Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hiperparatiroid general_alomedika 2023-08-09T09:43:59+07:00 2023-08-09T09:43:59+07:00
Hiperparatiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperparatiroid

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Hiperparatiroid adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya sekresi hormon paratiroid. Efek utama hormon ini adalah meningkatkan konsentrasi kalsium plasma dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan fosfat dari matriks tulang, meningkatkan reabsorpsi kalsium di ginjal, dan meningkatkan produksi 1,25-dihydroxyvitamin D-3 (kalsitriol) yang meningkatkan penyerapan kalsium di usus.

Hormon paratiroid juga menyebabkan fosfaturia, sehingga menurunkan kadar fosfat serum. Hiperparatiroidisme biasanya dibagi menjadi hiperparatiroidisme primer, sekunder, dan tersier.[1]

Etiologi hiperparatiroid primer dapat berupa tumor atau keganasan, mutasi genetik, dan efek samping obat. Sementara itu, hiperparatiroid sekunder disebabkan oleh defisiensi vitamin D akibat penyakit ginjal kronis. Hiperparatiroid tersier umumnya terjadi pada pasien dengan hiperparatiroid sekunder yang sudah berlangsung lama, seperti penyakit ginjal stadium akhir dengan durasi beberapa tahun.[2,3]

Referensi

1. Kim L. Hyperparathyroidism: Overview, Anatomy and Embryology, Primary Hyperparathyroidism. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/127351-overview#a1
2. Pokhrel B, Leslie SW, Levine SN. Primary Hyperparathyroidism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441895/
3. Muppidi V, Meegada SR, Rehman A. Secondary Hyperparathyroidism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557822/
4. Hyperparathyroidism - Endocrine and Metabolic Disorders. MSD Manual Professional Edition, 2023. https://www.msdmanuals.com/professional/endocrine-and-metabolic-disorders/parathyroid-disorders/hyperparathyroidism

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Patofisiologi Hiperparatiroid

Artikel Terkait

  • Efikasi dan Keamanan Terapi Extended-Release Calcifediol Dan Vitamin D Lain untuk Hiperparatiroid Sekunder Bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Terapi Extended-Release Calcifediol Dan Vitamin D Lain untuk Hiperparatiroid Sekunder Bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan September 2025! 🥰
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan September 2025 yang ceria ini, yuk simak TOP 5 artikel ALOMEDIKA berikut:  1. Perlukah Probiotik untuk Konstipasi Fungsional Anak-Anak -...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Bagaimana membimbing balita untuk defekasi normal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, TS sekalian....punten...Saya ketemu kasus, balita usia 2 tahun sulit utk dibimbing meneran saat defekasi....Biasanya per 2-3 hari....tapi kadang...
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 3 jam yang lalu
Segera Beralih! Dengan Simpan Rekam Medis Pasien dengan MyPatient
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter. Dokter yang masih menggunakan rekam medis kertas berisiko hilang atau tulisan tidak terbaca, sebuah cara lama yang sudah ketinggalan zaman....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.