Indikasi dan Dosis Vitamin K1
Indikasi vitamin K1 adalah dalam profilaksis dan tata laksana gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K1, baik yang diakibatkan oleh pemberian antikoagulan maupun sekunder akibat penyakit lain. Dosis pemberian disesuaikan dengan indikasi dan usia pasien.[2,5,7]
Anak
Vitamin K1 diindikasikan sebagai profilaksis dan terapi perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada neonatus, serta asupan suplementasi nutrisi yang dibutuhkan sesuai indikasi pada pasien pediatrik.[4,5,7,10]
Profilaksis Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K pada Neonatus
American Academy of Pediatrics merekomendasikan vitamin K1 diberikan pada bayi baru lahir. Vitamin K harus diberikan dalam waktu 6 jam setelah lahir sebagai dosis tunggal 1 mg secara intramuskuler (IM) pada semua bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1.500 gram. Sementara itu, untuk bayi prematur dengan berat 1.500 gram atau kurang, vitamin K diberikan sebagai dosis tunggal 0,3-0,5 mg/kg secara intramuskuler (IM).[1,5,10]
Terapi Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K pada Neonatus
Pemberian vitamin K1 secara empiris tidak menggantikan evaluasi koagulasi pada pemeriksaan laboratorium. Respon yang cepat (memendeknya waktu protrombin dalam 2-4 jam) setelah pemberian vitamin K1, umumnya merupakan diagnosis penyakit hemoragik pada neonatus dan kegagalan untuk merespon menunjukkan gangguan koagulasi atau diagnosis lain.
Pemberian dosis vitamin K1 dapat dilakukan secara oral dan parenteral sesuai indikasi. Pada dosis oral, vitamin K1 diberikan 1-2 mg saat lahir (profilaksis), diikuti 2 mg pada usia 4-7 hari, dan selanjutnya 2 mg setelah 1 bulan lahir.
Sementara itu, pada pemberian secara parenteral dapat diberikan dosis awal 1 mg intramuskuler dengan atau tanpa prothrombin complex concentrate atau fresh frozen plasma. Pemberian dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan jika ibu menerima antikoagulan oral.[7,10]
Suplementasi Nutrisi
Asupan harian vitamin K1 sebagai suplementasi nutrisi yang direkomendasikan pada pediatrik disesuaikan dengan usianya.
- Usia 0-6 bulan: 2 µg per hari
- Usia 6-12 bulan: 2,5 µg per hari
- Usia 1-3 tahun: 30 µg per hari
- Usia 4-8 tahun: 55 µg per hari
- Usia 9-13 tahun: 60 µg per hari
- Usia 14-18 tahun: 75 µg per hari.[4]
Dewasa
Vitamin K1 diindikasikan sebagai tata laksana hipoprotrombinemia yang diinduksi antikoagulan, hipoprotrombinemia akibat penyebab lain, pembalikan (reversal) dari efek warfarin, serta asupan suplementasi nutrisi harian pada pasien dewasa.[4,5,7,10]
Defisiensi Protrombin yang Diinduksi Antikoagulan
Dosis awal vitamin K1 untuk koreksi waktu protrombin yang terlalu lama akibat penggunaan terapi antikoagulan oral adalah 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara oral, subkutan, intramuskuler, atau intravena. Dalam kasus yang jarang terjadi, dosis vitamin K1 sebesar 50 mg mungkin diperlukan.
