Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gagal Hati general_alomedika 2025-04-11T13:34:50+07:00 2025-04-11T13:34:50+07:00
Gagal Hati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gagal Hati

Oleh :
dr. Katherine Gowary Sugiarto
Share To Social Media:

Etiologi gagal hati meliputi hepatotoksisitas akibat paracetamol, drug-induced liver injury (DILI), infeksi virus hepatitis maupun nonhepatotropik, penyakit autoimun, oklusi vaskular, hepatitis iskemik, Wilson Disease, infiltrasi keganasan, serta kehamilan. Sedangkan gagal hati acute on chronic dipengaruhi dua faktor yakni intrahepatik (hepatitis akut dan alcohol) dan ekstrahepatik (infeksi).[6,8]

Etiologi Gagal Hati Akut

Etiologi gagal hati akut meliputi berbagai hal di bawah ini.

Hepatotoksisitas Paracetamol

Paracetamol merupakan obat analgetik dan antipiretik yang digunakan secara luas yang dalam penggunaan yang overdosis dapat menyebabkan gagal hati akut hingga kematian. Gagal hati akut dapat terjadi apabila seseorang mengkonsumsi sekaligus paracetamol dengan dosis > 200 mg/kgBB.[14]

Drug Induced Liver Injury (DILI) Idiosinkratik dan Pajanan Bahan Toksik

Gagal hati akut akibat DILI dapat disebabkan oleh berbagai jenis obat. Beberapa obat yang ditemukan dapat menyebabkan DILI adalah:

●      Antibiotik: tetrasiklin, nitrofurantoin, trimethoprim-sulfamethoxazole, amoksisilin-klavulanat, efavirenz, eritromisin, sulfonamid, sulfasalazine

●      Anti fungal: ketoconazole

●      Obat anti tuberkulosis: isoniazid, pirazinamid, rifampicin

●      Anti bangkitan: phenytoin, asam valproat, carbamazepine

●      Antiaritmia: amiodaron, quinidine

●      Obat antiinflamasi nonsteroid: diklofenak, ibuprofen

●      Agen penurun lipid: atorvastatin, simvastatin

Selain itu, allopurinol, chlorpromazine, dan metildopa juga dapat menyebabkan gagal hati akut. Suplemen herbal, suplemen diet dan jamur spesies Amantia atau Galerina bisa mencetuskan kondisi gagal hati akut.[4,14]

Infeksi Virus Hepatitis

Kelima jenis virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D dan E dapat menyebabkan kejadian gagal hati akut. Kasus gagal hati pada Infeksi virus Hepatitis E memiliki angka kejadian yang paling tinggi di antara infeksi virus hepatitis yang lain.

Sedangkan risiko gagal hati tinggi pada infeksi virus hepatitis D dengan koinfeksi hepatitis B atau superinfeksi dengan infeksi hepatitis B kronis dibandingkan monoinfeksi hepatitis B.[4,15]

Infeksi Virus Non Hepatotropik

Beberapa virus seperti herpes simpleks, varicella zoster, cytomegalovirus, parvovirus B19, Epstein-Barr virus, adenovirus dapat menyebabkan gagal hati pada infeksi akut walaupun jarang terjadi. Infeksi varicella zoster perlu dipikirkan bila didapatkan gagal hati disertai dengan rash seluruh tubuh.[16]

Hepatitis Autoimun

Hepatitis autoimun terjadi akibat imunitas tubuh yang merusak hepatosit dan berakibat fibrosis hati yang berujung pada kerusakan multiorgan. Etiologinya masih belum diketahui secara jelas namun faktor genetik, epigenetik dan imunologi diperkirakan berperan pada kejadian ini.[6]

Sindrom Budd-Chiari dan Sindrom Obstruksi Sinusoidal (SOS)

Sindrom Budd-Chiari merupakan kondisi langka yang terjadi sebagai akibat obstruksi vena hepatica, kondisi ini bisa berakibat gagal hati akut dan bahkan kematian. Modalitas utama dalam penatalaksanaan gagal hati akut akibat sindroma ini di Western yaitu pemberian antikoagulan dini diikuti Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt (TIPS) dan transplantasi hati.[17]

Sindrom obstruksi sinusoidal (SOS) ditandai dengan kerusakan endotelium sinusoidal hati. Sindrom ini merupakan kasus langka dengan gagal hati akut yang biasanya terjadi sekunder pada pasien yang menerima induksi kemoterapi dosis tinggi sebelum transplantasi stem cell hematopoietic dan bisa juga terjadi akibat konsumsi dalam jumlah besar tanaman alkaloid (teh herbal) dan obat tertentu.[4,18]

Hepatitis Iskemik

Hepatitis iskemik atau yang sering disebut hepatitis hipoksik merupakankan kasus langka gagal hati akut. Kondisi ini sering terjadi pada gagal jantung, syok septik, dan gagal napas. Penyebab kejadian ini adalah penurunan oksigen ke hati yang menyebabkan kenaikan cepat enzim hati baik bersifat sementara atau persisten.[4,19,20]

Wilson’s Disease

Wilson’s Disease merupakan gangguan metabolisme tembaga sehingga terjadi pengendapan di hati, otak, dan jaringan lain. Penyakit ini bersifat herediter autosomal resesif. Pada kondisi ini terapi berupa transplantasi hati yang dilakukan tetap tidak memberikan perbaikan dari kondisi gagal hati akut yang terjadi.[4,21]

