Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2025-04-17T16:37:22+07:00 2025-04-17T16:37:22+07:00
Serum Antirabies
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Serum Antirabies

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Serum antirabies (SAR) atau rabies immunoglobulin (RIG) adalah serum yang digunakan sebagai imunisasi pasif pada penanganan pasien yang mengalami luka gigitan, luka cakar, dan atau berisiko terkena infeksi virus rabies. SAR diindikasikan sebagai profilaksis pasca paparan pada pasien yang belum memiliki riwayat vaksinasi rabies sebelum paparan.

SAR mengandung imunoglobulin spesifik yang diambil dari plasma darah donor manusia atau serum kuda yang telah diberikan imunisasi dosis tinggi. Oleh karena itu, SAR sering disebut juga rabies immunoglobulin (RIG).

SAR dari serum manusia memiliki waktu paruh lebih panjang daripada SAR dari serum kuda. Namun, karena produksi SAR manusia yang membutuhkan biaya lebih tinggi dan kuantitas produksi tidak mencukupi kebutuhan, SAR kuda dikembangkan melalui proses purifikasi dan pepsin-digested yang memiliki molekul lebih kecil dengan risiko anafilaksis yang sangat rendah, serta kejadian efek samping serum sickness yang hanya sekitar 1%. SAR kuda yang dipurifikasi ini tersedia sejak tahun 1970 dan menjadi pilihan SAR pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia.[1,2]

SAR bekerja dengan berikatan dan menetralisir virus rabies yang belum berikatan dengan sel saraf. Penggunaan SAR mulai banyak ditemukan pada praktik medis sejak tahun 1950.

SAR tidak diberikan secara tunggal. Berdasarkan protokol profilaksis rabies oleh WHO, pemberian vaksin antirabies dikombinasikan dengan SAR sebagai bagian dari penanganan pasca gigitan atau pajanan dengan hewan yang dapat menularkan rabies (post exposure prophylaxis/ PEP).[3]

TABEL 1 Deskripsi Singkat Serum Antirabies

Perihal Deskripsi
Kelas Vaksin, serum, dan imunoglobulin
Subkelas Serum dan imunoglobulin[4]
Akses Harus dengan resep dokter[5]
Wanita hamil

Kategori FDA: C

Kategori TGA: Tidak tersedia[6,7]

Wanita menyusui Belum cukup data yang membuktikan obat disekresikan melalui ASI[2,7]
Anak-anak Dapat diberikan untuk anak-anak[6]
Infant Dapat diberikan untuk bayi[6]
FDA

Approved[7]

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Petersen BW, Wallace RM, Shlim DR. Rabies. 2022. https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2018/infectious-diseases-related-to-travel/rabies
2. Medscape. Rabies immune globulin, human (RIG). 2022.https://reference.medscape.com/drug/hyperrab-s-d-kedrab-rabies-immune-globulin-human-righ-343142
3. WHO. Rabies. 2022. https://www.who.int/ith/vaccines/rabies/en/
4. Kemenkes. Formularium nasional 2017. http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=NTQ2LmhvdGxpbms=
5. Drugs.com. Rabies immune globulin. 2022. https://www.drugs.com/monograph/rabies-immune-globulin.html
6. MIMS Indonesia. Rabies immunoglobulin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/rabies%20immunoglobulin?mtype=generic
7. Rabies immune globulin, human Pregnancy and Breastfeeding Warnings. 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/rabies-immune-globulin-human.html

Farmakologi Serum Antirabies

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Rabies
    Protokol Profilaksis Rabies
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Maret 2025, 13:23
Penggunaan vaksin anti rabies Verorab dan Rabivax selang seling apakah diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Bagaimana penggunaan 2 jenis VAR yang ada di Indonesia, yakni Verorab dan Rabivax? Apakah bisa dipergunakan selang seling? Apabila vaksin-1...
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2024, 00:42
Vaksin Rabies Post-Exposure bolehkan diberikan pada pasien sedang gastroenteritis akut
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin konsul dok laki-laki 25 tahun datang dengan lemas mual muntah dan mencret sejak 1 hari ini. Saat dilakukan observasi di igd, pasien baru...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 22:01
Apakah luka cakaran kucing di alis perlu vaksin rabies?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin bertanya sejawat semua, Saya ada pasien anak usia 8tahun, terkena cakaran kucing di alis sebelah kiri. Datang meminta vaksin rabies. Apakah memang kasus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.