Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Acne Vulgaris y2afrika 2023-12-07T10:42:56+07:00 2023-12-07T10:42:56+07:00
Acne Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Acne Vulgaris

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Epidemiologi acne vulgaris atau jerawat bervariasi di setiap negara dengan prevalensi tertinggi pada usia pubertas. Menurut studi, sekitar 35–100% remaja pernah mengalami jerawat. Namun, jerawat juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Global

Berdasarkan Global Burden of Disease Study 2010, jerawat menempati urutan ke-8 penyakit kulit terbanyak, dengan prevalensi global untuk semua usia sekitar 9,38%. Prevalensi jerawat bervariasi di tiap negara. Jerawat paling sering terjadi pada usia pubertas. Sekitar 35–100% remaja diperkirakan pernah memiliki jerawat.[5,7]

Pada wanita, acne vulgaris dapat menjadi tanda pertama pubertas dan dapat terjadi 1 tahun sebelum menarche. Prevalensi puncak jerawat umumnya terjadi pada usia 14–19 tahun lalu dapat menurun atau menetap seiring bertambahnya usia. Studi oleh Collier et al. menemukan bahwa jerawat pada 42,5% pria dan 50,9% wanita menetap hingga usia 20-an. Pada usia 40-an, sekitar 1% pria dan 5% wanita masih memiliki jerawat.[5]

Indonesia

Data epidemiologi acne vulgaris di Indonesia belum tersedia. Data yang tersedia hanya berupa laporan dari beberapa rumah sakit. Suatu studi di rumah sakit pendidikan di Lampung pada 121 pasien berjerawat (tahun 2009–2011) melaporkan bahwa jerawat lebih banyak dialami oleh wanita (69,7%) daripada pria (30,3%), dengan persentase tertinggi (53,2%) pada kelompok usia 16–25 tahun.[8]

Mortalitas

Umumnya jerawat tidak mengakibatkan mortalitas tetapi bisa menyebabkan morbiditas berupa bekas jerawat di kulit dan gangguan psikologis, seperti citra diri buruk, depresi, dan kecemasan, yang tentunya berdampak negatif pada kualitas hidup. Suatu studi epidemiologi oleh Yentzer et al. menyatakan bahwa wanita dengan jerawat dua kali lebih banyak mengalami depresi daripada pria (10,6% vs 5,3%).[1]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

1. Tan AU, Schlosser BJ, Paller AS. A review of diagnosis and treatment of acne in adult female patients. Int J Womens Dermatol. 2017;4(2):56-71. doi:10.1016/j.ijwd.2017.10.006
5. Yenny SW. Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris. MDVI. 2018;45(2):111-115. https://www.perdoski.id/mdvi/download/1390
7. Heng AHS, Chew FT. Systematic review of the epidemiology of acne vulgaris. Sci Rep. 2020 Apr 1;10(1):5754. doi: 10.1038/s41598-020-62715-3
8. Sibero HT, Sirajudin A, Indria AD. Prevalensi dan Gambaran Epidemiologi Akne Vulgaris di Provinsi Lampung. Jurnal Kedokteran Unila. 2019;3(2):309-312. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/download/2519/2463

Etiologi Acne Vulgaris
Diagnosis Acne Vulgaris

Artikel Terkait

  • Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
    Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
  • Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
    Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
  • Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
    Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
  • Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
    Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
  • Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris
    Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Makoto ivan
Dibalas 26 Desember 2024, 09:19
Anak usia 13 tahun wajah dengan titik dan bercak merah
Oleh: Makoto ivan
1 Balasan
Izin konsultasi..anak wanita usia 13 tahun..terdapat bintik dan bercak merah di wajah. dan dahi dialami sdh 4 bulan.bukan jerawat...sudah konsultasi ke 3...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 10:40
Benjolan di bawah hidung pada bayi usia 11 hari
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin berbagi kasus ya dok, sekalian diskusi.Saya dapat konsulan pasien via chat di desa, bayi umur 11 hari tiba2 muncul benjolan di sekitar...
Anonymous
Dibalas 21 Februari 2023, 05:18
Apakah clindamycin topikal dan retinol bisa ditumpuk dalam satu kali pemakaian?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Sy memiliki pasien yg mengalami acne vulgaris derajat sedang, sy berencana untuk memberikan retinol 1-2x seminggu dan jg clindamycin topikal 2x...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.