Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Down Syndrome general_alomedika 2024-04-30T12:02:56+07:00 2024-04-30T12:02:56+07:00
Down Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Down Syndrome

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Down syndrome bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, mengoptimalkan potensi, serta menangani kelainan sistem organ yang dialami pasien. Dibutuhkan keterlibatan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menangani Down syndrome.[7-9]

Medikamentosa diberikan sesuai keluhan dan gangguan organ yang dialami pasien. Pembedahan dilakukan jika ada kelainan organik yang muncul, misalnya penyakit jantung bawaan. Terapi suportif juga perlu dilakukan, seperti intervensi tumbuh kembang, fisioterapi, terapi okupasional, serta konseling psikologi dan pendidikan.[1-3,7-9]

Vaksinasi pneumokokus dan influenza rutin disarankan bagi pasien Down syndrome dikarenakan tingginya risiko infeksi saluran pernapasan.[1,10,30]

Konseling Genetik

Konseling genetik terkait Down syndrome diberikan kepada orang tua setelah diagnosis ditegakkan. Konseling genetik Down syndrome  merupakan komunikasi yang diberikan terkait dengan penyakit genetik dalam keluarga. Tujuan konseling genetik untuk pemberian pemahaman komprehensif pada orang tua atau keluarga pasien Down syndrome tentang semua implikasi terkait dengan penyakit Down syndrome, pemberian obat dan terapi yang berguna untuk mengobati kondisi medis yang muncul, serta terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup.[48,49]

Medikamentosa

Pemberian medikamentosa pada Down syndrome bertujuan untuk mengobati penyakit yang menyertai Down syndrome. Misalnya pasien Down syndrome yang mengalami konstipasi kronik, diare intermiten, atau diabetes tipe 1.  Penanganan penyakit penyerta ini berguna untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.

Patobiologi kompleks pada Down syndrome  dapat mengubah disposisi dan respon obat dalam beberapa kasus. Perlu diperhatikan adanya peningkatan risiko efek samping. Adanya disabilitas intelektual pada pasien Down syndrome juga dapat berdampak pada kepatuhan terhadap regimen pengobatan.[3,50]

Pembedahan

Pembedahan pada Down syndrome dilakukan untuk memperbaiki defek kongenital, mencegah terjadinya komplikasi, dan menekan angka mortalitas karena defek tersebut. Intervensi bedah pada Down syndrome memiliki risiko komplikasi yang tinggi, terutama terkait infeksi dan penyembuhan luka.

Kehati-hatian manajemen jalan napas saat anestesi diperlukan karena risiko terkait ketidakstabilan atlantoaksial. Evaluasi praoperasi untuk anestesi harus mencakup evaluasi yang memadai dari jalan napas dan status neurologis pasien. Saat intubasi untuk proses anestesi, posisi leher perlu dipertahankan dalam posisi netral (tidak hiperekstensi).

Pembedahan untuk mengoreksi penyakit jantung bawaan perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi dan mengurangi mortalitas. Anomali pada saluran pencernaan seperti atresia duodenum dan penyakit Hirschsprung juga memerlukan terapi pembedahan segera.

Terapi pembedahan adenotonsilektomi dapat dilakukan pada kasus obstructive sleep apnea (OSA) pasien Down syndrome. Kasus katarak kongenital juga memerlukan penanganan sedini mungkin untuk mencegah ambliopia.[3,8]

Terapi Suportif

Terapi suportif pada Down syndrome terkait dengan intervensi dini. Bentuk terapi suportif yang dapat dilakukan pada anak dengan Down syndrome  diantaranya terapi gizi, fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, dan terapi psikologi. Terapi-terapi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan bakat yang ada pada anak dengan Down syndrome.[3,10]

Intervensi Dini

Intervensi dini pada Down syndrome diberikan pada bayi baru lahir hingga usia 3 tahun. Intervensi dini dirancang untuk memantau perkembangan dengan berfokus pada pemberian makan, serta perkembangan motorik kasar dan halus, bahasa, pribadi, dan sosial. Tujuan utama intervensi dini adalah memaksimalkan kompetensi pasien di seluruh domain perkembangan serta untuk mencegah dan meminimalkan keterlambatan.[3,10,51]

Intervensi Gizi

Intervensi gizi pada Down syndrome sangat diperlukan terutama untuk mencegah risiko kekurangan gizi di tahun pertama kehidupan dan mencegah obesitas di tahun berikutnya. Pasien Down syndrome juga sering mengalami kondisi penyerta yang memerlukan intervensi nutrisi, seperti konstipasi, gastroesophageal reflux disease, masalah gigi, atau kesulitan makan.

