Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Anemia Megaloblastik general_alomedika 2022-11-30T10:24:38+07:00 2022-11-30T10:24:38+07:00
Anemia Megaloblastik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Anemia Megaloblastik

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Etiologi anemia megaloblastik yang paling sering adalah defisiensi vitamin B12. Defisiensi asam folat juga bisa menyebabkan anemia megaloblastik. Beberapa kondisi dimana terjadi gangguan absorpsi pada usus, genetik, dan infeksi dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia megaloblastik.

Etiologi

Anemia megaloblastik umumnya disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat. Beberapa obat-obatan diketahui dapat menyebabkan gangguan absorpsi vitamin B12 atau asam folat, dan/atau metabolismenya. Contoh obat-obat tersebut adalah:

  • Agen antineoplastik: Methotrexate, mikofenolat mofetil

  • Antibiotik: Trimethoprim, chloramphenicol, eritromisin, tetrasiklin, golongan penisilin seperti amoksisilin, penicillin V

  • Obat antasida dan golongan proton pump inhibitors (PPI) seperti omeprazole, lansoprazole

  • Antikonvulsan: Fenitoin, asam valproat

  • Zidovudin
  • Metformin
  • Kontrasepsi oral

Defisiensi Vitamin B12

Vitamin B12 merupakan mikronutrien yang dapat ditemukan pada makanan daging, ikan, telur, dan produk susu. Vitamin B12 dalam tubuh berikatan dengan faktor intrinsik, kemudian diabsorpsi di ileum. Tubuh akan menyimpan vitamin B12 sebesar 2-3 mg di liver. Defisiensi vitamin B12 dapat disebabkan oleh :

  • Asupan yang kurang: Malnutrisi atau vegan
  • Malabsorpsi karena tidak ada faktor intrinsik: Anemia pernisiosa atau pasien gastrektomi
  • Kelainan kongenital: Defisiensi transkobalamin II
  • Paparan terhadap nitrit oksida[1,7]

Normalnya, vitamin B12 berikatan dengan faktor intrinsik yang disekresikan oleh sel parietal gaster untuk kemudian diserap di ileum terminal. Setelah diserap, vitamin B12 bertindak sebagai koenzim dalam reaksi enzimatik yang memproduksi methionine dari homosistein. Sebagai hasilnya, asam folat dikonversikan menjadi bentuk aktifnya.

Jika terjadi defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat juga akan terjadi, sehingga reaksi intrasel yang melibatkan asam folat juga ikut terganggu. Walaupun demikian, karena vitamin B12 disimpan dalam jumlah banyak di hepar, manifestasi klinis dari defisiensi vitamin B12 baru akan muncul setelah 5-10 tahun.[1,3]

Defisiensi Asam Folat

Asam folat terkandung dalam berbagai makanan seperti sayuran hijau, buah, daging, dan hati. Tubuh biasanya akan menyimpan asam folat yang telah diabsorpsi sebanyak 5 mg di liver untuk persediaan 3-4 bulan.[1,7]

Rekomendasi asupan harian asam folat untuk orang dewasa adalah 240 mcg per hari. Pada ibu hamil dan menyusui, kebutuhan meningkat hingga 400 mcg per hari. Defisiensi asam folat dapat meningkatkan risiko neural tube defect pada kehamilan.

Asam folat diabsorpsi di jejunum melalui difusi pasif dan active uptake. Defisiensi asam folat dapat disebabkan oleh:

  • Defisiensi nutrisi: Diet yang buruk, alkoholisme

  • Malabsorpsi: Penyakit Celiac, inflammatory bowel disease

  • Peningkatan kebutuhan: Hamil, laktasi, hemolisis kronik[1]

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu :

  • Penurunan absorpsi ileum, seperti pada Crohn’s disease, reseksi ileum, dan infeksi cacing pita
  • Penurunan faktor intrinsik misalnya pada kasus gastritis atrofi, sindrom post gastrektomi
  • Genetik: defisiensi transcobalamin II
  • Konsumsi alkohol yang berlebih
  • Usia > 65 tahun
  • Gaya hidup vegan
  • Wanita hamil atau menyusui
  • Konsumsi obat-obatan antineoplastik, antibiotik, antikonvulsan, antasida, dan obat-obat golongan PPI[8,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

1. Nagao T, Hirokawa M. Diagnosis and treatment of macrocytic anemias in adults. J Gen Fam Med. 2017;18(5):200–204. Published 2017 Apr 13. doi:10.1002/jgf2.31
3. Green, R. Vitamin B 12 deficiency from the perspective of a practicing hematologist . Blood, 2017. 129(19): 2603–2611. doi:10.1182/blood-2016-10-569186
7. Nagalia S. Megaloblastic Anemia. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/204066-overview#a4
8. Langan RC, Goodbred AJ. Vitamin B12 deficiency: recognition and management. AM Fam Physician. 2017;96(6):384-389.
9. Khan KM, Jialal I. Folic Acid Deficiency. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535377/

Patofisiologi Anemia Megaloblastik
Epidemiologi Anemia Megaloblastik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.