Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Vitamin K1 general_alomedika 2022-11-24T10:30:34+07:00 2022-11-24T10:30:34+07:00
Vitamin K1
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vitamin K1

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Indikasi vitamin K1 adalah dalam profilaksis dan tata laksana gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K1, baik yang diakibatkan oleh pemberian antikoagulan maupun sekunder akibat penyakit lain. Dosis pemberian disesuaikan dengan indikasi dan usia pasien.[2,5,7]

Anak

Vitamin K1 diindikasikan sebagai profilaksis dan terapi perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada neonatus, serta asupan suplementasi nutrisi yang dibutuhkan sesuai indikasi pada pasien pediatrik.[4,5,7,10]

Profilaksis Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K pada Neonatus

American Academy of Pediatrics merekomendasikan vitamin K1 diberikan pada bayi baru lahir. Vitamin K harus diberikan dalam waktu 6 jam setelah lahir sebagai dosis tunggal 1 mg secara intramuskuler (IM) pada semua bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1.500 gram. Sementara itu, untuk bayi prematur dengan berat 1.500 gram atau kurang, vitamin K diberikan sebagai dosis tunggal 0,3-0,5 mg/kg secara intramuskuler (IM).[1,5,10]

Terapi Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K pada Neonatus

Pemberian vitamin K1 secara empiris tidak menggantikan evaluasi koagulasi pada pemeriksaan laboratorium. Respon yang cepat (memendeknya waktu protrombin dalam 2-4 jam) setelah pemberian vitamin K1, umumnya merupakan diagnosis penyakit hemoragik pada neonatus dan kegagalan untuk merespon menunjukkan gangguan koagulasi atau diagnosis lain.

Pemberian dosis vitamin K1 dapat dilakukan secara oral dan parenteral sesuai indikasi. Pada dosis oral, vitamin K1 diberikan 1-2 mg saat lahir (profilaksis), diikuti 2 mg pada usia 4-7 hari, dan selanjutnya 2 mg setelah 1 bulan lahir.

Sementara itu, pada pemberian secara parenteral dapat diberikan dosis awal 1 mg intramuskuler dengan atau tanpa prothrombin complex concentrate atau fresh frozen plasma. Pemberian dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan jika ibu menerima antikoagulan oral.[7,10]

Suplementasi Nutrisi

Asupan harian vitamin K1 sebagai suplementasi nutrisi yang direkomendasikan pada pediatrik disesuaikan dengan usianya.

  • Usia 0-6 bulan: 2 µg per hari
  • Usia 6-12 bulan: 2,5 µg per hari
  • Usia 1-3 tahun: 30 µg per hari
  • Usia 4-8 tahun: 55 µg per hari
  • Usia 9-13 tahun: 60 µg per hari
  • Usia 14-18 tahun: 75 µg per hari.[4]

Dewasa

Vitamin K1 diindikasikan sebagai tata laksana hipoprotrombinemia yang diinduksi antikoagulan, hipoprotrombinemia akibat penyebab lain, pembalikan (reversal) dari efek warfarin, serta asupan suplementasi nutrisi harian pada pasien dewasa.[4,5,7,10]

Defisiensi Protrombin yang Diinduksi Antikoagulan

Dosis awal vitamin K1 untuk koreksi waktu protrombin yang terlalu lama akibat penggunaan terapi antikoagulan oral adalah 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara oral, subkutan, intramuskuler, atau intravena. Dalam kasus yang jarang terjadi, dosis vitamin K1 sebesar 50 mg mungkin diperlukan.

