Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Miokarditis general_alomedika 2024-04-15T15:18:10+07:00 2024-04-15T15:18:10+07:00
Miokarditis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Miokarditis

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Diagnosis miokarditis cukup sulit karena manifestasi klinis yang tidak khas. Gejala yang sering ditemukan adalah nyeri dada, aritmia, dan sesak napas, yang terkait dengan infeksi saluran napas akut. Biopsi endomiokardial adalah baku emas diagnosis miokarditis, tetapi pemeriksaan ini jarang dilakukan.[1,4,14]

Anamnesis

Presentasi klinis miokarditis tidak khas, dapat berupa nyeri dada, yang mirip dengan gejala di infark miokard, syok kardiogenik, atau gagal jantung akut. Namun, miokarditis umumnya timbul 1‒4 minggu setelah infeksi, di mana infeksi yang paling sering adalah infeksi saluran pernapasan atau gastrointestinal.[4]

Pasien dengan derajat keparahan ringan dapat mengeluhkan nyeri dada ringan, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Manifestasi yang lebih berat dapat berupa palpitasi, sinkop, atau henti jantung mendadak, umumnya akibat aritmia atau blokade atrioventrikular.[14]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang terutama dapat ditemukan pada miokarditis juga bergantung pada keparahan penyakit. Pasien dapat menunjukkan tanda infeksi awal, seperti peningkatan suhu tubuh, frekuensi jantung, dan frekuensi nadi.

Pasien juga bisa menunjukkan tanda gagal jantung, seperti ronkhi halus, murmur, dan gallop. Nyeri dada yang terkait perikarditis dan efusi perikardium dapat menghasilkan pericardial friction rub.[1,2,14]

Jenis Miokarditis

Gambaran miokarditis dapat sangat variatif. Miokarditis juga dapat timbul bersamaan dengan perikarditis. Beberapa jenis miokarditis adalah:

  • Miokarditis sarkoid: disertai limfadenopati, aritmia, dan sarkoidosis
  • Demam reumatik: ditandai karditis, arthritis, chorea, nodul subkutan, dan eritema marginatum. Diagnosis ditegakkan menggunakan kriteria Jones

  • Miokarditis hipersensitivitas atau eosinofilik: disertai ruam pruritus makulopapular dan sejarah konsumsi obat tertentu
  • Miokarditis giant cell: biasa disertai takikardia ventrikel dan gagal jantung yang sangat cepat
  • Kardiomiopati peripartum: Gagal jantung yang terjadi pada akhir atau dalam waktu dekat setelah persalinan[14]

Diagnosis Banding

Manifestasi klinis miokarditis sangat variatif. Diagnosis banding sindrom koroner akut harus selalu dipikirkan dan disingkirkan terlebih dulu karena prevalensinya yang sering dan manifestasi yang sangat mirip dengan miokarditis.

Sindrom Koroner Akut

Pasien miokarditis dan sindrom koroner akut sama-sama dapat mengeluhkan nyeri dada. Kedua penyakit ini sama-sama bisa menyebabkan elevasi segmen ST dan peningkatan biomarka jantung. Kedua penyakit ini dapat dibedakan melalui angiografi jantung dan cardiac magnetic resonance.[18]

Dilated Cardiomyopathy

Dilated cardiomyopathy (DCM) dapat disebabkan oleh miokarditis, namun juga dapat disebabkan oleh banyak penyebab yang lain seperti penyakit genetik, endokrin, dan nutrisi.[18]

Kardiomiopatia Takotsubo

Kardiomiopati Takotsubo adalah kardiomiopati yang dapat menyerupai sindrom koroner akut, biasanya disertai dengan stress psikologis atau fisik yang tinggi, dan perbaikan secara cepat 4-8 minggu setelah kejadian.[12,14,19]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang baik dilakukan pada miokarditis terkait tanda-tanda inflamasi yang dapat terjadi serta perubahan struktur jantung yang menyebabkan gagal jantung. Biopsi endomiokardial merupakan baku emas diagnosis miokarditis. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan adalah biokimia darah, rontgen dada, EKG, ekokardiografi, MRI jantung, pemeriksaan kedokteran nuklir, dan kateterisasi jantung.[1,20]

EKG

Seluruh pasien yang diduga mengalami miokarditis harus menjalani pemeriksaan EKG 12 sadapan. Gambaran kelainan EKG pada miokarditis tidak khas dan dapat menyerupai penyakit lain, namun EKG tetap merupakan modalitas skrining yang mudah dilakukan dan banyak tersedia.