Apabila dalam 12-48 jam setelah pemberian dosis oral belum terlihat respon yang baik, maka dosisnya harus diulang. Frekuensi dan jumlah dosis selanjutnya diberikan sesuai dengan respon waktu protrombin atau kondisi klinis.[5,7,10]
Hipoprotrombinemia Akibat Penyebab Lain
Selain antikoagulan, hipoprotrombinemia dapat disebabkan oleh faktor lain seperti penggunaan obat antibiotik, aspirin, dan faktor lain yang membatasi penyerapan dan sintesis vitamin K.[4,10]
Dosis awal yang dapat diberikan 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara oral, subkutan, intramuskuler, atau intravena. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat diberikan dosis hingga 50 mg. Frekuensi dan jumlah dosis selanjutnya diberikan sesuai dengan respon waktu protrombin atau kondisi klinis.[4,5,10]
Selain itu, berdasarkan derajat keparahan gangguan koagulasi, dapat direkomendasikan untuk melakukan penghentian atau pengurangan dosis obat yang mengganggu mekanisme koagulasi.[5,10]
Reversal atau Pembalikan Aksi Obat dari Efek Warfarin
Dosis awal yang direkomendasikan oleh FDA untuk pembalikan efek warfarin adalah 2,5-10 mg atau hingga 25 mg secara parenteral. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat diberikan dosis 50 mg jika diperlukan. Dosis parenteral awal dapat diulang dalam 6-8 jam jika respon tidak memadai, dengan kecepatan pemberian maksimum tidak melebihi kecepatan 1 mg/ menit.[4,5]
Pemantauan nilai INR serta penyesuaian dosis warfarin sangat diperlukan. Berikut pedoman berdasarkan nilai INR dan perdarahan yang terjadi.[11]
Tabel 1. Pembalikan Efek Warfarin Berdasarkan Nilai INR
Kondisi Klinis dan Nilai INR | Tindakan yang Direkomendasikan |
INR di atas rentang terapeutik tetapi <5,0; tidak ada perdarahan yang signifikan | Dosis diturunkan atau dihentikan, pantau lebih sering, dan lanjutkan dengan dosis lebih rendah ketika INR sudah kembali ke rentang terapeutik. Jika INR hanya sedikit di atas kisaran terapeutik, tidak diperlukan pengurangan dosis. |
INR ≥5,0 tetapi ≤10.0; tidak ada perdarahan yang signifikan | Abaikan satu atau dua dosis berikutnya, pantau lebih sering, dan lanjutkan dengan dosis yang lebih rendah ketika INR dalam rentang terapeutik. |
Pilihan lain: hentikan dosis dan berikan vitamin K1 1-2,5 mg per oral, terutama jika ada peningkatan risiko perdarahan. | |
Jika diperlukan pemulihan yang lebih cepat karena pasien memerlukan pembedahan segera, vitamin K1 2-4 mg per oral dapat diberikan dengan harapan INR akan menurun dalam 24 jam. Jika INR masih tinggi, dapat diberikan tambahan vitamin K1 1-2 mg per oral. | |
INR ≥10.0; tidak ada perdarahan yang signifikan | Hentikan terapi warfarin dan berikan vitamin K1 dosis tinggi 5-10 mg per oral, dengan harapan INR akan berkurang secara substansial dalam 24-48 jam. Pantau lebih sering, dan gunakan vitamin K1 tambahan jika perlu. Lanjutkan terapi dengan dosis lebih rendah saat INR kembali dalam rentang terapeutik. |
Perdarahan serius atau mengancam nyawa dengan INR berapapun | Hentikan terapi warfarin dan berikan vitamin K1 10 mg melalui infus pelan, diikuti dengan 4-factor prothrombin complex concentrate atau fresh frozen plasma. Vitamin K1 dapat diberikan ulang setiap 12 jam. |
Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2022.[4,11]
Suplementasi Nutrisi
Asupan harian vitamin K1 sebagai suplementasi nutrisi yang direkomendasikan pada dewasa disesuaikan dengan jenis kelamin. Pada laki-laki, direkomendasikan 120 µg per hari per oral. Pada wanita, direkomendasikan 90 µg per hari per oral.[4,12]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan vitamin K1 memerlukan perhatian khusus pada populasi pediatrik dan geriatri.
Populasi Pediatrik
Berdasarkan studi klinis yang dipublikasikan, keamanan dan efikasi emulsi injeksi vitamin K1 sebagai profilaksis dan pengobatan defisiensi vitamin K telah ditetapkan pada neonatus. Namun, adanya risiko hemolisis, ikterus, dan hiperbilirubinemia pada neonatus, terutama pada bayi prematur telah dilaporkan terjadi pada penggunaan vitamin K1.
Pada neonatus sangat disarankan penggunaan formulasi injeksi vitamin K1 bebas pengawet, termasuk benzil alkohol, karena kemungkinan efek samping serius dan fatal, seperti "gasping syndrome", kejang, perdarahan intrakranial, kelainan hematologi, kerusakan kulit, gagal hati dan ginjal, hipotensi, bradikardia, dan kolaps kardiovaskular.[5,10]
Populasi Geriatri
Secara umum, pasien geriatri memiliki risiko lebih besar terkait penurunan fungsi renal, hepar, jantung, serta riwayat penyakit penyerta lainnya sehingga pemilihan dosis untuk pasien geriatri disarankan mulai dari kisaran dosis terendah.[5,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Fredy Rodeardo Maringga