Apabila dalam 12-48 jam setelah pemberian dosis oral belum terlihat respon yang baik, maka dosisnya harus diulang. Frekuensi dan jumlah dosis selanjutnya diberikan sesuai dengan respon waktu protrombin atau kondisi klinis.[5,7,10]

Hipoprotrombinemia Akibat Penyebab Lain

Selain antikoagulan, hipoprotrombinemia dapat disebabkan oleh faktor lain seperti penggunaan obat antibiotik, aspirin, dan faktor lain yang membatasi penyerapan dan sintesis vitamin K.[4,10]

Dosis awal yang dapat diberikan 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara oral, subkutan, intramuskuler, atau intravena. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat diberikan dosis hingga 50 mg. Frekuensi dan jumlah dosis selanjutnya diberikan sesuai dengan respon waktu protrombin atau kondisi klinis.[4,5,10]

Selain itu, berdasarkan derajat keparahan gangguan koagulasi, dapat direkomendasikan untuk melakukan penghentian atau pengurangan dosis obat yang mengganggu mekanisme koagulasi.[5,10]

Reversal atau Pembalikan Aksi Obat dari Efek Warfarin

Dosis awal yang direkomendasikan oleh FDA untuk pembalikan efek warfarin adalah 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara parenteral. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat diberikan dosis 50 mg jika diperlukan. Dosis parenteral awal dapat diulang dalam 6-8 jam jika respon tidak memadai, dengan kecepatan pemberian maksimum tidak melebihi kecepatan 1 mg/ menit.[4,5]

Pemantauan nilai INR serta penyesuaian dosis warfarin sangat diperlukan. Berikut pedoman berdasarkan nilai INR dan perdarahan yang terjadi.[11]

Tabel 1. Pembalikan Efek Warfarin Berdasarkan Nilai INR

Kondisi Klinis dan Nilai INR Tindakan yang Direkomendasikan
INR di atas rentang terapeutik tetapi <5,0; tidak ada perdarahan yang signifikan Dosis diturunkan atau dihentikan, pantau lebih sering, dan lanjutkan dengan dosis lebih rendah ketika INR sudah kembali ke rentang terapeutik. Jika INR hanya sedikit di atas kisaran terapeutik, tidak diperlukan pengurangan dosis.
INR ≥5,0 tetapi ≤10.0; tidak ada perdarahan yang signifikan Abaikan satu atau dua dosis berikutnya, pantau lebih sering, dan lanjutkan dengan dosis yang lebih rendah ketika INR dalam rentang terapeutik.
Pilihan lain: hentikan dosis dan berikan vitamin K1 1-2,5 mg per oral, terutama jika ada peningkatan risiko perdarahan.
Jika diperlukan pemulihan yang lebih cepat karena pasien memerlukan pembedahan segera, vitamin K1 2-4 mg per oral dapat diberikan dengan harapan INR akan menurun dalam 24 jam. Jika INR masih tinggi, dapat diberikan tambahan vitamin K1 1-2 mg per oral.
INR ≥10.0; tidak ada perdarahan yang signifikan Hentikan terapi warfarin dan berikan vitamin K1 dosis tinggi 5-10 mg per oral, dengan harapan INR akan berkurang secara substansial dalam 24-48 jam. Pantau lebih sering, dan gunakan vitamin K1 tambahan jika perlu. Lanjutkan terapi dengan dosis lebih rendah saat INR kembali dalam rentang terapeutik.
Perdarahan serius atau mengancam nyawa dengan INR berapapun Hentikan terapi warfarin dan berikan vitamin K1 10 mg melalui infus pelan, diikuti dengan 4-factor prothrombin complex concentrate atau fresh frozen plasma. Vitamin K1 dapat diberikan ulang setiap 12 jam.

Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2022.[4,11]

Suplementasi Nutrisi

Asupan harian vitamin K1 sebagai suplementasi nutrisi yang direkomendasikan pada dewasa disesuaikan dengan jenis kelamin. Pada laki-laki, direkomendasikan 120 µg per hari per oral. Pada wanita, direkomendasikan 90 µg per hari per oral.[4,12]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penggunaan vitamin K1 memerlukan perhatian khusus pada populasi pediatrik dan geriatri.

Populasi Pediatrik

Berdasarkan studi klinis yang dipublikasikan, keamanan dan efikasi emulsi injeksi vitamin K1 sebagai profilaksis dan pengobatan defisiensi vitamin K telah ditetapkan pada neonatus. Namun, adanya risiko hemolisis, ikterus, dan hiperbilirubinemia pada neonatus, terutama pada bayi prematur telah dilaporkan terjadi pada penggunaan vitamin K1.

