Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Diseksi Aorta general_alomedika 2022-10-05T09:41:54+07:00 2022-10-05T09:41:54+07:00
Diseksi Aorta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Diseksi Aorta

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, diseksi aorta lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Populasi yang sering merokok dilaporkan lebih rentan mengalami diseksi aorta. Selain itu, sekitar 80% kasus diseksi aorta didahului oleh hipertensi.[1]

Global

Insiden diseksi aorta didapatkan tidak >30 kasus per 1.000.000 penduduk tiap tahun. Sekitar ⅔ kejadian diseksi aorta dialami oleh jenis kelamin laki-laki. Usia mayoritas yang terkena adalah usia 60 tahun. Sekitar ⅔ kasus diseksi aorta merupakan diseksi aorta tipe A. Sekitar 80% kasus diseksi aorta berhubungan dengan hipertensi.[1,2,4]

Indonesia

Saat ini, data epidemiologi diseksi aorta secara nasional di Indonesia belum tersedia. Studi epidemiologi nasional masih perlu dilakukan.

Mortalitas

Angka kematian diseksi aorta tipe A dilaporkan mencapai 1% per jam. Mortalitas bisa mencapai 50% pada hari ke-3 dan 80% pada akhir minggu ke-2. Sementara itu, pada diseksi aorta tipe B, angka kematian dilaporkan sekitar 10% pada 30 hari.[3,4]

Pada diseksi aorta tipe A, mortalitas dapat dikurangi dengan pembedahan yang segera dilakukan dalam 48 jam sejak onset gejala. Pasien yang hanya mendapat penanganan farmakoterapi memiliki mortalitas sebesar 60%. Sementara itu, apabila tindakan bedah dilakukan, mortalitas dapat dikurangi menjadi 30%.[1-3]

Berbeda dengan diseksi aorta tipe A, diseksi aorta tipe B memiliki mortalitas yang tinggi pada pasien yang menjalani pembedahan, yaitu sebesar 30%.[1-3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Juang D, Braverman A, Eagle K. Aortic Dissection. American Heart Association. 2008;118:507-510.
2. Criado FJ. Aortic Dissection. 8th Current Trends in Aortic and Cardiothoracic Surgery. 2011;38(6): 694-700.
3. Fukui T. Management of acute aortic dissection and thoracic aortic rupture. Journal of Intensive Care. 2018;6(15):1-8.
4. Joanna G, Felix S, Arnold E. Acute aortic dissection: pathogenesis, risk factors, and diagnosis. Swiss Medical Weekly. 2017;147:1-7.

Etiologi Diseksi Aorta
Diagnosis Diseksi Aorta

Artikel Terkait

  • Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
    Pelebaran Mediastinum pada Rontgen Thorax Pasien Dewasa
  • Diagnosis Sindrom Aorta Akut dengan USG dan D-dimer – Telaah Jurnal Alomedika
    Diagnosis Sindrom Aorta Akut dengan USG dan D-dimer – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 3 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.