Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Eosinofilia general_alomedika 2022-11-17T11:31:07+07:00 2022-11-17T11:31:07+07:00
Eosinofilia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Eosinofilia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Edukasi yang dilakukan terhadap pasien dengan eosinofilia adalah bahwa tingginya kadar hitung eosinofil tidak serta merta menggambarkan keterlibatan target organ. Sampaikan bahwa eosinofilia memiliki berbagai macam penyebab, sehingga pasien mungkin akan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang yang dipilih sesuai arah diagnosis banding. Sampaikan bahwa terapi akan bergantung pada ada tidaknya kegawatdaruratan dan apa kondisi medis yang mendasari.

Edukasi Pasien

Edukasi terhadap pasien dengan eosinofilia perlu mencakup penyakit yang diduga menyebabkan terjadinya eosinofilia, tahapan pemeriksaan yang akan dijalani, serta penatalaksanaan secara umum. Pasien dapat diedukasi mengenai kemungkinan diagnosis banding penyakit etiologi eosinofilia dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, penjelasan mengenai kebutuhan pemeriksaan penunjang untuk penegakan diagnosis perlu dilakukan, termasuk pemeriksaan laboratorium yang cukup ekstensif dan kebutuhan biopsi sesuai indikasi.

Eosinofilia yang tidak menyebabkan kelainan atau kerusakan pada organ secara umum dapat ditangani melalui penatalaksanaan penyakit etiologinya. Namun, pada eosinofilia yang menyebabkan gangguan fungsi hingga kerusakan organ, tata laksana dalam durasi lebih panjang mungkin dibutuhkan.

Pasien perlu mengetahui kebutuhan kontrol teratur serta kemungkinan adanya efek samping pengobatan. Efek penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan kenaikan berat badan, gangguan tidur, gangguan hormonal, intoleransi glukosa, serta hipertensi.

Meskipun tidak membutuhkan pengobatan, eosinofilia tanpa kerusakan organ tetap memerlukan pemantauan ketat melalui kontrol teratur. Pemantauan diperlukan untuk menilai adanya gangguan fungsi organ yang mengarah ke kerusakan, sehingga kerusakan organ yang lebih parah dapat dihindari. Pemantauan ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium berulang yang mungkin mengganggu kenyamanan pasien.[1,2,4,6]

Erupsi Obat

Pasien perlu diberi tahu bahwa obat resep tertentu, serta suplemen dan obat herbal dapat menyebabkan eosinofilia. Untuk mengidentifikasi bahwa eosinofilia terjadi secara spesifik sebagai reaksi terhadap obat tertentu, hubungan temporal antara inisiasi obat dan perkembangan eosinofilia harus ditentukan. Pasien perlu diberi tahu bahwa perkembangan eosinofilia dapat berlangsung dalam hitungan hari hingga tahun dari paparan obat.[15-18]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Saat ini, belum ada program pencegahan dan pengendalian secara khusus terhadap eosinofilia. Program pencegahan eosinofilia dapat dilakukan dengan peningkatan kesadaran kepada masyarakat mengenai pencegahan dan pengendalian penyakit etiologi, seperti kanker, kelainan darah, infeksi, infestasi parasit, maupun penyakit alergi.[1,2,4,6]

Edukasi kepada masyarakat dapat juga dilakukan dengan membahas pemeriksaan darah lengkap beserta hitung jenis sel darah putih, serta kemungkinan penyebab dan alur penatalaksanaan secara umum, termasuk kebutuhan perujukan ke dokter spesialis.

Edukasi juga perlu mencakup tanda bahaya yang dapat menjadi penanda kegawatdaruratan pada orang yang mengalami eosinofilia. Tanda bahaya mencakup kadar eosinofilia yang meningkat pesat atau sangat tinggi, disertai tanda kerusakan organ seperti palpitasi, sesak napas, dan instabilitas hemodinamik.[1,2,4,6]

Referensi

1. Kanuru S, Sapra A. Eosinophilia. [Updated 2021 Sep 19]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560929/
2. Butt NM, Lambert J, Ali S, Beer PA, Cross NC, Duncombe A, Ewing J, Harrison CN, Knapper S, McLornan D, Mead AJ. Guideline for the investigation and management of eosinophilia. British journal of haematology. 2017 Feb 10;176(4):553-72.
4. Liss M. Eosinophilia. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/199879-overview
6. Liesveld J. Eosinophilia. MSD Manual Professional Version, 2022. https://www.msdmanuals.com/professional/hematology-and-oncology/eosinophilic-disorders/eosinophilia
15. Weller PF. Eosinophil biology and causes of eosinophilia. Uptodate. 2020.
16. Klion AD, Ackerman SJ, Bochner BS. Contributions of Eosinophils to Human Health and Disease. Annu Rev Pathol 2020; 15:179.
17. Wen T, Rothenberg ME. The Regulatory Function of Eosinophils. Microbiol Spectr 2016; 4.
18. Weller PF. Approach to the patient with unexplained eosinophilia. Uptodate. 2022.

Prognosis Eosinofilia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 21 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.