Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Alopecia Androgenetik pada Pria monika-natalia 2023-03-16T10:36:06+07:00 2023-03-16T10:36:06+07:00
Alopecia Androgenetik pada Pria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Alopecia Androgenetik pada Pria

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan alopecia androgenetik pada pria, kebotakan pria atau male pattern hair loss (MPHL), adalah pemberian minoxidil topikal, finasteride, atau dustasteride. Pasien juga dapat menjalani injeksi botox, microneedling, hingga transplantasi rambut.[1-6]

Nonmedikamentosa

Penatalaksanaan nonmedikamentosa pada alopecia androgenetik bertujuan untuk memberikan efek kosmetik pada pasien. Selain itu, juga diperlukan terapi suportif dengan pendekatan psikologi karena efek emosional dari kerontokan rambut.[37,38]

Kamuflase rambut untuk meningkatkan tampilan pasien dapat dilakukan dengan pewarnaan kulit kepala menggunakan bedak, lotion, ataupun semprotan rambut. Hal ini dapat mengurangi kontras warna antara kulit dan rambut, serta menyamarkan kulit kepala. Menutupi kepala dengan hair prostheses (wig), hair extension, dan hair pieces juga dapat memberikan efek kosmetik.[37,39]

Karena rambut memainkan peran penting dalam karakteristik citra diri, fungsi psikososial, dan persepsi sosial, bahkan kerontokan rambut ringan secara klinis dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Untuk itu diperlukan dukungan psikologis dan psikososial.[40,41]

Medikamentosa

Medikamentosa yang dapat diberikan pada alopecia androgenetik adalah minoxidil, finasterid atau dustasterid, dan obat antiandrogen.

Minoxidil

Minoxidil topikal  digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Agen ini dapat digunakan pada usia di atas 18 tahun. Sediaan yang dapat dipilih antara lain minoxidil solusio 2%, 5%, dan minoxidil foam 5%. Penggunaan minoxidil solusio 5% atau minoxidil foam 5% lebih efektif daripada minoxidil solusio 2%.

Cara pemakaian minoxidil solusio adalah diambil sebanyak 1 ml dengan pipet atau minoxidil foam sebanyak setengah tutup busa. Kemudian, oleskan pada kulit kepala dan rambut yang kering 1-2 kali sehari.

Efek umumnya mulai terlihat setelah 4 bulan. Penggunaan obat ini umumnya diperlukan seumur hidup. Efek samping minoxidil mencakup hipertrikosis, pedal edema, dan perubahan irama jantung.[42-44]

Finasterid dan 5-Alpha-Reductase Inhibitors

Obat golongan 5-alpha-reductase inhibitors yang dapat digunakan dalam tata laksana alopecia androgenetik adalah finasterid dan dustasterid. Finasterid merupakan agen kompetitif enzim 5 alfa-reduktase tipe II yang banyak terdapat pada akar rambut. Finasterid digunakan 1 mg/hari per oral selama 1 tahun. Finasterid harus dilanjutkan setelah pertumbuhan kembali rambut untuk mempertahankan kemanjuran. Jika tidak, efeknya akan hilang dalam 6-9 bulan setelah finasteride dihentikan. Meskipun jarang, finasterid berpotensi menyebabkan efek samping disfungsi ereksi dan depresi.[42-44]

Bila selama 1 tahun penggunaan finasterid tidak didapatkan perbaikan, maka dapat diganti dengan dustaserid. Dustasterid merupakan penghambat spesifik enzim 5 alfa reduktase tipe I dan II. Dosis pemakaiannya 0,5 mg/hari selama 6-12 bulan. Potensi efek samping yang ditimbulkan dustasterid adalah disfungsi seksual dan depresi.[13,42-44]

Penggunaan Kombinasi

Penggunaan kombinasi minoxidil dengan finasterid secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas obat. Dosis penggunaannya dapat dipilih salah satu dari dosis di bawah ini:

  • Finasterid 1 mg/hari per oral dengan minoxidil solusio 2% dioles 2 kali sehari selama 12 bulan
  • Finasterid 1 mg/hari per oral dengan minoxidil solusio/foam 5% dioles 2 kali sehari selama 12 bulan[42-44]

Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat bermanfaat untuk meredakan inflamasi pada folikel rambut. Agen yang digunakan dapat berupa kortikosteroid topikal dan injeksi triamcinolone acetonide.