Intervensi gizi meliputi pendidikan parenting sejak dini dan pemberian air susu ibu (ASI), makanan pendamping ASI, intervensi perilaku dan kebiasaan makan, pendidikan gizi, serta pemberian nutrisi selama fase pemulihan dari tindakan pembedahan. Intervensi gizi yang diberikan sedini mungkin dilaporkan secara signifikan meningkatkan perkembangan anak dengan Down syndrome.[52-55]

Pendekatan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Pendekatan kedokteran fisik dan rehabilitasi pada Down syndrome  meliputi pengelolaan kognisi, komunikasi, motorik, perkembangan emosi dan sosial, serta pola asuh. Oleh karena itu,  rehabilitasi umumnya mencakup fisioterapi, terapi okupasi, prostesis ortotik, terapi wicara, serta terapi psikologis dan kedokteran sosial.[1,3,10,56]

Pendekatan multidisipliner kedokteran fisik dan rehabilitasi pada anak Down syndrome  meliputi:

  • Fisioterapis: berfokus pada perkembangan motorik dan hipotonia dengan tujuan meningkatkan tonus otot
  • Terapis okupasi: berfokus pada penanganan keterlambatan dan ketrampilan adaptif serta kemandirian, dengan mengajarkan ketrampilan perawatan diri serta keterampilan motorik halus dan kasar
  • Terapis wicara: berfokus pada ketrampilan komunikasi dan latihan oromotor karena pada Down syndrome sering terjadi kesulitan bicara akibat anomali pada anatomi mulut, lidah, dan rahang
  • Psikologi: berfokus pada motivasi kepada orang tua dalam membina, melatih, dan membesarkan anak Down syndrome

  • Pekerja sosial: berfokus pada praktik pekerjaan sosial yang ditujukan untuk penyandang disabilitas dalam keluarga dan lembaga sosial lainnya, seperti sekolah, sistem kesehatan, dan sistem kesejahteraan
  • Prostesis dan orthotik: prostesis dan ortosis berfokus pada penyediaan alat bantu (seperti orthopaedic insoles dan plantar supports) dan alat ganti (seperti dental implant) agar pasien Down syndrome dapat lebih produktif dan memiliki kualitas hidup yang baik[56-59]

Follow-up

Follow up pada Down syndrome sangat diperlukan terutama untuk memantau tumbuh kembang dan deteksi dini komplikasi. Follow-up yang dilakukan pada Down syndrome antara lain:

  • Pemantauan berat badan dan tinggi badan setiap bulan hingga masa sekolah
  • Pemantauan perkembangan (milestone) setiap bulan hingga memasuki masa dewasa
  • Pemantauan fungsi tiroid harus dilakukan pada saat bayi baru lahir, usia 6 bulan, usia 12 bulan, dan setiap tahun sesudahnya
  • Pemantauan fungsi pendengaran pada usia 6 bulan, 1 tahun, dan setiap tahun sesudahnya
  • Pemantauan fungsi penglihatan setiap 3-6 bulan untuk anak di bawah usia 2 tahun, serta setiap 6 bulan untuk anak usia 2-5 tahun, kemudian setiap tahun setelahnya
  • Pemeriksaan hematologi dilakukan setiap tahun
  • Pemantuan pasca pembedahan dilakukan setiap kali kunjungan dan setiap tahun saat kondisi stabil
  • Pemeriksaan radiologi leher dilakukan ketika usia 3 dan 5 tahun[3,60-62]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani

