Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Eritropoetin Alfa general_alomedika 2023-08-14T12:07:42+07:00 2023-08-14T12:07:42+07:00
Eritropoetin Alfa
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Eritropoetin Alfa

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Indikasi eritropoetin alfa atau epoetin alfa utamanya untuk anemia akibat penyakit ginjal kronis, dengan dosis obat 2000 IU, 3000 IU, dan 4000 IU. Sementara itu, eritropoetin alfa dosis 10.000 IU diindikasikan untuk anemia akibat efek mielosupresif dari kemoterapi.[6]

Dosis

Pemberian dosis eritropoetin alfa bergantung pada indikasinya. Eritropoetin alfa banyak digunakan pada kasus anemia pada penyakit ginjal kronis dan imbas kemoterapi.

Anemia pada Penyakit Ginjal Kronis

Pada anemia akibat penyakit ginjal kronis yang membutuhkan terapi agen stimulasi eritropoiesis, dosis dapat diberikan secara intravena maupun subkutan. Pada pasien dengan hemodialisis rutin, lebih disarankan pemberian dengan injeksi intravena melalui arteriovenous fistula saat akhir dialisis pasien. Pemberian dilakukan selama 2 menit.

Pada pasien yang tidak menjalani hemodialisis, pemberian eritropoetin alfa dianjurkan melalui rute subkutan untuk mencegah terjadinya kebocoran pembuluh darah vena perifer. Target dari terapi adalah tercapainya kadar hematokrit 30‒35% atau kadar hemoglobin (Hb) >10 g/dL.

Dosis pemberian:

  • Dosis awal untuk pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis adalah 100‒150 IU/kgBB/minggu terbagi dalam 2‒3 dosis
  • Dosis awal untuk pasien nondialisis adalah 100 IU/kgBB/minggu terbagi dalam 3 dosis
  • Dosis dapat ditingkatkan setelah 4 minggu dari terapi awal, dengan peningkatan 15‒30 IU/kgBB/minggu atau 25% dari dosis awal, bila kadar Hb tidak meningkat >1 g/dL dalam 4 minggu terapi[2,4]

Anemia Imbas Kemoterapi pada Pasien Kanker

Pada pasien anemia imbas kemoterapi, terapi eritropoetin alfa diberikan bila kadar Hb pasien <10 g/dL. Dosis pemberian:

  • Dosis awal 150 IU/kgBB sebanyak 3 kali seminggu atau 450 IU/kgBB sekali seminggu hingga kemoterapi selesai
  • Obat juga dapat diberikan dalam dosis 40.000‒60.000 IU sekali seminggu[4]

Pada pasien anak dengan anemia imbas kemoterapi, dosis yang diberikan:

  • Usia >5 tahun adalah 600 IU/kgBB secara intravena sekali seminggu, dosis maksimal 40.000 IU
  • Usia <5 tahun keamanan dan efikasi eritropoetin alfa belum diketahui[8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2.Pusat Informasi Obat Nasional. Anemia Hipoplastik, Hemolitik dan Renal. BPOM, 2015.
4. MIMS. Epoetin alfa. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epoetin%20alfa?mtype=generic
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 tentang Formularium Nasional. 2019
8.Medscape. Epoetin alfa (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/epogen-procrit-epoetin-alfa-342151#0

Formulasi Eritropoetin Alfa
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
  • Apakah N-acetylcysteine Berguna untuk Penyakit Ginjal Kronis?
    Apakah N-acetylcysteine Berguna untuk Penyakit Ginjal Kronis?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 28 Juni 2024, 20:52
Timbul bullae pasca HD pada pasien CKD dengan DM
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsul dok, pasien Tn. I usia 60 th. Rutin cuci darah 2x seminggu karena CKD sejak 2 th yll. OS ada riwayat DM sejak 10 th yll, rutin minum obat...
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 07:55
Asam amino untuk pasien CKD stadium dini
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok pasien dengan CKD stadium dini yang belum dibatasi asupan konsumsi protein sebelumnya apakah tetap perlu diberikan asam amino nocid acid?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.