Kortikosteroid topikal dapat dipilih salah satu dari betamethasone dipropionat 0,005%, fluocinolone acetonide 0,2%, ataupun mometason dalam bentuk lotion, foam, gel,krim, atau ointment. Kortikosteroid topikal dosis 1 ml dioleskan pada kepala 2 kali sehari selama 3 bulan. Potensi efek samping penggunaan kortikosteroid topikal adalah atrofi kulit.

Cara pemakaian injeksi triamcinolone acetonide adalah disuntikkan pada area yang mengalami kebotakan dalam dosis 0,5 ml (1 mg/0,1 ml) per 1 cm2 area dengan jarak pemberian 1-2 bulan.[13]

Antiandrogen

Antiandrogen, seperti spironolactone, digunakan pada wanita untuk menghambat reseptor androgen dan juga menghambat produksi androgen ovarium.[1,13,37,42]

Tindakan Medis

Tindakan medis yang dapat dilakukan pada alopecia androgenetik antara lain low-level light therapy (LLLT), platelet-rich plasma (PRP), injeksi botox, microneedling, dan transplantasi rambut.[13,42,44]

Low-level Light Therapy (LLLT)

LLLT merupakan tindakan non-invasif, berguna untuk mengaktifkan folikel rambut yang tidak aktif, meningkatkan aliran darah, dan meningkatkan produksi faktor pertumbuhan dan adenosin trifosfat yang merangsang pertumbuhan rambut anagen. LLLT dengan 655-nm red light dan 780-nm infrared light diberikan 2 kali seminggu selama 20 menit. Durasi pemberian adalah 3-6 bulan.[13,37,42,44]

Platelet-Rich Plasma (PRP)

PRP adalah preparasi autologous plasma dengan konsentrasi tinggi trombosit. Komponen utama PRP adalah faktor pertumbuhan yang diturunkan dari trombosit, platelet-derived growth factor, transforming growth factor, dan vascular endothelial growth factor yang memiliki potensi untuk merangsang penyembuhan luka jaringan keras dan lunak.[37,42,44]

PRP disuntikan intradermal sekitar 0,1 ml/cm2 di area kulit kepala menggunakan teknik nappage (beberapa suntikan kecil dalam pola linier terpisah 1 cm hingga kedalaman 1,5-2,5 mm). Tidak diperlukan anestesi dalam tindakan PRP ini. Direkomendasikan minimal 3 sesi dengan interval 1 bulan.[45,46]

Injeksi Botox

Botox dapat menghambat transforming growth factor 1 (TGF-β1) yang merupakan hasil induksi dari DHT terhadap sel papila dermal. Sebelum digunakan, botox 100 U/ml diencerkan dengan 3 ml cairan salin normal. Lakukan sterilisasi pada area kepala menggunakan iodophor. Berikan marker dengan gentian violet pada 30 titik injeksi (terletak di otot frontal, otot temporal, otot periaurikular, dan otot oksipital). Setiap tempat injeksi berjarak 1,5-2 cm.

Dosis injeksi total 100 U/ml diberikan secara intramuskular menggunakan spuit insulin berkapasitas 40 U/ml. Konsentrasi  botox yang disuntikan di setiap titik injeksi adalah 2,5 U/ml. Injeksi botox dilakukan setiap 3 bulan, total 4 kali.[47-49]

Microneedling

Microneedling digunakan untuk menginduksi pembentukan kolagen, neovaskularisasi, dan memproduksi growth factor pada area yang dirawat.[44] Pada tindakan microneedling, alat yang digunakan disebut dengan dermapen yang tersusun atas 8 jarum mikro berukuran 0,25 mm hingga 2,50 mm.

