Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hiperkalsemia annisa-meidina 2024-01-15T10:37:43+07:00 2024-01-15T10:37:43+07:00
Hiperkalsemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hiperkalsemia

Oleh :
dr.Monica DS, MH
Share To Social Media:

Etiologi hiperkalsemia atau hypercalcemia umumnya adalah hiperparatiroid primer dan keganasan. Namun, beberapa etiologi lain dapat berupa hipervitaminosis D, gangguan endokrin seperti tirotoksikosis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.[1,2]

Hiperparatiroid Primer

Hiperparatiroid primer merupakan kondisi produksi hormon paratiroid (PTH) berlebihan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia atau adenoma kelenjar paratiroid.[1-3]

Selain itu, familial hypocalciuric hypercalcemia, multiple endocrine neoplasia syndrome, hyperparathyroidism jaw tumor syndrome, neonatal severe primary hyperparathyroidism dan non-syndromic primary hyperparathyroidism juga berkaitan dengan produksi PTH yang berlebihan. Faktor risiko terjadinya hiperparatiroid primer adalah radiasi di area kepala dan leher pada masa anak serta penggunaan lithium jangka panjang.[1-3]

Keganasan

Beberapa jenis kanker yang sering berhubungan dengan hiperkalsemia adalah kanker payudara, kanker ginjal, kanker paru-paru, kanker ovarium, leukemia, limfoma, multiple myeloma, dan rhabdomyosarcoma. Peningkatan kadar kalsium terjadi karena sekresi PTH-related protein (PTHrp), metastasis osteolitik, aktivasi vitamin D ekstrarenal yang berlebihan, dan sekresi PTH ektopik.[1-4]

Hipervitaminosis D

Hipervitaminosis D dapat terjadi karena faktor iatrogenik atau karena kondisi lain seperti penyakit granulomatosa. Beberapa contoh penyakit granulomatosa adalah tuberkulosis, penyakit Hansen, histoplasmosis, ataupun sarkoidosis. Pembentukan granuloma yang meningkatkan produksi vitamin D akhirnya meningkatkan kadar kalsium. Pemakaian suplemen vitamin D yang tidak sesuai dengan dosis anjuran juga  dapat meningkatkan absorpsi kalsium di saluran pencernaan.[1,2]

Gangguan Endokrin Lain

Selain kondisi hiperparatiroid primer yang telah disebutkan, beberapa gangguan lain pada sistem endokrin juga dapat menyebabkan hiperkalsemia meskipun lebih jarang. Contohnya adalah tirotoksikosis, hipoadrenalisme, dan feokromositoma.[2]

Imobilisasi

Imobilisasi akibat cedera korda spinalis atau cedera otak dapat berujung pada angka turnover tulang yang tinggi (peningkatan resorpsi tulang), yang dapat menyebabkan hiperkalsemia.[2,9]

Penggunaan Obat Tertentu

Obat-obatan seperti thiazide, lithium, suplemen vitamin A maupun vitamin D berlebihan, tamoxifen, dan aminofilin diduga dapat berkaitan dengan hiperkalsemia.[1,2]

Faktor Risiko

Faktor risiko hiperkalsemia dapat berupa riwayat PTH tinggi familial, keganasan, serta adanya penyakit tertentu seperti sarkoidosis, hipertiroid, dan cedera yang menimbulkan imobilisasi. Selain itu, individu yang menggunakan asupan vitamin D berlebihan atau obat-obatan lain yang tersebut di atas juga berisiko mengalami hiperkalsemia.[1-4]

Referensi

1. Tonon CR, Silva TAAL, Pereira FWL, et al. A review of current clinical concepts in the pathophysiology, etiology, diagnosis, and management of hypercalcemia. Med Sci Monit. 2022;28:e935821-1 - e935821-9. DOI: 10.12659/MSM.935821.
2. Sadiq NM, Naganathan S, Badireddy M. Hypercalcemia. StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430714/.
3. Almuradova E, Cicin I. Cancer-related hypercalcemia and potential treatments. Front Endocrinol. 2023;14(1039490):1-9. DOI: 10.3389/fendo.2023.1039490.
4. Turner JJO. Hypercalcemia - presentation and management. Clin Med (Lond). 2017;17(3):270-3. DOI: 10.7861/clinmedicine.17-3.270.
9. Goltzman D. Approach to hypercalcemia. Endotext. 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279129/.

Patofisiologi Hiperkalsemia
Epidemiologi Hiperkalsemia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 3 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.