Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hiperkalsemia annisa-meidina 2024-01-15T10:35:06+07:00 2024-01-15T10:35:06+07:00
Hiperkalsemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hiperkalsemia

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Patofisiologi hiperkalsemia atau hypercalcemia adalah gangguan homeostasis kalsium dalam tubuh. Kadar kalsium tubuh diregulasi oleh interaksi antara hormon paratiroid atau PTH dan kadar 1,25-dihydroxyvitamin D yang memodulasi penyebaran kalsium dalam tulang, ginjal, dan usus.[3,6]

Dalam kondisi yang normal, PTH dan 1,25-dihydroxyvitamin D menstimulasi pelepasan kalsium ke sirkulasi tubuh. PTH juga dapat meregulasi reabsorpsi kalsium di ginjal dan absorpsi kalsium di usus dengan cara menghambat sintesis PTH di kelenjar paratiroid dan merangsang aktivasi produksi 1,25-dihydroxyvitamin D.[6]

Proses terjadinya hiperkalsemia pada hiperparatiroid primer tergantung pada faktor penyebabnya. Pada hiperparatiroid primer yang sporadik, hiperkalsemia terjadi karena mutasi gen calsium sensing receptor (CaSR). CaSR termasuk dalam G-protein coupled receptor family yang ditemukan pada kelenjar paratiroid. Selain CaSR, hiperparatiroid primer juga berkaitan dengan gen lain, seperti MEN1, RET, dan CDKN1B.[4,6]

Sementara itu, proses terjadinya hiperkalsemia pada keganasan umumnya melibatkan tiga mekanisme. Mekanisme yang pertama adalah sekresi parathyroid hormone-related protein (PTHrP) oleh tumor, yang aksinya menyerupai kerja PTH sehingga dapat menstimulasi reseptor PTH untuk menaikkan resorpsi tulang dan reabsorpsi kalsium di ginjal. Temuan yang khas pada kondisi ini adalah tingginya kadar PTHrP dan sangat rendahnya kadar PTH dan 1,25-dihydroxyvitamin D.[3,6]

Mekanisme kedua pada keganasan adalah meningkatnya absorpsi kalsium dengan cara melakukan produksi autonom 1,25-dihydroxyvitamin D oleh 1a-hydroxylase pada tumor. Temuan khas pada kondisi ini adalah rendahnya kadar PTH dan meningkatnya kadar 1,25-dihydroxyvitamin D. Sementara itu, mekanisme ketiga adalah meningkatnya aktivitas osteoklastik sel tumor di tulang.[3,6]

Referensi

3. Almuradova E, Cicin I. Cancer-related hypercalcemia and potential treatments. Front Endocrinol. 2023;14(1039490):1-9. DOI: 10.3389/fendo.2023.1039490.
4. Turner JJO. Hypercalcemia - presentation and management. Clin Med (Lond). 2017;17(3):270-3. DOI: 10.7861/clinmedicine.17-3.270.
6. Zofkova I. Hypercalcemia, pathophysiological aspects. Physiol Res. 2016:65:1-10. DOI: 10.33549/physiolres.933059.

Pendahuluan Hiperkalsemia
Etiologi Hiperkalsemia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.