Infiltrasi keganasan

Kasus gagal hati akut dewasa yang terjadi sekunder akibat keganasan antara lain limfoma Hodgkin, limfoma non Hodgkin, leukemia, tumor padat yang menginfiltrasi hati. Gagal hati akut juga dilaporkan terjadi pada pasien dengan kanker payudara metastasis yang terdiagnosis tujuh tahun sebelumnya.[4,22]

Gagal Hati akut terkait kehamilan

Gagal hati dapat terjadi pada kehamilan dengan infeksi hepatitis, perlemakan hati, sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzyme levels, and low platelet levels), eklamsia dan preeklamsia.[23]

Etiologi Gagal Hati Acute on Chronic

Etiologi gagal acute on chronic dapat dipresipitasi oleh dua faktor yakni intrahepatik (hepatitis akut dan alkohol) dan ekstrahepatik (infeksi).[8]

Infeksi

Peritonitis spontan bakteri adalah penyebab paling sering yang mampu mempresipitasi kondisi gagal hati acute on chronic. Selain itu, peritonitis sekunder dan pneumonia juga mampu mempresipitasi kondisi ini.[8]

Hepatitis akut

Reaktivasi hepatitis B, koinfeksi hepatitis A-hepatitis E, penggunaan obat hepatotoksik, flare-up pada hepatitis autoimun, kondisi iskemia hati yang berlanjut menjadi hipotensi berat mampu mempresipitasi gagal hati acute on chronic.[24]

Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol atau alcohol use disorder aktif dapat memicu terjadinya gagal hati acute on chronic. Prevalensi dan tingkat keparahan gagal hati acute on chronic lebih tinggi pada sirosis alkoholik yang mengonsumsi alkohol secara aktif dibandingkan dengan sirosis alkoholik tanpa konsumsi alkohol aktif maupun sirosis non alkoholik.[8]

Faktor Risiko

Faktor risiko gagal hati antara lain:

  • Overdosis obat
  • Infeksi hepatitis virus
  • Riwayat konsumsi alkohol
  • Konsumsi obat hepatotoksik berkepanjangan[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

4. Friedman LS and Paul M. Handbook of liver disease. 4th ed. Philadelphia:Elsevier. 2018.
6. Radu-Ionita F, Pyscopoulos NT, Jinga M, Tintoiu IO, Sun Z, Bontas E. Liver disease: a multidisciplinary textbook. Switzerland: Springer Nature Switzerland AG. 2020.
8. Hernaez R, Solà E, Moreau R, Ginès P. Acute-on-chronic liver failure: an update. Gut. 2017; 66(3):541-53.
9. Ferri FF. Ferri’s clinical advisor. Philadelphia: Elsevier. 2019.
14. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Acute Liver Failure. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548171/
15. Manka P, Verheyen J, Gerken G, Canbay A. Liver failure due to acute viral hepatitis (A-E). Visc Med. 2016;32:80-5.
16. Brewer EC and Hunter L. Acute liver failure due to disseminated varicella zoster infection. Case Report in Hepatology. 2018; 2018:1-5
17. Parekh J, Matei VM, Canas-Coto A, Friedman D, Lee WM. Budd-Chiari syndrome causing acute liver failure: A multicenter case series. Liver Transpl. Feb 2017;23(2):`135-42.
18. Zhang Y, Jiang H, Wei Y, Song B. Sinusoidal obstruction syndrome: A systemic review of etiologies, clinical symptoms, and magnetic resonance imaging features. World J Clin Cases. 2019; 7(18): 2746-59.
19. Soleimanpour H, SafariS, Rahmani F, Nejabatian A, Moayed A. Hepatic shock differential diagnosis and risk factors: A Review Article. Hepat Mon. 2015 Oct; 15(10): e27063.
20. Waseem N, Chen PH. Hypoxic hepatitis: A review and clinical update. J Clin Transl Hepatol. 2016; 4(3): 263-8.
21. Schilsky ML. Wilson disease: Clinical manifestations, diagnosis, and treatment. Clin Liver Dis (Hoboken). 2014 May 27;3(5):104-107. doi: 10.1002/cld.349. PMID: 30992899; PMCID: PMC6448712.
22. Gilroy RK. Wilson disease. Medscape. 2019.https://emedicine.medscape.com/article/183456-overview#
23. Pandey CK, Karna ST, Pandey VK, Tandon M. Acute liver failure in pregnancy: Challenges and management. Indian J Anesth. 2015 Mar; 59(3):144-9.
24. Solà E anda Fernandez J. Acute-on-chronic liver failure: The role of precipitating illness. SEMINARS IN Liver Disease. 2016;36(2):117-21.

Patofisiologi Gagal Hati
Epidemiologi Gagal Hati

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
  • Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa
    Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 04:17
Mnemonic #19: Hepatitis
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
H - Hepatomegali (pembesaran hati) A - Anoreksia (kehilangan nafsu makan) T - Tinja pucat (fekes berwarna pucat atau berwarna tanah liat) I - Ikterus (kulit...
dr. Gabriela
Dibalas 10 Februari 2023, 09:18
Perbandingan Terapi Profilaksis Sekunder Perdarahan Varises Esofagus Pada Sirosis Hepatis – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, terapi profilaksis sekunder perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis masih bervariasi. Padahal, terapi ini sangat penting...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.