Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Alopecia Androgenetik pada Pria monika-natalia 2024-05-31T17:35:43+07:00 2024-05-31T17:35:43+07:00
Alopecia Androgenetik pada Pria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Alopecia Androgenetik pada Pria

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Etiologi alopecia androgenetik pada pria atau male pattern hair loss (MPHL) telah diketahui melibatkan faktor genetik dan hormonal. Berbagai kondisi eksternal dapat menjadi faktor risiko yang mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut.

Etiologi alopecia androgenetik pada pria dan wanita kurang lebih serupa. Etiologi yang dibahas dalam artikel ini adalah alopecia androgenetik pada pria. Etiologi alopecia androgenetik wanita akan dibahas pada artikel terpisah.[1,3,4,8,14,15]

Faktor Genetik

Secara genetik, alopecia androgenetik diturunkan secara autosomal dominan. Reseptor androgen pada kromosom X  situs 3q26 lokus AR/EDA2R dan lokus PAX1/FOX A2 pada kromosom 20 telah diidentifikasi sebagai penyebab genetik alopecia ini.

Selain meningkatkan kecenderungan seseorang mengalami alopecia androgenetik, faktor genetik juga memodifikasi besarnya respons folikel rambut terhadap androgen yang bersirkulasi. Varian gen reseptor androgen menyebabkan perubahan respons folikel rambut terhadap dihidrotestosteron, yang mengakibatkan perubahan dalam siklus pertumbuhan rambut.[1,3,15]

Faktor Hormonal

Metabolisme hormon dan reseptor androgen memainkan kunci dalam pola alopecia androgenetik. Enzim 5 alpha reduktase tipe 2  (5-αR2) dan dihidrotestosteron (DHT) merupakan yang dominan terlibat. [1,15,16]

Jaringan pada kulit kepala pasien dengan alopecia androgenetik mengekspresikan lebih banyak aktivitas enzim 5-αR2 yang mengkonversi testosteron intrafolikular menjadi metabolit DHT yang lebih aktif. Aktivitas reseptor androgen (RA) dan DHT lebih banyak ditemukan pada kulit kepala yang rentan terhadap alopecia androgenetik daripada jaringan kulit kepala non- alopecia androgenetik.[1,9,15,16]

Proses Inflamasi

Inflamasi dapat berasal dari faktor eksternal seperti polutan, paparan sinar ultraviolet, dan zat patogen. Proses inflamasi berlangsung melalui inisiasi kaskade sinyal intraseluler yang meningkatkan ekspresi gen proinflamasi, yaitu faktor nekrosis tumor α (TNFα), interleukin 1 (IL-1), dan reactive oxygen species (ROS).

Jaringan kulit kepala alopecia androgenetik mengekspresikan aktivitas ROS yang lebih tinggi. ROS meningkatkan transforming growth factor beta 1 (TGF-β1), sebuah protein pensinyalan yang dimediasi androgen yang diekspresikan lebih tinggi pada kulit yang rentan alopecia androgenetik.[9,16]

Selain itu, peningkatan sitokin, seperti IL-1α, IL-1β, dan TNF-α, dapat mempengaruhi siklus rambut dari anagen ke telogen, yang membuat siklus pertumbuhan rambut terganggu.[1,7,9,16]

Faktor Risiko

Faktor risiko alopecia androgenetik diantaranya faktor genetik, jenis kelamin, ras, beberapa penyakit endokrin, sindrom metabolik, serta defisiensi vitamin dan mineral.[1,3,9,14,17-22]

Genetik

Alopecia androgenetik diturunkan secara autosomal dominan.[1,3,9,10,15]

Jenis Kelamin

Alopecia androgenetik lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.[1-3]

Penyakit Endokrin

Alopecia androgenetik dapat terjadi pada orang yang memiliki penyakit endokrin seperti hipertiroid, hiperplasia adrenal, serta tumor adrenal. Penyakit-penyakit endokrin tersebut menyebabkan pelepasan testosteron berlebih, di mana testosteron oleh reseptor androgen diubah menjadi metabolit aktif dehidrotestosteron (DHT). DHT bertanggung jawab dalam kejadian alopecia androgenetik.[17-19]

Penyakit Sindrom Metabolik

Alopecia androgenetik dapat terjadi pada orang yang memiliki penyakit sindrom metabolik seperti obesitas, resistensi insulin,dan hipertensi. Sindrom metabolik dapat menyebabkan stres oksidatif yang memicu alopecia androgenetik. Mekanisme lainnya melalui proses vasokonstriksi pembuluh darah yang lambat laun menyebabkan defisiensi nutrisi pada folikel rambut.[17,20,21]

Defisiensi Vitamin dan Mineral

Alopecia androgenetik dapat terjadi pada orang dengan defisiensi vitamin dan mineral, seperti defisiensi serum feritin, vitamin D, tembaga, seng, dan selenium.[8,22]

Faktor Risiko Lainnya

Faktor risiko lain alopecia androgenetik adalah tinggal pada lingkungan dengan polusi tinggi seperti area pabrik, lingkungan perokok, dan tinggi paparan sinar ultraviolet. Hal-hal tersebut menyebabkan alopecia androgenetik melalui mekanisme stres oksidatif.[13,14]

