Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Atresia Esofagus general_alomedika 2022-12-19T11:37:44+07:00 2022-12-19T11:37:44+07:00
Atresia Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atresia Esofagus

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi atresia esofagus sebagai kelainan kongenital berhubungan dengan defek dalam perkembangan foregut menjadi esofagus serta trakea secara sempurna pada usia kehamilan 4–5 minggu.

Atresia esofagus merupakan kelainan kongenital, sehingga untuk mengerti mengenai patofisiologinya, perlu terlebih dahulu mengerti mengenai embriologi pembentukan esofagus dan trakea.

Embriologi Pembentukan Esofagus dan Trakea

Esofagus dan trakea berkembang dari satu struktur embrionik yang sama yaitu anterior foregut tube. Bakal sistem respirasi muncul dan berkembang ketika laryngotracheal groove muncul dari bagian ventral post–pharyngeal foregut. Pemanjangan bagian kaudal dari laryngotracheal groove bersama dengan undivided foregut menghasilkan bakal laring dan trakea.[6]

Percabangan bagian paling posterior primordium respiratorik berkembang menjadi paru dan bronkus. Segera setelah terbentuk percabangan bronkopulmonal, bagian dorsal dari bagian esofagus pada foregut tube mulai berpisah dari bagian ventral, yang merupakan komponen trakea, dengan gelombang morfogenesis yang berjalan dari kaudal ke arah kranial sepanjang foregut.[6]

Patofisiologi Terjadinya Atresia Esofagus

Atresia esofagus dan tracheoesophageal fistula (TEF) adalah kelainan kongenital yang terjadi akibat posisi abnormal septum trakeoesofageal, sehingga tetap terjadi hubungan antara ruang esofagus dan trakea lewat fistula disertai terbentuknya atresia esofagus.

Sekitar setengah dari seluruh bayi yang menderita atresia esofagus dan TEF juga memiliki kelainan kongenital lainnya, dengan kelainan bawaan terbanyak adalah malformasi kardiak. Kelainan atresia esofagus terisolasi tanpa fistula dapat terjadi ketika esofagus tidak berhasil membuat rekanalisasi saat perkembangan janin di minggu ke–8.[7,8]

Patofisiologi Terjadinya Gejala pada Atresia Esofagus

Proses patofisiologi terjadinya atresia esofagus dimulai sejak di dalam kandungan. Adanya saluran esofagus yang tidak paten menyebabkan janin tidak dapat menelan cairan amnion terutama pada keadaan atresia esofagus tanpa fistula. Kondisi ini akan mengakibatkan komplikasi polihidramnion pada ibu.[1]

Polihidramnion dapat meningkatkan risiko persalinan preterm. Selain itu, janin yang tidak dapat menelan cairan amnion dengan baik akan mengalami kekurangan nutrisi untuk tumbuh kembangnya, sehingga janin dapat mengalami intrauterine growth restriction (IUGR).[1]

Setelah bayi dengan atresia esofagus lahir, bayi akan tampak mengeluarkan saliva secara berlebihan karena saluran esofagus yang tidak paten sehingga saliva tidak dapat tertelan. Bila tidak diketahui oleh orang tua kemudian bayi disusui, bayi umumnya akan tersedak karena air susu hanya terkumpul pada pouch atresia. Bila terdapat tracheoesophageal fistula (TEF) pada bayi, maka bayi akan mengalami risiko aspirasi akibat air susu yang mengalir melalui TEF langsung ke paru–paru bayi.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Saxena,AK. Medscape. Esophageal Atresia With or Without Tracheoesophageal Fistula. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/935858-overview
3. McDuffie, LA et al. Diagnosis of Esophageal Atresia with Tracheoesophageal Fistula: Is There a Need for Gastrointestinal Contrast?. J Pediatr 2010;156:852. https://www.jpeds.com/article/S0022-3476(09)01055-5/pdf
6. Ioannides, AS et al. Foregut separation and tracheo-oesophageal malformations: The role of tracheal outgrowth, dorso-ventral patterning and programmed cell death. Dev Biol. 2010;337(2):351–362. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2877773/
7. Osia S, Hadipour A, Moshrefi M, Mirzapour M. Esophageal atresia: 13 years' experience in Amirkola Children’s Hospital, north of Iran. Caspian J Pediatr March 2015; 1(1): 22-24. http://caspianjp.ir/article-1-24-fa.pdf
8. The University of Chicago. Tracheoesophageal Fistula. Pediatric Clerkship, 2013. https://pedclerk.uchicago.edu/page/tracheoesophageal-fistula

Pendahuluan Atresia Esofagus
Etiologi Atresia Esofagus

Artikel Terkait

  • Nutrisi Enteral pada Kasus Atresia Esofagus
    Nutrisi Enteral pada Kasus Atresia Esofagus
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 12 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Beyond Iron & Folic Acid: Peran Nutrien Lain dalam Kesehatan Ibu - Selasa, 8 Juli 2025, pk 13.30-15.00 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Segera daftar webinar terbaru Alomedika "Beyond Iron & Folic Acid: Peran Nutrien Lain dalam Kesehatan Ibu" melalui link berikut:...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 12 jam yang lalu
Dokter, Pastikan Terapi Pasien Tetap Berjalan Saat Liburan Panjang! 🌴📦
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Long weekend bukan halangan untuk menjaga kelangsungan terapi pasien! Lewat fitur MyPatient di aplikasi Alomedika, Anda bisa:✅ Memantau pasien...
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Tatalaksana omfalitis pada neonatus usia 4 hari.
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, Saya memiliki pasien neonatus usia 4 hari, datang ke IGD, dg rujukan dari puskesmas setempat dikatakan infeksi umblikus.Ibu pasien tdk menyadari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.