Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Alopecia Androgenetik pada Pria monika-natalia 2022-12-02T08:58:05+07:00 2022-12-02T08:58:05+07:00
Alopecia Androgenetik pada Pria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Alopecia Androgenetik pada Pria

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Diagnosis alopecia androgenetik pada pria, kebotakan pria atau male pattern hair loss (MPHL), bersifat klinis dan didasarkan pada pengenalan pola kerontokan rambut. Pasien pria umumnya datang dengan keluhan penipisan rambut di area temporal yang berkembang ke area mahkota (vertex). Pendekatan diagnosis alopecia androgenetik pada wanita tersedia pada artikel terpisah.[1-6]

Anamnesis

Anamnesis pada alopecia androgenetik bertujuan untuk menggali faktor risiko, onset gejala, tanda bahaya, dan perjalanan kerontokan rambut hingga terjadi kebotakan. Onset gejala kerontokan rambut pada alopecia androgenetik umumnya dimulai saat usia pubertas dan kerontokan rambut berjalan secara progresif.

Faktor risiko yang dapat digali adalah adanya pola pewarisan alopecia androgenetik dari keluarga terutama ayah, hipertiroid, sindrom metabolik, defisiensi vitamin dan mineral, serta kondisi lingkungan tempat tinggal atau bekerja yang rentan stres oksidatif.

Pasien mungkin menyadari adanya transisi di area yang terkena dari rambut terminal yang besar, tebal, berpigmen, kemudian menjadi rambut yang lebih tipis, lebih pendek, tidak tentu, dan akhirnya menjadi rambut vellus yang pendek, tipis, dan tidak berpigmen. Sebagai akibat akhirnya, pasien mengalami area penggundulan total.[1,3,8,9,13,17-22]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan inspeksi pola kerontokan rambut. Pola kerontokan rambut pada laki-laki tingkat keparahannya diukur menggunakan skala Norwood-Hamilton, sedangkan untuk perempuan menggunakan skala Ludwig.[1,3,8,9,13,17-22]

Pola Kerontokan Rambut Laki-Laki

Pada umumnya, pola kerontokan rambut pada laki-laki dimulai dari area frontal membentuk pola M shape dan pada area verteks. pola kebotakan ini dapat ditentukan keparahannya menggunakan skala Norwood-Hamilton.[1,3,13]

Skala Norwood-Hamilton

Berikut adalah tipe kerontokan rambut berdasarkan skala Norwood-Hamilton:

  • Tipe I: Rambut rontok minimal
  • Tipe II: Resesi kecil dari garis rambut frontotemporal.
  • Tipe II a: Garis batas rambut 2 cm anterior dari garis korona di antara kedua daun telinga
  • Tipe III (Borderline): Pengurangan rambut area fronto-temporal pada tipe II yang semakin jelas terlihat, simetris, dan dibatasi oleh rambut di area frontal
  • Tipe III a: Garis batas rambut tepat di pertemuan garis korona dan di antara kedua daun telinga
  • Tipe III (vertex): Kebotakan dominan terjadi pada area vertex dengan pengurangan rambut yang minimal pada daerah fronto-temporal
  • Tipe IV: Pengurangan rambut daerah fronto-temporal lebih berat dibandingkan tipe III dan sangat sedikit rambut atau bahkan tidak ada lagi rambut di area vertex.
  • Tipe IV a: Garis batas rambut melewati garis korona di antara kedua daun telinga tetapi belum mencapai vertex
  • Tipe V: Kebotakan pada area vertex masih terpisah dengan area fronto-temporal,

    namun jaraknya semakin sempit dikarenakan area kebotakan yang meluas

    dan jembatan rambut di antara keduanya semakin menipis

  • Tipe V a: Garis batas rambut sudah mencapai vertex
  • Tipe VI: Batang rambut yang dulu melintasi ubun-ubun kini telah hilang dengan hanya sedikit rambut yang tersisa.
  • Tipe VII: Hanya rambut tipis berbentuk tapal kuda yang bertahan di sisi dan belakang kulit kepala[13,14]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding alopecia androgenetik pada pria adalah alopecia areata, anagen effluvium,  dan telogen effluvium.[1,3]

Alopecia Areata

Alopecia areata adalah tipe kerontokan rambut non scaring berulang yang dapat terjadi di setiap folikel sehingga kebotakan dapat terjadi pada seluruh kepala. Dari gambaran dermoskopi akan didapatkan rambut zig-zag, broken hairs, titik hitam, titik kuning, tapering hairs, rambut velus, dan pigtail regrowing hairs. Tanda patognomonik adalah exclamation point hairs. Hasil pemeriksaan hair pull test positif.[1,3,22,29-32]

