Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Serum Antirabies general_alomedika 2022-11-11T08:23:53+07:00 2022-11-11T08:23:53+07:00
Serum Antirabies
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Serum Antirabies

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Indikasi pemberian serum antirabies (SAR) adalah sebagai profilaksis pasca paparan pada pasien yang belum mendapat vaksinasi rabies sebelum paparan. Berdasarkan protokol WHO, SAR diindikasikan dengan mempertimbangkan kondisi luka yakni luka yang termasuk kategori 3.

Pemberian dosis SAR sama pada pasien anak maupun dewasa. Penggunaan SAR dari serum manusia menggunakan dosis 20 IU/kgBB sementara dosis SAR dari serum kuda adalah 40 IU/kgBB.[12-15]

Indikasi

Berdasarkan protokol oleh WHO, profilaksis pasca paparan atau post exposure prophylaxis (PEP) terdiri dari pemberian tindakan pembersihan luka, vaksinasi rabies lengkap, dan serum antirabies. Serum antirabies diindikasikan pada pasien tanpa riwayat vaksinasi rabies sebelum paparan dan masuk dalam kategori 3 yakni dengan kriteria berikut:

  • Luka gigitan atau cakaran tunggal atau multipel oleh hewan yang dicurigai menderita rabies yakni hewan tidak pernah divaksin, tampak sakit, gigitan terjadi tanpa provokasi
  • Paparan air liur pada luka atau membran mukosa oleh hewan tersangka rabies

  • Kontak langsung dengan kelelawar[14,15]

Bila ketersediaan SAR terbatas, maka SAR harus diprioritaskan pada kasus-kasus berikut:

  • Luka gigitan multipel
  • Luka gigitan yang dalam
  • Luka gigitan pada area tubuh yang banyak serabut saraf seperti tangan, leher, dan kepala
  • Pasien dengan kondisi imunodefisiensi berat
  • Hewan yang menggigit terkonfirmasi menderita rabies
  • Luka gigitan, cakaran, atau pajanan apapun terhadap lapisan mukosa oleh kelelawar[15]

Dibutuhkan waktu sekitar 7–10 hari bagi tubuh untuk membentuk cukup antibodi setelah pemberian vaksin antirabies. Sehingga pada saat kontak terjadi, pasien harus diberikan SAR sebagai imunisasi pasif.

SAR paling efektif bila diberikan dalam 24 jam pertama setelah pajanan. Pemberian SAR setelah hari ke-7 kurang bermanfaat karena kemungkinan virus sudah masuk ke sistem saraf. Namun, bila luka gigitan dicurigai sangat berisiko rabies, maka SAR tetap diinjeksikan di sekitar bekas luka.[12,14,15]

Dosis

Dosis yang digunakan pada anak sama dengan dewasa. Dosis SAR dari serum manusia adalah 20 IU/kgBB dan dosis SAR dari serum kuda adalah 40 IU/kgBB. SAR tidak boleh diberikan menggunakan spuit yang sama dengan vaksin rabies, dan harus dilokasi injeksi yang berbeda dari lokasi injeksi vaksin rabies.[12-15]

Tidak ada ketentuan khusus berapa volume SAR yang harus disuntikkan secara infiltrasi di area luka. Penyuntikkan seluruh dosis secara infiltrasi di sekitar luka lebih bermanfaat mencegah mortalitas dibandingkan penyuntikkan secara intramuskular.[16]

Namun, bila ada kendala anatomis, dokter diharapkan menyesuaikan. Misalnya, bila luka gigitan ada di ujung jari maka volume SAR yang diinfiltrasi di sekitar luka tidak terlalu banyak karena ada risiko kompresi jaringan. Sisa SAR yang belum disuntikkan dapat diberikan secara intramuskular pada deltoid (dewasa dan anak) atau bagian anterolateral paha (anak yang lebih kecil).SAR tidak boleh diberikan secara intravena.[14,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

12. Petersen BW, Wallace RM, Shlim DR. Rabies. 2022.https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2018/infectious-diseases-related-to-travel/rabies
13. WHO. Guide for rabies pre and post exposure prophylaxis in humans. 2014.https://www.who.int/rabies/PEP_Prophylaxis_guideline_15_12_2014.pdf
14. WHO. Rabies. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rabies
15. WHO. Rabies vaccines and immunoglobulins: WHO position april 2018. https://www.who.int/immunization/policy/position_papers/pp_rabies_summary_2018.pdf
16. Bharti OK, Madhusudana SN, Wilde H. Injecting rabies immunoglobulin (RIG) into wounds only: a significant saving of lives and costly RIG. Hum Vaccin Immunother. 2017;13(4):762-765. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5404375/

Formulasi Serum Antirabies
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Rabies
    Protokol Profilaksis Rabies
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Maret 2025, 13:23
Penggunaan vaksin anti rabies Verorab dan Rabivax selang seling apakah diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Bagaimana penggunaan 2 jenis VAR yang ada di Indonesia, yakni Verorab dan Rabivax? Apakah bisa dipergunakan selang seling? Apabila vaksin-1...
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2024, 00:42
Vaksin Rabies Post-Exposure bolehkan diberikan pada pasien sedang gastroenteritis akut
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin konsul dok laki-laki 25 tahun datang dengan lemas mual muntah dan mencret sejak 1 hari ini. Saat dilakukan observasi di igd, pasien baru...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 22:01
Apakah luka cakaran kucing di alis perlu vaksin rabies?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin bertanya sejawat semua, Saya ada pasien anak usia 8tahun, terkena cakaran kucing di alis sebelah kiri. Datang meminta vaksin rabies. Apakah memang kasus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.