Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Atresia Esofagus general_alomedika 2022-12-19T11:50:18+07:00 2022-12-19T11:50:18+07:00
Atresia Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Atresia Esofagus

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan utama diberikan kepada orang tua terkait rencana operasi berdasarkan klasifikasi Spitz dan Waterstone serta rencana pemberian nutrisi parenteral total, intubasi, serta terapi suportif lainnya untuk menunjang kehidupan neonatus.

Edukasi

Prematuritas, kehamilan kembar, bayi berat lahir rendah, masalah pernapasan, adanya anomali kongenital lain, maupun dengan long-gap esophageal atresia merupakan faktor risiko mayor beratnya komplikasi. Maka dari itu, orang tua harus diberikan edukasi mengenai keadaan anak mereka dan menekankan perlunya pemantauan lebih lama di rumah sakit pada pasien atresia esofagus yang disertai faktor risiko mayor.[20]

Edukasi yang dapat diberikan pada orang tua pasien dengan atresia esofagus adalah dengan menekankan bahwa komplikasi setelah operasi berupa refluks gastroesofageal tetap dapat terjadi walau tanpa adanya gejala klinis pada anak yang telah dioperasi rekonstruksi atresia esofagus. Untuk itu, pemantauan klinis oleh dokter spesialis multidisiplin harus dilakukan secara berkala untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal serta untuk memantau kemungkinan komplikasi.[21]

Orang tua pasien juga perlu diedukasi agar memahami kapan pembedahan perlu segera dilakukan, harus ditunda atau pembedahan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan keadaan klinis anak berdasarkan kriteria prognosis Waterstone. Tata laksana pembedahan sendiri juga memiliki komplikasi, di antaranya adalah kebocoran anastomosis, rekurensi, dan striktur anastomosis.[1]

Setelah pembedahan, pemantauan klinis pasien perlu tetap dilakukan, mulai dari 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan kemudian 1 tahun setelah pembedahan dilakukan. Orang tua harus memahami bahwa pemantauan ini harus dilakukan agar dokter bedah dapat menilai keadaan umum, pertumbuhan, fungsi menelan, proses penyembuhan bekas luka operasi serta fungsi saluran napas.[1]

Pemeriksaan radiologi hanya diperlukan bila terdapat riwayat tersedak, sianosis, regurgitasi, disfagia, gagal tumbuh, batuk atau wheezing pada pasien. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan endoskopi sesuai indikasi.[1]

Morbiditas pada pasien post operasi umumnya mulai dapat dipantau bila orang tua melaporkan adanya gangguan atau keterlambatan tumbuh kembang. Disabilitas belajar biasanya dikeluhkan setelah anak masuk sekolah. Masalah–masalah tersebut harus dipantau oleh tim dokter multidisplin serta dilakukan operasi pembedahan pada komplikasi yang membutuhkan rekonstruksi.[21]

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan diberikan untuk meningkatkan kesadaran orang tua untuk melakukan antenatal care rutin pada saat kehamilan. Dengan dilakukannya hal ini, identifikasi dini janin yang mengalami atresia esofagus dapat dilakukan. Hal ini karena, sebanyak 60% bayi yang mengalami atresia esofagus sebenarnya sudah terdeteksi sebelum kelahiran.

Identifikasi dini mengenai keadaan ini perlu dilakukan, karena hampir semua bayi yang lahir dengan atresia esofagus memerlukan penanganan lebih lanjut di ruang NICU. Atresia esofagus tidak dapat dicegah, sehingga hal yang dapat dilakukan dalam keadaan ini adalah mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut yang berisiko mortalitas dan morbiditas.[22]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Saxena,AK. Medscape. Esophageal Atresia With or Without Tracheoesophageal Fistula. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/935858-overview
20. Rayyan, Maissa et al. Neonatal factors predictive for respiratory and gastro-intestinal morbidity after esophageal atresia repair. Pediatrics and Neonatology (2019) 60, 261-269. https://www.pediatr-neonatol.com/article/S1875-9572(18)30067-6/abstract
21. Koziarkiewicz, M et al. Long-term Complications of Congenital Esophageal Atresia–Single Institution Experience. Indian Pediatrics. Volume 52. June 15, 2015: 499-501. https://indianpediatrics.net/june2015/499.pdf
22. Baldwin D, Yadav D. Esophageal Atresia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560848/

Prognosis Atresia Esofagus

Artikel Terkait

  • Nutrisi Enteral pada Kasus Atresia Esofagus
    Nutrisi Enteral pada Kasus Atresia Esofagus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 7 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.