Kulit kepala dibersihkan dulu dengan povidone iodine dan cairan salin normal. Dermapen digulung secara lembut di atas area kulit kepala yang terkena dalam arah memanjang, vertikal, dan diagonal sampai terjadi eritema ringan. Setiap prosedur berlangsung sekitar 20-25 menit.

Prosedur dilakukan setiap minggu selama 4 sesi pada awalnya, dan kemudian setiap 2 minggu untuk 11 sesi berikutnya. Total durasi perawatan microneedling berlangsung selama 24 minggu.[50,51]

Transplantasi Rambut

Transplantasi rambut adalah suatu teknik memindahkan rambut dari area kulit kepala donor ke area resipien. Prosedur transplantasi rambut terdiri dari beberapa teknik antara lain punch hair grafting, mini-micrograft, dan temporo-parietooccipital flap (TPO).

Tindakan ini dikontraindikasikan pada kulit kepala yang sedang mengalami infeksi dan inflamasi, orang dengan gangguan jiwa, pendonor yang juga mengalami miniaturisasi folikel, telogen effluvium, dan trikotilomania aktif.[58-59] Komplikasi tindakan ini di antaranya edema fasial, sefalgia, rasa kebas kulit kepala sementara, dan skar.[13,52]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang dapat diberikan pada alopecia androgenetik adalah mineral dan vitamin. Selain sebagai terapi defisiensi mineral dan vitamin yang dapat mendasari terjadinya alopecia, vitamin dan mineral juga diperlukan untuk perbaikan dan pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan.

Beberapa agen yang dapat diberikan adalah:

  • Vitamin B6 intramuskuler setiap hari selama 20-30 hari, diulang dengan interval 6 bulan.

  • Biotin 150 μg/hari
  • Vitamin D 200-400 IU/hari

  • Kombinasi kalsium pantotenat 60 mg dengan tiamin nitrat 60 mg, sistin 20 mg, keratin 20 mg, dan asam p-aminobenzoat 20 mg dengan dosis 3 kali sehari[13,53]

