Formulasi Vitamin B1 (Thiamine)
Formulasi vitamin B1 atau tiamin, di Indonesia adalah berupa sediaan oral dan injeksi. Sediaan vitamin B1 dapat dikombinasikan dengan vitamin B lainnya, sehingga menjadi vitamin B kompleks.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, vitamin B1 tersedia dalam bentuk tablet, ampul, dan vial. Sedaan tablet memiliki kekuatan 5 mg, 10 mg, 50 mg, dan 100 mg. Sediaan vial memiliki kekuatan 100 mg/mL dan 1 vial berisi 10 mL cairan injeksi. Sediaan ampul memiliki kekuatan 100 mg/mL dan 1 ampul berisi 1 mL cairan injeksi.[10]
Cara Penggunaan
Vitamin B1 sediaan oral sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. Sediaan parenteral dapat diberikan secara intramuskular atau intravena, dengan injeksi secara perlahan. Pemberian vitamin B1 secara IV harus dengan dilusi dalam cairan saline 100 mL, dan diinfus selama 30 menit untuk menurunkan kemungkinan terjadinya efek samping. Pasien yang sedang diinfus vitamin B1 harus dipantau oleh tenaga kesehatan.[6,18]
Cara Penyimpanan
Sediaan injeksi vitamin B1 disimpan utuh dalam kulkas bersuhu 20–25 C. Hindari terkena sinar matahari langsung. Sediaan per oral disimpan dalam kemasan yang kedap udara, pada tempat yang kering dan sejuk, sebaiknya dalam suhu 15‒30 C.[6]
Kombinasi dengan Obat Lain
Vitamin B1 banyak tersedia dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, yaitu sebagai suplemen. Multivitamin biasanya mengandung 1,5 mg vitamin B1 atau lebih. Suplemen vitamin B1 dapat dikombinasi dengan vitamin B lainnya, berupa vitamin B kompleks.
Bentuk vitamin B1 atau tiamin yang paling umum digunakan dalam suplemen adalah tiamin mononitrat dan tiamin hidroklorida. Kedua bentuk ini bersifat stabil dan larut dalam air.[1]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra