Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Acne Vulgaris y2afrika 2023-12-07T10:40:25+07:00 2023-12-07T10:40:25+07:00
Acne Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Acne Vulgaris

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Patofisiologi acne vulgaris atau jerawat diketahui berhubungan dengan beberapa faktor, yakni hiperproliferasi yang diikuti penyumbatan folikel, kolonisasi Cutibacterium acnes, produksi sebum berlebih, dan mekanisme inflamasi kompleks yang melibatkan imunitas innate dan acquired.[2,4]

Mekanisme Inflamasi dan Hiperkeratinisasi pada Jerawat

Makrofag dan sel T CD4+ mengaktivasi sel-sel endotel lokal, meningkatkan mediator inflamasi seperti vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1), dan human leukocyte antigen (HLA)-DR di pembuluh darah sekeliling folikel pilosebasea. Setelah itu, terjadi hiperproliferasi keratinosit di folikel dan berkurangnya deskuamasi.[2,5]

Epitel bagian atas folikel rambut menjadi hiperkeratotik, sehingga muara folikel bisa tersumbat. Beberapa faktor yang diperkirakan bereaksi terhadap hiperproliferasi keratinosit adalah hormon androgen, penurunan asam linoleat, peningkatan aktivitas IL-1-alfa, dan pengaruh Cutibacterium acnes.[5]

Kolonisasi Cutibacterium Acnes

Cutibacterium acnes adalah organisme anaerobik yang berada di lesi jerawat. Antigen C. acnes merangsang pembentukan antibodi, yang kemudian meningkatkan respons inflamasi dengan memproduksi mediator proinflamasi yang mengaktivasi toll-like receptor 2 pada monosit dan neutrofil. Aktivasi reseptor tersebut mengakibatkan produksi sitokin proinflamasi, seperti IL-12, IL-8, dan tumor necrosis factor.[2]

C. acnes berperan dalam patogenesis acne vulgaris dengan menghasilkan enzim lipase, protease, dan hialuronidase yang penting untuk mengubah trigliserida menjadi asam lemak bebas, yang berperan dalam inflamasi dan rilis faktor kemotaktik. Tingkat sensitivitas individu terhadap C. acnes bisa bervariasi. Individu yang mengalami jerawat inflamasi diperkirakan memiliki hipersensitivitas terhadap C. acnes.[2,5]

Produksi Sebum Berlebih

Kelebihan sebum adalah salah satu faktor kunci munculnya jerawat. Trigliserida dalam sebum dipecah menjadi asam lemak bebas oleh C. acnes. Asam lemak tersebut mendorong kolonisasi C. acnes. Lipoperoksidase menghasilkan sitokin proinflamasi dan mengaktivasi jalur peroxisome proliferator-activated receptor, yang lalu meningkatkan produksi sebum.[5]

Produksi dan ekskresi sebum diatur oleh beberapa jenis hormon dan mediator, terutama androgen. Menurut hasil studi, tingkat jerawat komedo pada perempuan usia prapubertas berhubungan dengan kadar androgen adrenal dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS).[2]

Hormon dan mediator lain yang diperkirakan berkontribusi dalam munculnya jerawat adalah growth hormone, insulin-like growth factor, corticotropin-releasing hormone yang responsif terhadap stres, dan peroxisome proliferator-activated receptor.[2,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

2. Rao J. Acne Vulgaris. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview
4. Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, et al. Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 2016;74(5):945-73.e33. doi: 10.1016/j.jaad.2015.12.037
5. Yenny SW. Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris. MDVI. 2018;45(2):111-115. https://www.perdoski.id/mdvi/download/1390

Pendahuluan Acne Vulgaris
Etiologi Acne Vulgaris

Artikel Terkait

  • Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
    Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
  • Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
    Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
  • Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
    Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
  • Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
    Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
  • Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris
    Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Makoto ivan
Dibalas 26 Desember 2024, 09:19
Anak usia 13 tahun wajah dengan titik dan bercak merah
Oleh: Makoto ivan
1 Balasan
Izin konsultasi..anak wanita usia 13 tahun..terdapat bintik dan bercak merah di wajah. dan dahi dialami sdh 4 bulan.bukan jerawat...sudah konsultasi ke 3...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 10:40
Benjolan di bawah hidung pada bayi usia 11 hari
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin berbagi kasus ya dok, sekalian diskusi.Saya dapat konsulan pasien via chat di desa, bayi umur 11 hari tiba2 muncul benjolan di sekitar...
Anonymous
Dibalas 21 Februari 2023, 05:18
Apakah clindamycin topikal dan retinol bisa ditumpuk dalam satu kali pemakaian?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Sy memiliki pasien yg mengalami acne vulgaris derajat sedang, sy berencana untuk memberikan retinol 1-2x seminggu dan jg clindamycin topikal 2x...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.