Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Serum Antirabies general_alomedika 2023-01-20T08:09:12+07:00 2023-01-20T08:09:12+07:00
Serum Antirabies
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Serum Antirabies

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Efek samping serum antirabies (SAR) yang dapat terjadi adalah nyeri dan kaku otot pada lokasi injeksi, demam ringan dan nyeri kepala. Selain itu efek samping jenis serum kuda yakni serum sickness yang dapat muncul hingga 1 minggu setelah pemberian. Namun, efek samping tersebut jarang muncul setelah adanya SAR dari serum kuda yang dipurifikasi dan SAR dari serum manusia. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan bersama vaksin jenis live-attenuated.

Efek Samping

Efek samping SAR umumnya berupa reaksi di lokasi injeksi seperti nyeri, nyeri dan kaku otot, serta efek samping demam ringan dan nyeri kepala. Selain itu, SAR dari serum kuda awalnya memiliki efek samping serum sickness hingga 40%. Bentuk SAR kuda yang sudah dipurifikasi memiliki angka serum sickness yang jauh lebih rendah, yakni 1-3%.

Efek samping tersebut dapat muncul sekitar 1 minggu setelah pemberian injeksi dan dapat dengan mudah diatasi dengan pemberian antihistamin dan analgesik. Gejala serum sickness antara lain sakit kepala, nyeri dan kemerahan pada lokasi penyuntikkan, urtikaria, myalgia, demam, dan arthralgia.

Skin test masih rutin dilakukan sebelum pemberian SAR kuda, walaupun anafilaksis dapat terjadi pada hasil skin test yang negatif. WHO mengatakan bahwa skin test tidak diperlukan sebelum pemberian produk SAR kuda yang telah dipurifikasi.[15]

Skin test tidak bermakna dalam memprediksi kejadian serum sickness. SAR kuda harus tetap diberikan walaupun hasil skin test positif pada kasus gigitan yang berat, gigitan oleh hewan yang terkonfirmasi rabies, serta kasus dimana SAR manusia tidak tersedia. Peralatan resusitasi harus tersedia saat pemberian SAR.[17]

Interaksi Obat

Interaksi obat SAR terjadi pada penggunaan bersama vaksin yang berisi virus live-attenuated. Pemberian SAR dapat mengganggu respon imun terhadap vaksin virus live-attenuated. Pemberian vaksin seperti rubella dan vaksin varicella harus menunggu selang waktu minimal 3 bulan setelah pemberian SAR. Vaksin campak harus menunggu lebih lama, yakni minimal 4 bulan setelah pemberian SAR.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

10. EMC. Human rabies immunoglobulin. 2022.https://www.medicines.org.uk/emc/product/5543/smpc
15. WHO. Rabies vaccines and immunoglobulins: WHO position april 2018. https://www.who.int/immunization/policy/position_papers/pp_rabies_summary_2018.pdf
17. Sudarshan MK, Naravana DHA, Ravish HS. Is the skin sensitivity test required for administering equine rabies immunoglobulin? Natl Med J India. 2011;24(2):80-82

Indikasi dan Dosis Serum Antirabies
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Rabies
    Protokol Profilaksis Rabies
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Maret 2025, 13:23
Penggunaan vaksin anti rabies Verorab dan Rabivax selang seling apakah diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Bagaimana penggunaan 2 jenis VAR yang ada di Indonesia, yakni Verorab dan Rabivax? Apakah bisa dipergunakan selang seling? Apabila vaksin-1...
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2024, 00:42
Vaksin Rabies Post-Exposure bolehkan diberikan pada pasien sedang gastroenteritis akut
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin konsul dok laki-laki 25 tahun datang dengan lemas mual muntah dan mencret sejak 1 hari ini. Saat dilakukan observasi di igd, pasien baru...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 22:01
Apakah luka cakaran kucing di alis perlu vaksin rabies?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin bertanya sejawat semua, Saya ada pasien anak usia 8tahun, terkena cakaran kucing di alis sebelah kiri. Datang meminta vaksin rabies. Apakah memang kasus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.