Referensi

1. Ho CH, Sood T, Zito PM. Androgenetic Alopecia. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430924/
2. Mysore V, Parthasaradhi A, Kharkar RD, et al. Expert consensus on the management of Androgenetic Alopecia in India. International journal of trichology, 2019. 11(3), 101–106. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_24_19
3. Feinstein RP. Androgenetic Alopecia Treatment & Management. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1070167-overview
4. British Association of Dermatologists. Androgenetic Alopecia. 2015. https://www.bad.org.uk/shared/get-file.ashx?id=153&itemtype=document
5. Ding Q, Xu YX, Sun WL, et al. Early-onset androgenetic alopecia in China: a descriptive study of a large outpatient cohort. The Journal of international medical research, 48(3), 2022. 300060519897190. https://doi.org/10.1177/0300060519897190
6. Salman KE, Altunay IK, Kucukunal NA, Cerman AA. Frequency, severity and related factors of androgenetic alopecia in dermatology outpatient clinic: hospital-based cross-sectional study in Turkey. Anais brasileiros de dermatologia, 2017. 92(1), 35–40. https://doi.org/10.1590
13. Stephanie A. Tatalaksana Alopecia Androgenetik. Cermin Dunia Kedokteran, 2018. CDK-267/ vol. 45 no. 8. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/viewFile/623/398
37. Tamashunas NL, Bergfeld WF. Male and female pattern hair loss: Treatable and worth treating. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 2021. 88 (3) 173-182; DOI: 10.3949/ccjm.88a.20014. 2021. https://www.ccjm.org/content/88/3/173
38. Gupta S, Goyal I, Mahendra A. Quality of Life Assessment in Patients with Androgenetic Alopecia. International journal of trichology, 2019. 11(4), 147–152. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_6_19
39. Saed S, Ibrahim O, Bergfeld WF. Hair camouflage: A comprehensive review. International journal of women's dermatology, 2016. 2(4), 122–127. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2016.09.002
40. Gaber MA, Doma HE. The psychosocial effect of androgenetic alopecia in males and females. Menoufia Med J, 2021. 34:87-92. http://www.mmj.eg.net/text.asp?2021/34/1/87/312044
41. Huang C, Fu Y, Chi C. Health-Related Quality of Life, Depression, and Self-esteem in Patients With Androgenetic Alopecia: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Dermatol. 2021;157(8):963–970. doi:10.1001/jamadermatol.2021.2196
42. Kanti V, Messenger A, Dobos G, et al. Evidence-based (S3) guideline for the treatment of androgenetic alopecia in women and in men - short version. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology : JEADV, 2018. 32(1), 11–22. https://doi.org/10.1111/jdv.14624
43. Suchonwanit P, Thammarucha S, Leerunyakul K. Minoxidil and its use in hair disorders: a review. Drug design, development and therapy, 2019. 13, 2777–2786. https://doi.org/10.2147/DDDT.S214907
44. Trilianawati D, Diba S, Kurniawati K, Nugroho SA, Rusmawardiana, Pamudji R. Update Treatment of Male Androgenetic Alopecia. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and Venereology, 2021. Volume 33/No.1. https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/download/18345/pdf
45. Cervantes J, Perper M, Wong L, et al. Effectiveness of Platelet-Rich Plasma for Androgenetic Alopecia: A Review of the Literature. Skin Appendage Disord, 2018. 4:1-11. doi: 10.1159/000477671
46. Stevens J, Khetarpal S. Platelet-rich plasma for androgenetic alopecia: A review of the literature and proposed treatment protocol. International journal of women's dermatology, 2018. 5(1), 46–51. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2018.08.004
47. Shon U, Kim MH, Lee DY, et al. The Effect of Intradermal Botulinum Toxin on Androgenetic Alopecia and Its Possible Mechanism. Journal of the American Academy of Dermatology. 2020. doi:10.1016/j.jaad.2020.04.082. https://www.jaad.org/article/S0190-9622(20)30698-8/fulltext
48. Zhou Y, Yu S, Zhao J, et al. Effectiveness and Safety of Botulinum Toxin Type A in the Treatment of Androgenetic Alopecia. BioMed research international, 2020, 1501893. https://doi.org/10.1155/2020/1501893
49. Singh S, Neema S, Vasudevan B. A Pilot Study to Evaluate Effectiveness of Botulinum Toxin in Treatment of Androgenetic Alopecia in Males. J Cutan Aesthet Surg. 2017 Jul-Sep;10(3):163-167. doi: 10.4103/JCAS.JCAS_77_17.
50. Dhurat R, Mathapati S. Response to Microneedling Treatment in Men with Androgenetic Alopecia Who Failed to Respond to Conventional Therapy. Indian J Dermatol. 2015 May-Jun;60(3):260-3. doi: 10.4103/0019-5154.156361.
51. English RS Jr, Ruiz S, DoAmaral P. Microneedling and Its Use in Hair Loss Disorders: A Systematic Review. Dermatol Ther (Heidelb). 2022 Jan;12(1):41-60. doi: 10.1007/s13555-021-00653-2.
52. Zito PM, Raggio BS. Hair Transplantation. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547740/
53. Hosking AM, Juhasz M, Atanaskova Mesinkovska N. Complementary and Alternative Treatments for Alopecia: A Comprehensive Review. Skin Appendage Disord. 2019 Feb;5(2):72-89. doi: 10.1159/000492035.

Diagnosis Alopecia Androgenetik ...
Prognosis Alopecia Androgenetik ...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.