Referensi

1. Akhtar F, Bokhari SRA. Down syndrome . [Updated 2021 Dec 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526016/
2. Antonarakis SE, Skotko BG, Rafii MS, Strydom A, Pape SE, Bianchi DW, Sherman SL, Reeves RH. Down syndrome . Nat Rev Dis Primers. 2020 Feb 6;6(1):9. doi: 10.1038/s41572-019-0143-7. PMID: 32029743; PMCID: PMC8428796.
3. Mundakel GT. Down syndrome . Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/943216-overview
7. CDC. Facts about Down syndrome . National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities, Centers for Disease Control and Prevention. 2021. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome.html
8. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Down syndrome. 2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-down-syndrom-2019-1.pdf
9. Wahongan C Dan Gessal J. Medical Rehabilitation In Patient With Down syndrome . Jurnal Medik dan Rehabilitasi Universitas Sam Ratulangi Manado, 2021. Vol 3, No 2. Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Jmr/Article/View/34440
10. Irwanto, Wicaksono H., Ariefa A., Samosir SM. A-Z Down syndrome . Airlangga University Press. 2019. https://repository.unair.ac.id/89288/3/A-Z%20Sindrom%20Down_compressed.pdf
30. Bull MJ, Trotter T, Santoro SL, Christensen C, Grout RW; COUNCIL ON GENETICS, Burke LW, Berry SA, Geleske TA, Holm I, Hopkin RJ, Introne WJ, Lyons MJ, Monteil DC, Scheuerle A, Stoler JM, Vergano SA, Chen E, Hamid R, Downs SM, Grout RW, Cunniff C, Parisi MA, Ralston SJ, Scott JA, Shapira SK, Spire P. Health Supervision for Children and Adolescents With Down syndrome . Pediatrics. 2022 May 1;149(5):e2022057010. doi: 10.1542/peds.2022-057010. PMID: 35490285.
48. Santoro SL, Jacobson T, Lemle S, Bartman T. Integrating a Geneticist in a Multidisciplinary Clinic for Down syndrome Increases Commitment to Genetic Counseling. Pediatr Qual Saf. 2017 Aug 25;2(5):e039. doi: 10.1097/pq9.0000000000000039. PMID: 30229175; PMCID: PMC6132463.
49. Balwan W, Saba N. Clinical, Genetic aspect and Genetic counseling of Down syndrome . 2021. https://www.researchgate.net/publication/348994639_Clinical_Genetic_aspect_and_Genetic_counselling_of_Down_syndrome
50. Hefti E, Blanco JG. Pharmacotherapeutic Considerations for Individuals with Down syndrome . Pharmacotherapy, 2017. 37(2), 214–220. https://doi.org/10.1002/phar.1880
51. Piatti AE, Stefani B, Bini G, Bargagna S. Multidisciplinary early intervention in Down syndrome : a retrospective study. Minerva pediatrics, 2022. 10.23736/S2724-5276.22.06797-0. https://doi.org/10.23736/S2724-5276.22.06797-0
52. Nordstrøm M, Retterstøl K, Hope S, Kolset SO. Nutritional challenges in children and adolescents with Down syndrome . The Lancet. Child & adolescent health, 2020. 4(6), 455–464. https://doi.org/10.1016/S2352-4642(19)30400-6
53. Ravančić ME ,Obradović V. Usage of nutritional supplements for individuals with Down syndrome . Progress in Nutrition, 2021; Vol. 23, N. 3: e2021092 DOI: 10.23751/pn.v23i3.9335. https://www.mattioli1885journals.com/index.php/progressinnutrition/article/view/9335/9486
54. Roccatello G, Cocchi G, Dimastromatteo RT, Cavallo A, Biserni GB, Selicati M, Forchielli ML. Eating and Lifestyle Habits in Youth With Down syndrome Attending a Care Program: An Exploratory Lesson for Future Improvements. Front Nutr. 2021 Sep 8;8:641112. doi: 10.3389/fnut.2021.641112. PMID: 34568399; PMCID: PMC8455913.
55. Popovic M, Bjelanovic J, Velicki R, Popovic V. Nutritional interventions in people with Down syndrome . 2017. https://www.researchgate.net/publication/321334204_Nutritional_interventions_in_people_with_Down_Syndrome
56. Wahongan C, Gessal J. Medical Rehabilitation in Patient With Down syndrome . Jurnal Medik dan Rehabilitasi, 2021. Vol 3, No 2. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmr/article/view/34440
57. Khan, Bilal & Amin, Wakar & Najar, Shabir. (2020). Scope of Social Work Practice for Families of Children with Down syndrome . Journal of Intellectual Disability - Diagnosis and Treatment. 751-759. 10.6000/2292-2598.2020.08.04.17. https://www.researchgate.net/publication/347236726_Scope_of_Social_Work_Practice_for_Families_of_Children_with_Down_Syndrome
58. Galafate, D., Pournajaf, S., Condoluci, C., Goffredo, M., Di Girolamo, G., Manzia, C. M., Pellicciari, L., Franceschini, M., & Galli, M. (2020). Bilateral Foot Orthoses Elicit Changes in Gait Kinematics of Adolescents with Down syndrome with Flatfoot. International journal of environmental research and public health, 17(14), 4994. https://doi.org/10.3390/ijerph1714499
59. Schmidt, P., Goedicke-Padligur, G., Schulte, A. G., Benz, K., & Jackowski, J. (2020). Implant-supported prosthetic rehabilitation of a senescent patient with Down syndrome . Quintessence international (Berlin, Germany : 1985), 51(2), 170–177. https://doi.org/10.3290/j.qi.a43769
60. Marder L, McCall C. Nottingham Guidelines for the Management of Children with Down syndrome . Nottingham Children’s Hospital. 2017. https://www.dsmig.org.uk/wp-content/uploads/2017/10/Nottingham-Down-syndrome-guidelines-2017.pdf
61. National Down syndrome Society. Significance of Down syndrome Healthcare-Specific Guidelines. 2022. https://www.ndss.org/resources/healthcare-guidelines
62. Robinson J, Pompe MT, Gerth-Kahlert C. Challenges in Patients with Trisomy 21: A Review of Current Knowledge and Recommendations. Journal of ophthalmology, 2021, 8870680. https://doi.org/10.1155/2021/8870680

Diagnosis Down Syndrome
Prognosis Down Syndrome

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
  • Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
    Skrining Antenatal untuk Down Syndrome
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 14 Agustus 2024, 10:04
Pemeriksaan USG pada polihidramnios - atresia oesophagus - trisomy 21
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/IGAs3W59fHkPolihidramnios adalah kondisi di mana terdapat kelebihan cairan amnion dalam rahim. Hal ini sering dikaitkan dengan atresia...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 08 Agustus 2024, 22:18
Pemeriksaan USG pada kasus trisomi 21 down syndrome 12 weeks screening
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/89geCftNaTIPada skrining janin usia 12 minggu dengan kemungkinan positif untuk Trisomy 21 (Down Syndrome), beberapa indikator dapat terlihat...
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Mei 2021, 14:44
Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Rodman Tarigan, Sp. A(K), M. Kes., izin bertanya dokter.Bagaimana mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan Down Syndrome? Terapi apa saja yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.