Gambaran EKG pada miokarditis dapat berupa kelainan gelombang T dan segmen ST. Kelainan segmen ST dapat menyerupai infark miokard akut atau abnormalitas konduksi seperti pada Lyme disease dan sarkoidosis kardiak. Pemanjangan QRS >120 ms adalah penanda prognosis yang buruk dan meningkatkan risiko kebutuhan transplantasi jantung dan henti jantung.[4]

Ekokardiografi

Ekokardiografi dapat melihat struktur jantung secara jelas sehingga penyebab gagal jantung lainnya dapat disingkirkan. Ekokardiografi juga dapat digunakan untuk pemantauan fungsi ventrikel. Gambaran ekokardiografi pada miokarditis dapat berupa jantung yang dilated, hypertrophic, serta restrictive, dan bisa mirip penyakit jantung iskemik.[1,4,20]

Cardiac Magnetic Resonance

Cardiac magnetic resonance (CMR) bisa membantu mengonfirmasi diagnosis, terutama pada fase akut. Disarankan untuk menggunakan 3 teknik CMR berbeda. Inflamasi miokardium dapat ditegakkan jika memenuhi 2 poin dari kriteria Lake Louise berikut:

  • Peningkatan intensitas sinyal miokardial regional atau global pada T2-weighted edema images

  • Peningkatan global myocardial early gadolinium enhancement ratio antara otot miokardium dan skeletal pada gadolinium-enhanced T1-weighted images

  • Setidaknya 1 lesi fokal dengan distribusi noniskemik regional pada inversion recovery-prepared gadolinium-enhanced T1-weighted images[4]

Biomarka Jantung

Peningkatan kadar troponin menandakan miokarditis akut, jika penyebab nekrosis miokardium lainnya (seperti infark miokard akut) sudah dieksklusi. Peningkatan kadar troponin I atau T yang persisten menandakan nekrosis yang masih berlanjut.

Kadar N-terminal pro b-type natriuretic peptide (NT-pro-BNP) diukur jika dicurigai terjadi gagal jantung, tetapi kadar yang normal tidak mengeksklusi miokarditis. Biomarka jantung lain yang lebih baru ( copeptin atau pro-adrenomedullin) dilaporkan tidak memiliki nilai diagnostik ataupun prognostik pada miokarditis.[1,4,20]

Biopsi Endomiokardial

Biopsi endomiokardial adalah baku emas diagnosis miokarditis, tetapi pemeriksaan ini sudah jarang dilakukan karena bersifat invasif. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi secara pasti etiologi serta jenis inflamasi yang terkait.

Biopsi endomiokardial dapat dipertimbangkan pada kasus:

  • Gagal jantung onset baru yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, durasi <2 minggu, dan disertai gangguan hemodinamik
  • Gagal jantung onset baru yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, durasi 2 minggu-3 bulan, dan berhubungan dengan dilatasi ventrikel kiri, aritmia ventrikel baru, atau gangguan konduksi
  • Pasien dengan manifestasi pseudo-infark setelah eksklusi penyakit jantung koroner

Hasil biopsi endomiokardial diklasifikasikan menurut Kriteria Dallas menjadi:

  • Miokarditis Aktif: ditemukan infiltrat inflamatori pada miokardium dengan nekrosis dan atau degenerasi miosit di sekitarnya dan tidak sesuai dengan kerusakan iskemik akibat penyakit jantung koroner
  • Miokarditis Borderline: ditemukan infiltrat inflamatori pada miokardium tanpa nekrosis atau degenerasi miosit di sekitarnya
  • Nonmiokarditis[1,4,20,21]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Caforio AL, Pankuweit S, Arbustini E, et al. Current state of knowledge on aetiology, diagnosis, management, and therapy of myocarditis: a position statement of the European Society of Cardiology Working Group on Myocardial and Pericardial Diseases. Eur Heart J. 2013;34:2636–2648, 2648a
2. Al-Akchar M, Kiel J. Acute Myocarditis.Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441847/
4. Dominguez F, Kühl U, et al. Update on Myocarditis and Inflammatory Cardiomyopathy: Reemergence of Endomyocardial Biopsy. Rev Esp Cardiol. 2016;69(2):178-87.
12. Wu, KC. Myocarditis. Epocrates. 2022. https://online.epocrates.com/diseases/24432/Myocarditis/Risk-Factors
14. Tang WHW. Miokarditis. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/156330-overview#a6
18. Dind A., Figtree G., Kozor R. 321 Differentiating Myocarditis from Myocardial Infarction in Infarct-Like Presentations Using Troponin and Cardiac MRI. Heart, Lung, and Circulation. 2020. DOI:https://doi.org/10.1016/j.hlc.2020.09.328.
19. Nguyen VQ et al. Dilated Cardiomyopathy. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/152696-overview#showall
20. Gibson M. Myocarditis differential diagnosis. WikiDoc. 2020. https://www.wikidoc.org/index.php/Myocarditis_differential_diagnosis
21. Kiamanesh O, Toma M. The State of the Heart Biopsy: A Clinical Review. CJC Open. 2020 Dec 1;3(4):524-531. doi: 10.1016/j.cjco.2020.11.017. PMID: 34027357; PMCID: PMC8129478.

Epidemiologi Miokarditis
Penatalaksanaan Miokarditis

Artikel Terkait

  • Membedakan Miokarditis dengan Sindrom Koroner Akut
    Membedakan Miokarditis dengan Sindrom Koroner Akut
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Kembali Berolahraga Setelah Miokarditis Terkait COVID-19
    Kembali Berolahraga Setelah Miokarditis Terkait COVID-19
  • Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
    Risiko Miokarditis, Perikarditis, dan Aritmia terkait Infeksi SARS-CoV-2 atau Vaksinasi COVID-19 - Telaah Jurnal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.