Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Anemia Megaloblastik general_alomedika 2022-11-21T17:05:19+07:00 2022-11-21T17:05:19+07:00
Anemia Megaloblastik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Anemia Megaloblastik

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Epidemiologi anemia megaloblastik dilaporkan lebih tinggi di area dengan prevalensi malnutrisi yang tinggi dan dengan ketersediaan suplementasi yang buruk untuk populasi berisiko, misalnya ibu hamil dan menyusui.[7]

Global

Prevalensi anemia secara global menurut WHO sebesar 24,8%. Selama 20 tahun terakhir, insidensi anemia megaloblastik dilaporkan meningkat. Anemia megaloblastik lebih sering didapatkan pada pasien berusia di atas 40 tahun, dan semakin meningkat pada pasien lanjut usia.[7,10]

Sebuah studi di Jepang melaporkan bahwa penyebab anemia megaloblastik tersering adalah anemia pernisiosa (61%). Penyebab lainnya adalah defisiensi vitamin B12 akibat gastrektomi (34%), defisiensi vitamin B12 akibat penyebab lain (2%), dan defisiensi asam folat (2%).[1]

Indonesia

Belum ada data prevalensi nasional mengenai anemia megaloblastik di Indonesia. Namun, secara keseluruhan, prevalensi anemia di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah 21,7%. Prevalensi anemia pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.[11]

Mortalitas

Belum ada data mengenai tingkat mortalitas akibat anemia megaloblastik.

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. Nagao T, Hirokawa M. Diagnosis and treatment of macrocytic anemias in adults. J Gen Fam Med. 2017;18(5):200–204. Published 2017 Apr 13. doi:10.1002/jgf2.31
7. Nagalia S. Megaloblastic Anemia. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/204066-overview#a4
10. Agarwal L, Ramawat J, Agrawala M, Rai N. A study on prevalence and causative factors of megaloblastic anaemia in Hadoti Region. AABS. 2017;4(1):33-36.
11. Priyanto LD. Hubungan umur, tingkat pendidikan, dan aktivitas fisik santriwati husadar dengan anemia. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2018;6(2):139-146.

Etiologi Anemia Megaloblastik
Diagnosis Anemia Megaloblastik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.