Pada neonatus sangat disarankan penggunaan formulasi injeksi vitamin K1 bebas pengawet, termasuk benzil alkohol, karena kemungkinan efek samping serius dan fatal, seperti "gasping syndrome", kejang, perdarahan intrakranial, kelainan hematologi, kerusakan kulit, gagal hati dan ginjal, hipotensi, bradikardia, dan kolaps kardiovaskular.[5,10]

Populasi Geriatri

Secara umum, pasien geriatri memiliki risiko lebih besar terkait penurunan fungsi renal, hepar, jantung, serta riwayat penyakit penyerta lainnya sehingga pemilihan dosis untuk pasien geriatri disarankan mulai dari kisaran dosis terendah.[5,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Fredy Rodeardo Maringga

Referensi

1. Jullien S. Vitamin K prophylaxis in newborns. BMC Pediatr. 2021 Sep 8;21(Suppl 1):350. doi: 10.1186/s12887-021-02701-4. PMID: 34496783; PMCID: PMC8424792.
2. Ingold CJ, Sergent SR. Phytonadione (Vitamin K1) [Updated 2022 Jun 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557622/
4. Medscape. Vitamin K1 (phytonadione) (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/vitamin-k-mephyton-vitamin-k1-phytonadione-344424
5. Food and Drugs Administration. Phytonadione. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/012223s041lbl.pdf
7. MIMS. Phytomenadione. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/phytomenadione?mtype=generic
10. Drugs.com. Vitamin K1. 2022. https://www.drugs.com/pro/vitamin-k1.html
11. Yee J, Kaide CG. Emergency Reversal of Anticoagulation. West J Emerg Med. 2019 Aug 6;20(5):770-783. doi: 10.5811/westjem.2018.5.38235. PMID: 31539334; PMCID: PMC6754204.
12. DiNicolantonio JJ, Bhutani J, O'Keefe JH. The health benefits of vitamin K. Open Heart. 2015 Oct 6;2(1):e000300. doi: 10.1136/openhrt-2015-000300. PMID: 26468402; PMCID: PMC4600246.

Formulasi Vitamin K1
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Berbagai Pertimbangan dalam Penggunaan Vitamin K untuk Reversal Warfarin
    Berbagai Pertimbangan dalam Penggunaan Vitamin K untuk Reversal Warfarin
  • Peran Parameter Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
    Peran Parameter Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
  • Risiko dan Manfaat Direct Oral Anticoagulant Versus Warfarin pada Kondisi Nyata: Studi Kohort di Pelayanan Kesehatan Primer – Telaah Jurnal Alomedika
    Risiko dan Manfaat Direct Oral Anticoagulant Versus Warfarin pada Kondisi Nyata: Studi Kohort di Pelayanan Kesehatan Primer – Telaah Jurnal Alomedika
  • Manajemen Perioperatif Antikoagulan: Warfarin Bridging Therapy
    Manajemen Perioperatif Antikoagulan: Warfarin Bridging Therapy
  • Penggunaan Antikoagulan pada Stroke Iskemik Akut
    Penggunaan Antikoagulan pada Stroke Iskemik Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 20 Mei 2025, 14:17
Muncul cephal hematome 2 hari pasca persalinan normal pada bayi baru lahir yang tdk di injksi vit k
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, seorang bayi laki laki usia 5 hari datang ke klinik dengan keluhan benjolan lunak di kepala sebelah kanan dialami baru 3 hari. Dari anamnesa bayi...
Anonymous
Dibalas 26 Februari 2024, 12:04
Apakah warfarin perlu dikonsumsi seumur hidup?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin konsul keluarga, dok.Geriatri, pria, 82 thn dgn post CABG thn 2003, SNH 2010 dan DVT tungkai kanan 2017.Pasca DVT diberikan warfarin oral 2 mg, selain...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2023, 11:09
Pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah ada kontraindikasi pemberian inj vitamin K pada bayi baru lahir? Bagaimana pada bayi dengan kondisi BBLASR (BBL<1 kg)?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.