Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kandidiasis Mukokutan general_alomedika 2023-01-09T08:11:51+07:00 2023-01-09T08:11:51+07:00
Kandidiasis Mukokutan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kandidiasis Mukokutan

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Penatalaksanaan definitif kandidiasis mukokutan adalah antifungal seperti nystatin dan fluconazole, serta mengontrol faktor risiko yang mendasari. Antifungal topikal lebih disarankan, tetapi bila lesi terlalu luas, terjadi resistensi atau respon yang buruk maka antifungal sistemik dapat dipertimbangkan.[8,17,19]

Antifungal

Tata laksana kandidiasis mukokutan dengan medikamentosa antifungal dapat diberikan secara topikal maupun sistemik. Yang diutamakan adalah pemberian antifungal topikal.

Antifungal Topikal

Antifungal topikal yang paling sering digunakan adalah golongan imidazole, seperti clotrimazole, miconazole ketoconazole, atau golongan alinamine seperti terbinafin.

Clotrimazole:

Clotrimazole tersedia dalam bentuk larutan, lotion, krim kulit, krim vagina, tablet vagina, dan tablet hisap. Untuk menghindari maserasi, hanya lotion yang boleh diaplikasikan ke bagian lipatan kulit.[8,17,19]

Clotrimazole tersedia dalam bentuk krim 5 gram yang dioleskan sekali sehari selama 3 hari untuk krim 2%, atau 7 hari untuk krim 7%. Sedangkan tablet hisap untuk terapi thrush dapat dilarutkan secara perlahan di mulut, diberikan 5 kali sehari selama 14 hari.

Regimen clotrimazole standar untuk kandidiasis vagina adalah tablet 100 mg sekali sehari diberikan pada saat tidur selama 7 hari, tablet 200 mg sekali sehari diberikan selama 3 hari, atau tablet 500 mg dosis tunggal.[8,17,19]

Miconazole:

Miconazole tersedia dalam salep, krim, larutan, semprot, atau serbuk. Terapi kandidiasis vagina dapat diberikan sediaan krim vagina 2% dan 4%. Selain itu, terdapat sediaan supositoria vagina yang diaplikasikan pada waktu tidur dengan ketentuan 100 mg diberikan selama 7 hari, 200 mg selama 3 hari, atau 1200 mg dosis tunggal.[8,17,19]

Amfoterisin B:

Amfoterisin B tersedia dalam bentuk lotion, krim, dan salep yang diaplikasikan pada lesi 2–4 kali sehari.[8,17,19]

Antifungal Sistemik

Pengobatan sistemik dilakukan jika pengobatan lokal tidak berhasil, atau jika infeksi Candida menyebar ke bagian tubuh lain, seperti jantung dan paru-paru. Beberapa preparat antifungal sistemik, antara lain amphotericin B, flucytosine, itraconazole, fluconazole, dan voriconazole.[8,17,19]

Amphotericin B:

Amphotericin B, diberikan secara intravena mulai dosis 0,05–0,1 mg dan ditingkatkan hingga 0,5 mg, dengan jadwal 3 kali seminggu. Terapi kemudian dilanjutkan dengan pemberian 2 kali seminggu.[8,17,19]

Flucytosine:

Flucytosine, diberikan melalui oral dengan dosis 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam interval pemberian 6 jam. Flucytosine dapat di kombinasi dengan amfoterisin B.[8,17,19]

Itraconazole:

Itraconazole, diberikan per oral bersama makanan dengan dosis awal 200 mg diberikan 3 kali sehari selama 3 hari, dilanjutkan 200 mg diberikan 2 kali sehari selama 5–10 hari.[8,17,19]

Untuk penggunaan intravena, 200 mg diberikan selama 1 jam, 2 kali sehari selama 2 hari, diikuti dengan 200 mg sekali sehari selama 12 hari. Pemberian secara larutan adalah 100 mg dua kali sehari selama 2–4 minggu.[8,17,19]

Fluconazole:

Fluconazole, untuk kandidiasis oral diawali 200 mg pada hari pertama, kemudian 100 mg sehari selama sedikitnya 2 minggu. Fluconazole dapat diberikan hingga dosis 400 mg sehari, tergantung klinis keparahan lesi dan infeksi.[8,17,19]

Voriconazole:

Voriconazole diberikan secara oral dengan dosis awal 6 mg/kgBB setiap 12 jam, diikuti dengan 4 mg/kgBB setiap 12 jam. Setelah pasien membaik, pemberian oral dilanjutkan pada dosis 200–300 mg setiap 12 jam. Obat oral sebaiknya diberikan 1 jam sebelum atau 1 jam sesudah makan.[8,17,19]

Terbinafine:

Terbinafine, diberikan satu tablet 250 mg sehari selama 7 hari–3 bulan tergantung lokasi lesi. Akan tetapi, terbinafine bukan merupakan terapi lini utama untuk kandidiasis mukokutan.[8,17,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

 

Referensi

8. van de Veerdonk FL, Netea MG. Treatment options for chronic mucocutaneous candidiasis. Journal of Infection. 2016 Jul 5;72:S56-60.
17. Puel A, Cypowyj S, Maródi L, Abel L, Picard C, Casanova JL. Inborn errors of human IL-17 immunity underlie chronic mucocutaneous candidiasis. Current opinion in allergy and clinical immunology. 2012 Dec;12(6):616.
18. Sahoo AK, Mahajan R. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. Indian dermatology online journal. 2016 Mar;7(2):77.
19. Hani U, G Shivakumar H, Vaghela R, Osmani AM, Shrivastava A. Candidiasis: A fungal infection-current challenges and progress in prevention and treatment. Infectious Disorders-Drug Targets (Formerly Current Drug Targets-Infectious Disorders). 2015 Mar 1;15(1):42-52.

Diagnosis Kandidiasis Mukokutan
Prognosis Kandidiasis Mukokutan

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
    Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
  • Dampak Kemudahan Mengakses Antijamur untuk Kandidiasis Vulvovaginal
    Dampak Kemudahan Mengakses Antijamur untuk Kandidiasis Vulvovaginal
  • Tata Laksana Kandidiasis pada Populasi Geriatri
    Tata Laksana Kandidiasis pada Populasi Geriatri
  • Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva
    Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya
Andini Innayah
Dibalas 30 Mei 2024, 14:25
Perbedaan dermatitis intertriginosa dengan kandidiasis intertriginosa
Oleh: Andini Innayah
2 Balasan
Selamat malam Dokter-Dokter, Kakak abang dan teman-teman. Izin bertanya, boleh dijelaskan apa yang membedakan Dermatitis Intertriginosa dengan...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2024, 20:03
Bakterial vaginosis dd candidiasis pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
malam alo dokter, izin diskusi dok.. ibu hamil trimester 2 mengeluhkan adanya keputihan disertai gatal, dx Bakterial Vaginosis dd candidiasis, diberi vagizol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.