain adalah:
- Respirasi: kongesti nasal (4-9%), faringitis (≤6%), disfonia, batuk (5%), pneumonia, bronkitis (≤7%), rhinitis (4-5%)
- Kardiologi: hipertensi (4%), angina, hipotensi, aritmia, palpitasi
- Neurologi: nyeri kepala (13-17%), pusing (4%), migraine (1-3%), gangguan tidur (1-3%)
- Muskuloskeletal: nyeri (1-12%), reumatisme artikular, kaku otot (1-3%)
- Dermatologi: dermatitis (1-3%), urtikaria (3%), fotodermatitis (1-2%)
- Lainnya: kandidiasis oral (1-3%), mual (1-3%), muntah, edema (1-3%), hiperglikemia (1-3%), demam (1-3%)[1,5,10]
Interaksi Obat
Penggunaan salmeterol ditemukan dapat memiliki beberapa interaksi terhadap beberapa obat, seperti obat inhibitor CYPP4503A4, desmopressin, amiodarone, quinidine, erythromycin, diuretik, penghambat monoamin oksidase, antidepresan trisiklik, dan penghambat beta.
Inhibitor CYPP4503A4
Penggunaan salmeterol dibarengi dengan obat dengan cara kerja inhibitor CYP P450 3A4, seperti ritonavir, atazanavir, clarithromycin, itraconazole, nelfinavir, saquinavir, dan ketoconazole, tidak direkomendasikan karena dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular dan mengurangi efikasi salmeterol.[5,10,15]
Desmopressin
Penggunaan salmeterol yang dibarengi dengan desmopressin dapat memperparah risiko hipertensi pada pasien[5,10,15]
Amiodarone, Quinidine, dan Erythromycin
Pemberian obat amiodarone, quinidine, atau erythromycin dengan salmeterol dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang serius.[5,15]
Penghambat Monoamin Oksidase dan Antidepresan trisiklik
Pemberian penghambat monoamine oksidase dan antidepresan trisiklik dengan salmeterol harus hati-hati karena dapat meningkatkan efek salmeterol pada sistem vaskular. Pemberian obat ini harus diberikan dalam selang minimal 2 minggu.[5]
Diuretik
Pemberian diuretik dan salmeterol harus hati-hati karena dapat menyebabkan perubahan EKG dan hipokalemia yang dihubungkan dengan diuretik tidak hemat kalium.[5]
Penghambat Beta
Pemberian obat golongan penghambat beta dapat menghambat efek bronkodilator dari salmeterol yang menyebabkan bronkospasme berat.[5]