Epidemiologi Peripheral Artery Disease
Dari data epidemiologi diperkirakan lebih dari 200 juta penduduk di seluruh dunia menderita peripheral artery disease (PAD), termasuk sekitar 55 juta orang di Asia Tenggara. Penderita ini berada dalam spektrum keparahan penyakit asimtomatis hingga dengan gejala berat. Lebih dari 50% penderita PAD umumnya tidak bergejala. Proporsi kejadian PAD lebih semakin banyak ditemukan seiring dengan pertambahan usia.[4] Pedoman PAD menyarankan distribusi presentasi klinis PAD berikut pada pasien 50 tahun: [21]
- Asymptomatic: 20-50%
- Nyeri kaki atipikal: 40-50%
- Klaudikasio klasik: 10-35%
- Anggota yang terancam: 1-2%
Pada populasi dengan diabetes melitus (DM) kejadian PAD diperkirakan diderita oleh 20-30%. Populasi tertentu memiliki risiko mengalami PAD lebih tinggi dibanding populasi normal. Pasien dengan DM memiliki resiko 2 kali lipat, perokok memiliki resiko 2,5 kali lipat mengalami PAD. Peripheral artery disease (PAD) dapat terjadi pada arteri perifer berukuran sedang-besar kecuali arteri koroner dan arteri yang memperdarahi otak. PAD lebih sering ditemukan pada ekstremitas bawah dibandingkan ekstremitas atas. Sekitar 80-90% kejadian PAD terjadi pada arteri femoralis dan poplitea.[4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)