Anagen Effluvium

Anagen effluvium adalah tipe kerontokan rambut non scaring di mana pertumbuhan rambut terputus secara tiba-tiba, dan terjadi kerontokan rambut abnormal. Kerontokan rambut dapat terjadi pada seluruh kepala. Pada dermoskopi dapat diperoleh gambaran titik hitam, titik kuning, tapering hair, konstriksi Pohl Pinkus, dan tulipoid hair. Hasil pemeriksaan hair pull test positif.[32-35]

Telogen Effluvium

Telogen effluvium adalah tipe kerontokan rambut non scaring difus. Kebotakan dapat terjadi pada seluruh area kepala. Telogen effluvium ditandai dengan rambut anagen yang berhenti tumbuh secara prematur akibat berbagai stimulus. Pada dermoskopi diperoleh penurunan densitas rambut dengan folikel kosong. Hasil pemeriksaan hair pull test positif.[32,34-36]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus alopecia androgenetik antara lain hair pull test, dermoskopi, serta pemeriksaan darah yang ditujukan untuk mengetahui faktor risiko penyakit yang mendasari.[13,26,34-36]

Hair Pull Test

Hair pull test pada orang dengan alopecia androgenetik akan memberikan hasil negatif. Selama 24 jam sebelum tes dilakukan, rambut tidak dicuci atau dikeramas. Hair pull test dilakukan dengan cara menarik 60 helai rambut secara lembut dengan kekuatan yang cukup dari dasar hingga rambut terminal.  Hasil negatif bila < 6 helai (< 10%) rambut rontok, sedangkan hasil postif bila > 6 helai (> 10%) rambut rontok.[13,32]

Dermoskopi

Pada dermoskopi, rambut dengan alopecia androgenetik akan menunjukkan miniaturisasi folikel rambut progresif sehingga terjadi perbedaan diameter folikel rambut > 20%. Akan tampak pula tanda pearly white dot,  diskolorisasi perifolikular, honeycomb pigmentation, dan rambut bergelombang.[13,23]

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyakit yang mendasari munculnya alopecia androgenetik. Pada pria, pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa kadar ferritin, total iron binding capacity (TIBC), thyroid stimulating hormone (TSH), tiroksin, gula darah, dan profil lipid.[13,17-22]

