Pendahuluan Vitamin K1
Vitamin K1, juga disebut filokuinon atau fitomenadion, diberikan kepada semua bayi baru lahir sebagai dosis tunggal intramuskuler 0,5 hingga 1 mg. Pada bayi baru lahir, defisiensi vitamin K dapat menyebabkan perdarahan yang dikenal dengan vitamin K deficiency bleeding (VKDB). Bukti ilmiah menunjukkan bahwa pemberian vitamin K1 pada bayi baru lahir efektif dalam mencegah VKDB.[1]
Vitamin K1 merupakan kofaktor dari enzim karboksilase yang berperan dalam memodifikasi dan mengaktivasi prekursor faktor koagulasi II, VII, IX, dan X. Gangguan koagulasi merupakan faktor risiko signifikan terjadinya perdarahan intrakranial dan perdarahan mayor lain.[2,3]
Vitamin K sebenarnya terdapat dalam 3 bentuk, yakni vitamin K1 (filokuinon / fitomenadion), vitamin K2 (menakuinon), dan vitamin K3 (menadion). Vitamin K1 dan K2 merupakan bentuk alami yang ditemukan pada tumbuhan hijau dan bakteri usus, sedangkan vitamin K3 merupakan bentuk sintetik yang memiliki 2 derivat, yaitu menadiol natrium fosfat dan menadion natrium bisulfat.
Vitamin K1 merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagai sediaan obat, vitamin K1 tersedia dalam bentuk sediaan oral dan injeksi.[2-4]
Selain untuk mencegah VKDB pada neonatus, vitamin K1 juga digunakan secara klinis untuk gangguan koagulasi. Ini dapat mencakup:
- Hipoprotrombinemia yang diinduksi antikoagulan, seperti warfarin
- Hipoprotrombinemia akibat terapi antibakterial
- Hipoprotrombinemia sekunder, misalnya karena penyakit Celiac, kolitis ulseratif, atau fistula bilier
- Hipoprotrombinemia yang diinduksi obat lainnya yang berkaitan dengan metabolisme vitamin K, misalnya aspirin[5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vitamin K1
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat yang mempengaruhi darah[6] |
Subkelas | Obat yang mempengaruhi koagulasi[6] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[2,7] Kategori TGA: tidak tersedia[8] |
Wanita menyusui | Dikeluarkan ke dalam ASI[4] |
Anak | Telah digunakan sebagai profilaksis dan tata laksana defisiensi vitamin K pada neonatus[5] |
FDA | Approved[5] |
Penulisan pertama oleh: dr. Fredy Rodeardo Maringga