Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Azoospermia general_alomedika 2023-04-05T14:35:35+07:00 2023-04-05T14:35:35+07:00
Azoospermia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Azoospermia

Oleh :
dr.Sofie A. Mandasari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk masalah infertilitas, termasuk azoospermia, harus mencakup faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan pola hidup sehat. Dokter juga harus memberikan pemahaman bahwa infertilitas dapat disebabkan oleh faktor laki-laki, perempuan, atau gabungan keduanya. Oleh karena itu, keduanya harus menjalani pemeriksaan.[1,4]

Edukasi Pasien

Pilihan pengobatan untuk infertilitas pria tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Keputusan untuk mengejar perawatan tergantung pada faktor-faktor lain juga, termasuk preferensi dan biaya pribadi.[1,4]

Tingkatan Penanganan Infertilitas

Pasien dengan azoospermia umumnya datang dengan keluhan infertilitas. Jelaskan pada pasien bahwa penanganan infertilitas dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat primer, sekunder, dan tersier.

Sampaikan bahwa layanan primer dapat dilakukan oleh dokter umum pada pasangan dengan lama infertilitas <24 bulan, umur perempuan <30 tahun, tidak terdapat kelainan anatomi pelvis dan organ reproduksi laki-laki, serta riwayat pengobatan <4 bulan. Pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, serta melakukan interpretasi analisis sperma. Selain itu, dokter umum memberikan konsultasi dan edukasi serta merujuk pasangan infertil dengan komplikasi.

Jelaskan pula bahwa layanan sekunder dilakukan oleh dokter spesialis obstetri ginekologi dan dokter spesialis uroandrologi. Layanan tersier dilakukan oleh subspesialis yang dapat melakukan prosedur assisted reproduction techniques (ART).[1,4]

Pilihan Terapi

Jelaskan pilihan terapi yang dapat dilakukan pasien. Apabila dibutuhkan dan ada indikasi, anjurkan konseling genetik, tindakan operasi, atau ART pada pasangan. Sampaikan bahwa tata laksana yang dilakukan tidak pasti berhasil. Paparkan juga secara terus terang bahwa ada implikasi finansial dan psikologis yang dapat terjadi.

Pada pasien azoospermia yang memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti obesitas dan kebiasaan merokok, edukasi pasien untuk melakukan modifikasi gaya hidup. Ini mencakup menjaga asupan gizi seimbang dan olahraga rutin, serta mencapai indeks massa tubuh ideal. Hentikan kebiasaan merokok dan paparan terhadap bahan gonadotoksik lainnya. Minta juga pasien membatasi konsumsi minuman beralkohol.[13,14]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Terdapat faktor lingkungan dan gaya hidup yang dapat diubah untuk meningkatkan kesuburan, yakni:

  • Menurunkan berat badan pada pasien obesitas
  • Menghentikan kebiasaan merokok atau paparan terhadap asap rokok
  • Batasi konsumsi minuman alkohol dan zat rekreasional
  • Berolahraga dengan intensitas sedang atau berat untuk memperbaiki parameter metabolik

Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3-4 unit sehari. Hindari paparan terhadap panas, radiasi, vibrasi berlebihan, dan pestisida.

Paparan zat gonadotoksik, seperti kemoterapi dan radioterapi, dapat menurunkan kualitas sperma. Risiko azoospermia tertinggi pada 12 bulan pertama pasca terapi dan baru membaik dalam 2-3 tahun setelah terapi selesai. Pasien yang akan menjalani kemoterapi atau radioterapi disarankan untuk menampung sperma sebelum tindakan untuk kemudian digunakan dalam ART.[5,15,16]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr.Della Puspita Sari

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Sharma M, Leslie SW. Azoospermia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578191/
4. Harzif AK, Wiweko B. Penanganan Konsensus Infertilitas. Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (HIFERI-POGI). 2019
5. Salonia A, Minhas S. EAU Guidelines on Sexual and Reproductive Health. European Association of Urology. 2022
13. Leslie SW, Siref LE, Soon-Sutton TL, Khan MAB. Male Infertility - StatPearls - NCBI Bookshelf source 1. StatPearls Publ. 2022; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562258/
14. Dave CN. Male Infertility : Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2020.
15. Katz DJ, Teloken P, Shoshany O. Male infertility - The other side of the equation. Aust Fam Physician. 2017;46(9):641–6
16. Schlegel PN, Sigman M, Collura B, De Jonge CJ, Eisenberg ML, Lamb DJ, et al. Diagnosis and treatment of infertility in men: AUA/ASRM guideline part II. Fertil Steril. 2021;115(1):62–9

Prognosis Azoospermia

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Suplementasi Asam Folat dan Zinc untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
    Suplementasi Asam Folat dan Zinc untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
  • Efikasi Tamoxifen pada Infertilitas Pria
    Efikasi Tamoxifen pada Infertilitas Pria
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.