Farmakologi Salmeterol
Farmakologi salmeterol adalah sebagai obat asthma inhalasi â2 adenoreseptor selektif jangka panjang yang memiliki efek bronkodilator. Selain itu, salmeterol juga memiliki efek antiinflamasi.
Farmakodinamik
Salmeterol merupakan obat inhalasi agonis â2 adenoreseptor selektif jangka panjang. Obat ini bekerja secara lokal pada reseptor â2 adrenergik pada paru yang menyebabkan efek bronkodilator. â2 agonis yang merupakan G-protein linked second messengers dapat menstimulasi adenilat siklase yang kemudian mengubah ATP menjadi cAMP. cAMP kemudian mengaktivasi protein kinase A yang menginhibisi rantai ringan myosin pada otot polos. Hal ini menyebabkan relaksasi otot polos bronkiolar, bronkodilatasi, dan meningkatkan aliran udara pada bronkioli.
Salmeterol memiliki awitan yang lebih lambat dan durasi aksi yang lebih lama, yaitu sekitar 12 jam, dibandingkan agonis â2 adenoreseptor jangka pendek salbutamol yang memiliki durasi 4-6 jam. Mekanisme salmeterol yang menyebabkan efek bronkodilator jangka panjang masih belum diketahui secara penuh.
Akan tetapi, salah satu faktor yang diduga berhubungan adalah karena kecenderungan sifat lipofilisitas yang dikaitkan dengan bentuk rantai samping N-substitusi lipofilik panjang. Rantai samping ini dihipotesiskan dapat mengikat exo-site, yang berlokasi pada â2 adenoreseptor dengan afinitas yang tinggi, sehingga senyawa ini dapat menduduki adenoreseptor dalam jangka yang lebih lama.[1,2,9]
Salmeterol juga dapat menginibisi mediator sel mast, seperti histamin, leukotriene, dan prostaglandin, yang kemudian dapat menurunkan inflamasi.[1,2,9]
Farmakokinetik
Farmakokinetik salmeterol dapat dilihat berdasarkan absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi
Absorpsi
Salmeterol dapat langsung diabsorpsi secara cepat setelah dikonsumsi dengan rute inhalasi. Pada profil concentration time (C-t), konsentrasi puncak tertinggi ditemukan pada 10 menit pertama setelah inhalasi dan puncak kedua yang lebih rendah ditemukan pada waktu 30-90 menit. Konsentrasi puncak kedua yang ditemukan kemungkinan merupakan bagian obat yang tertelan dan terabsorpsi dari gastrointestinal.[1,2,8,9]
Distribusi
Salmeterol setelah diabsorpsi akan didistribusikan ke jaringan dan membran dengan cepat karena sifat obat yang tinggi lipofilisitas. Volume distribusi salmeterol tergolong besar, yaitu 117 L di kompartemen sentral dan 3160 L di kompartemen perifer.[1,2,8,9]
Metabolisme
Salmeterol dimetabolisme oleh sitokrom P450 isoform 3A4 (CYP3A4) pada organ hati. Salmeterol dimetabolisme melalui oksidasi alifatik, yang melakukan hidroksilasi menjadi metabolit á-hidroksisalmeterol. Sisa salmeterol dimetabolisme melalui mekanisme O-dealkilasi pada hati yang menghasilkan metabolit salmeterol O-dealkylated.[1,2,8]
Eliminasi
Salmeterol diekskresikan 57,4% pada feses dan 23% pada urine. Sekitar < 5% dosis salmeterol yang tidak berubah ditemukan pada urine.[1,2,8]