Referensi

1. Ho CH, Sood T, Zito PM. Androgenetic Alopecia. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430924/
2. Mysore V, Parthasaradhi A, Kharkar RD, et al. Expert consensus on the management of Androgenetic Alopecia in India. International journal of trichology, 2019. 11(3), 101–106. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_24_19
3. Feinstein RP. Androgenetic Alopecia Treatment & Management. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1070167-overview
4. British Association of Dermatologists. Androgenetic Alopecia. 2015. https://www.bad.org.uk/shared/get-file.ashx?id=153&itemtype=document
5. Ding Q, Xu YX, Sun WL, et al. Early-onset androgenetic alopecia in China: a descriptive study of a large outpatient cohort. The Journal of international medical research, 48(3), 2022. 300060519897190. https://doi.org/10.1177/0300060519897190
6. Salman KE, Altunay IK, Kucukunal NA, Cerman AA. Frequency, severity and related factors of androgenetic alopecia in dermatology outpatient clinic: hospital-based cross-sectional study in Turkey. Anais brasileiros de dermatologia, 2017. 92(1), 35–40. https://doi.org/10.1590
8. Zubair Z, Kantamaneni K, Jalla K, et al. Prevalence of Low Serum Vitamin D Levels in Patients Presenting With Androgenetic Alopecia: A Review. Cureus, 2021. 13(12): e20431. doi:10.7759/cureus.20431. https://www.cureus.com/articles/71349-prevalence-of-low-serum-vitamin-d-levels-in-patients-presenting-with-androgenetic-alopecia-a-review
9. English RS Jr. A hypothetical pathogenesis model for androgenic alopecia: clarifying the dihydrotestosterone paradox and rate-limiting recovery factors. Med Hypotheses. 2018 Feb;111:73-81. doi: 10.1016/j.mehy.2017.12.027.
13. Stephanie A. Tatalaksana Alopecia Androgenetik. Cermin Dunia Kedokteran, 2018. CDK-267/ vol. 45 no. 8. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/viewFile/623/398
14. Salman KE, Altunay IK, Kucukunal NA, Cerman AA. Frequency, severity and related factors of androgenetic alopecia in dermatology outpatient clinic: hospital-based cross-sectional study in Turkey. Anais brasileiros de dermatologia, 2017. 92(1), 35–40. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.20175241
17. Fabbrocini G, Cantelli M, Masarà A, et al. Female pattern hair loss: A clinical, pathophysiologic, and therapeutic review. International journal of women's dermatology, 2018. 4(4), 203–211. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2018.05.001
18. Carmina E, Azziz R, Bergfeld W, et al. Female Pattern Hair Loss and Androgen Excess: A Report From the Multidisciplinary Androgen Excess and PCOS Committee. The Journal of clinical endocrinology and metabolism, 2018. 104(7), 2875–2891. https://doi.org/10.1210/jc.2018-02548
19. Starace M, Orlando G, Alessandrini A, Piraccini BM. Female Androgenetic Alopecia: An Update on Diagnosis and Management. American journal of clinical dermatology, 2020. 21(1), 69–84. https://doi.org/10.1007/s40257-019-00479-x
20. Dharam Kumar KC, Kishan Kumar YH, Neladimmanahally V. Association of Androgenetic Alopecia with Metabolic Syndrome: A Case-control Study on 100 Patients in a Tertiary Care Hospital in South India. Indian J Endocrinol Metab. 2018 Mar-Apr;22(2):196-199. doi: 10.4103/ijem.IJEM_650_17.
21. Ozbas Gok S, Akin Belli A, Dervis E. Is There Really Relationship between Androgenetic Alopecia and Metabolic Syndrome? Dermatol Res Pract. 2015;2015:980310. doi: 10.1155/2015/980310.
22. Pradhan M. A Study of Serum Ferritin Level in Female Patient with Alopecia. Journal of College of Medical Sciences-Nepal, 2018. 14. 116. 10.3126/jcmsn.v14i2.20217. https://www.researchgate.net/publication/326475251_A_Study_of_Serum_Ferritin_Level_in_Female_Patient_with_Alopecia/citation/download
23. Paramita K, Listiawan MY, Rahmadewi. Gambaran Dermoskopik Pasien Alopecia. BIKKK - Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin - Periodical of Dermatology and Venereology, 2015. Vol. 27, No. 3. https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/download/1567/1215
25. Toruan EWL, Jusuf NK, dan Yosi A. Perbedaan Kadar Serum Steroid 5α-Reduktase Tipe 2 (SRD5A2) Laki-Laki dengan dan Tanpa Alopecia Androgenetik. Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2020. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25494/147105011.pdf?sequence=1&isAllowed=y
26. Pechlivanis S, Heilmann-Heimbach S, Erbel R, Mahabadi AA, Hochfeld LM, Jöckel K-H, et al. Male-pattern baldness and incident coronary heart disease and risk factors in the Heinz Nixdorf Recall Study. PLoS ONE, 2019. 14(11): e0225521. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0225521
27. He F, Shen M, Zhao Z, Liu Y, Zhang S, Tang Y, et al. Epidemiology and disease burden of androgenetic alopecia in college freshmen in China: A population-based study. PLoS ONE, 2022. 17(2): e0263912. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0263912
28. Bas Y, Seckin HY, Kalkan G, Takci Z, Citil R, Önder Y, Sahin S, Demir AK. Prevalence and types of androgenetic alopecia in north Anatolian population: A community-based study. J Pak Med Assoc. 2015 Aug;65(8):806-9.
29. Lepe K, Zito PM. Alopecia Areata. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537000/
30. Bolduc C. Alopecia Aerata. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1069931-overview
31. Guttikonda AS, Aruna C, Ramamurthy DV, Sridevi K, Alagappan SK. Evaluation of Clinical Significance of Dermoscopy in Alopecia Areata. Indian J Dermatol. 2016 Nov-Dec;61(6):628-633. doi: 10.4103/0019-5154.193668.
32. McDonald KA, Shelley AJ, Colantonio S, Beecker J. Hair pull test: Evidence-based update and revision of guidelines. J Am Acad Dermatol. 2017 Mar;76(3):472-477. doi: 10.1016/j.jaad.2016.10.002.
33. Saleh D, Nassereddin A, Cook C. Anagen Effluvium. [Updated 2021 Aug 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482293/
34. Adiguna MS. Efluvium Telogen dan Anagen: National Symposium and Workshop Appdated on Dissorders of The Skin Appedages. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNUD/RSUP Sanglah. 2017. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7095245b516457ce40556849609da1e1.pdf
35. Malakar SS, Mehta PR, Malakar SS. Tulipoid Hair: Anagen Effluvium Marker!. Int J Trichology. 2018;10(4):188-190. doi:10.4103/ijt.ijt_98_17
36. Hughes EC, Saleh D. Telogen Effluvium. [Updated 2021 Jun 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430848/

Epidemiologi Alopecia Androgenet...
Penatalaksanaan Alopecia Androge...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.