Referensi

1. Ho CH, Sood T, Zito PM. Androgenetic Alopecia. [Updated 2021 Nov 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430924/
2. Mysore V, Parthasaradhi A, Kharkar RD, et al. Expert consensus on the management of Androgenetic Alopecia in India. International journal of trichology, 2019. 11(3), 101–106. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_24_19
3. Feinstein RP. Androgenetic Alopecia Treatment & Management. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1070167-overview
4. British Association of Dermatologists. Androgenetic Alopecia. 2015. https://www.bad.org.uk/shared/get-file.ashx?id=153&itemtype=document
8. Zubair Z, Kantamaneni K, Jalla K, et al. Prevalence of Low Serum Vitamin D Levels in Patients Presenting With Androgenetic Alopecia: A Review. Cureus, 2021. 13(12): e20431. doi:10.7759/cureus.20431. https://www.cureus.com/articles/71349-prevalence-of-low-serum-vitamin-d-levels-in-patients-presenting-with-androgenetic-alopecia-a-review
9. English RS Jr. A hypothetical pathogenesis model for androgenic alopecia: clarifying the dihydrotestosterone paradox and rate-limiting recovery factors. Med Hypotheses. 2018 Feb;111:73-81. doi: 10.1016/j.mehy.2017.12.027.
10. Martinez-Jacobo L, Villarreal-Villarreal CD, Ortiz-López R, Ocampo-Candiani J, Rojas-Martínez A. Genetic and molecular aspects of androgenetic alopecia. Indian J Dermatol Venereol Leprol, 2018. 84:263-268. https://ijdvl.com/genetic-and-molecular-aspects-of-androgenetic-alopecia/
11. Danlan Fu, Junfei Huang, Kaitao Li, Yuxin Chen, Ye He, Yang Sun, Yilong Guo, Lijuan Du, Qian Qu, Yong Miao, Zhiqi Hu. Dihydrotestosterone-induced hair regrowth inhibition by activating androgen receptor in C57BL6 mice simulates androgenetic alopecia. Biomedicine & Pharmacotherapy, 2021. Volume 137, 2021,111247, ISSN 0753-3322. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2021.111247.
12. Martinez-Jacobo L, Ancer-Arellano C, I, Ortiz-Lopez R, Salinas-Santander M, Villarreal-Villarreal C, D, Ancer-Rodriguez J, Camacho-Zamora B, Zomosa-Signoret V, Medina-De la Garza C, E, Ocampo-Candiani J, Rojas-Martinez A. Evaluation of the Expression of Genes Associated with Inflammation and Apoptosis in Androgenetic Alopecia by Targeted RNA-Seq. Skin Appendage Disord, 2018;4:268-273. doi: 10.1159/000484530
13. Stephanie A. Tatalaksana Alopecia Androgenetik. Cermin Dunia Kedokteran, 2018. CDK-267/ vol. 45 no. 8. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/viewFile/623/398
14. Salman KE, Altunay IK, Kucukunal NA, Cerman AA. Frequency, severity and related factors of androgenetic alopecia in dermatology outpatient clinic: hospital-based cross-sectional study in Turkey. Anais brasileiros de dermatologia, 2017. 92(1), 35–40. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.20175241
15. Cranwell W, Sinclair R. Male Androgenetic Alopecia. [Updated 2016 Feb 29]. In: Feingold KR, Anawalt B, Boyce A, et al., editors. Endotext. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK278957/
16. Chen X, Liu B, Li Y, et al. Dihydrotestosterone Regulates Hair Growth Through the Wnt/β-Catenin Pathway in C57BL/6 Mice and In Vitro Organ Culture. Front Pharmacol. 2020;10:1528. Published 2020 Jan 23. doi:10.3389/fphar.2019.01528
17. Fabbrocini G, Cantelli M, Masarà A, et al. Female pattern hair loss: A clinical, pathophysiologic, and therapeutic review. International journal of women's dermatology, 2018. 4(4), 203–211. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2018.05.001
18. Carmina E, Azziz R, Bergfeld W, et al. Female Pattern Hair Loss and Androgen Excess: A Report From the Multidisciplinary Androgen Excess and PCOS Committee. The Journal of clinical endocrinology and metabolism, 2018. 104(7), 2875–2891. https://doi.org/10.1210/jc.2018-02548
19. Starace M, Orlando G, Alessandrini A, Piraccini BM. Female Androgenetic Alopecia: An Update on Diagnosis and Management. American journal of clinical dermatology, 2020. 21(1), 69–84. https://doi.org/10.1007/s40257-019-00479-x
20. Dharam Kumar KC, Kishan Kumar YH, Neladimmanahally V. Association of Androgenetic Alopecia with Metabolic Syndrome: A Case-control Study on 100 Patients in a Tertiary Care Hospital in South India. Indian J Endocrinol Metab. 2018 Mar-Apr;22(2):196-199. doi: 10.4103/ijem.IJEM_650_17.
21. Ozbas Gok S, Akin Belli A, Dervis E. Is There Really Relationship between Androgenetic Alopecia and Metabolic Syndrome? Dermatol Res Pract. 2015;2015:980310. doi: 10.1155/2015/980310.
22. Pradhan M. A Study of Serum Ferritin Level in Female Patient with Alopecia. Journal of College of Medical Sciences-Nepal, 2018. 14. 116. 10.3126/jcmsn.v14i2.20217. https://www.researchgate.net/publication/326475251_A_Study_of_Serum_Ferritin_Level_in_Female_Patient_with_Alopecia/citation/download

Patofisiologi Alopecia Androgene...
Epidemiologi Alopecia Androgenet...

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.