Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Overdosis Paracetamol annisa-meidina 2025-05-14T15:17:22+07:00 2025-05-14T15:17:22+07:00
Overdosis Paracetamol
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Overdosis Paracetamol

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi paracetamol overdose atau overdosis paracetamol melibatkan akumulasi berlebihan dari hasil metabolit paracetamol, yaitu NAPQI (N- acetyl-p-benzoquinoneimine), melalui aktivitas hidroksilasi dari enzim sitokrom P-450. NAPQI dapat menyebabkan penurunan jumlah glutathione (GSH) hepatosit sehingga terjadi reduksi proses detoksifikasi yang kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan (injury) pada organ hepar.[1,3,5,6]

Profil Farmakokinetik Paracetamol yang Mempengaruhi Terjadinya Overdosis

Paracetamol yang dikenal juga dengan acetaminophen (N-acetyl-para-aminophenol) merupakan obat analgesik non-opiat dan antipiretik. Paracetamol diabsorpsi cepat di saluran cerna dengan bioavailabilitas sekitar 70–90% dan waktu paruh eliminasi 2–3 jam dalam dosis terapeutik.

Metabolisme paracetamol terutama terjadi di hati melalui jalur glukuronidasi dan sulfatase. Dalam kasus overdosis, jalur ini menjadi jenuh sehingga lebih banyak paracetamol dikonversi oleh enzim CYP2E1 menjadi metabolit toksik NAPQI. Tanpa detoksifikasi oleh glutathione, NAPQI menyebabkan nekrosis hepatoseluler dan meningkatkan risiko gagal hati akut.[4,6,7]

Akumulasi Berlebihan dari Metabolit Reaktif NAPQI

Pemberian dosis paracetamol yang melebihi dosis terapeutik atau konsumsi paracetamol secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya penurunan ketersediaan dari cadangan asam glukoronat untuk proses metabolisme paracetamol. Hal ini menyebabkan sebagian besar paracetamol akan dihidroksilasi menjadi metabolit reaktif yaitu NAPQI yang dapat berakumulasi berlebihan jika tidak diubah oleh glutathione menjadi senyawa non-toksik yang diekskresikan melalui urin.[1,4,6,9]

Akumulasi NAPQI yang berlebihan terutama terjadi di organ hepar. NAPQI dapat merusak hepatosit pada organ hepar melalui pembentukan ikatan pada gugus thiol (-SH) atau yang dikenal dengan gugusan nukleofilik maupun pada protein mitokondria. Proses ikatan tersebut akan menimbulkan terjadinya inflamasi dan kerusakan oksidatif pada struktur organ hepar, yang kemudian menyebabkan nekrosis hepar akut.[1,2,4,6]

Defisiensi Glutathione

Glutathione merupakan tripeptida yang terdiri dari asam glutamat, sistein, dan glisin, yang berperan sebagai molekul penting yang terdapat di hepatosit. Glutathione berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel, membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan spesies oksigen reaktif.[1,2,9]

Glutathione pada hepatosit terlibat dalam proses detoksifikasi, terutama dalam reaksi reduksi dan konjugasi senyawa toksik, sehingga berfungsi untuk melindungi hati dari kerusakan akibat bahan berbahaya seperti NAPQI. Akumulasi yang berlebihan dari NAPQI menyebabkan defisiensi glutathione akibat dari habisnya simpanan glutathione yang diperlukan untuk mendetoksifikasi NAPQI.[1,2,4,9]

Defisiensi glutathione akan menyebabkan peningkatan kadar NAPQI sebesar 30% dari kadar normal terutama di organ hepar dan ginjal. NAPQI yang terakumulasi di organ hepar akan mengikat makromolekul hati yang menyebabkan nekrosis pada hepatosit di hepar.[1,2,4,9]

Sementara itu, NAPQI yang terakumulasi di ginjal menandakan adanya overdosis paracetamol yang parah. Akumulasi NAPQI pada ginjal akan menyebabkan terjadinya inflamasi dan peningkatan stres oksidatif di ginjal, sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada sel tubulus ginjal serta disfungsi ginjal akut.[4,10,11]

Referensi

1. Chidiac A N, Buckley N A, et al. Paracetamol (acetaminophen) overdose and hepatotoxicity: mechanism,treatment, prevention measures, and estimates of burden of disease. Expert Opinion on Drug Metabolism & Toxicology. 2023;19(5):297-317 DOI: 10.1080/17425255.2023.2223959
2. Dear J W, Bateman D N. Paracetamol Poisoning. Medicine. 2019;0:1-3 DOI:https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2019.12.017
3. Prescott L F. Paracetamol (acetaminophen) poisoning: The early years. Br J Clin Pharmacol. 2024;90:127–134 DOI: doi:10.1111/bcp.15903
4. Agrawal S, Khazaeni B. Acetaminophen Toxicity. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441917/
5. Dart R C, Mullins M E, et al. Management of Acetaminophen Poisoning in the US and Canada. JAMA Network Open. 2023; 6(8):e2327739 DOI:10.1001/jamanetworkopen.2023.27739
6. Tsang WH, et al. Paracetamol-induced hepatotoxicity after normal therapeutic doses in the Hong Kong Chinese population. Hong Kong Medical Journal. 2024;30(5):355-361
7. Nurfadhila L, Rahmawati M, et al. Analisis senyawa acetaminophen dalam sampel biologis dengan berbagai macam metode. Journal of Pharmaceutical and Sciences. 2023;6(3):1221-1237
9. Anindyaguna A, Mustofa S, et al. Drug-Induced Liver Injury Akibat Penyalahgunaan Paracetamol. Medula. 2022; 12(3):500-507
10. Saad M, Flament J. Paracetamol overdose causing acute kidney injury without hepatotoxicity: a case report. International Journal of Emergency Medicine. 2024;17(81):1-4 DOI: https://doi.org/10.1186/s12245-024-00662-w
11. Abd-ELAzeem A M R, Hassan Aziz O A, et al. Evaluation of the impact of an acute single paracetamol overdose on renal functions and serum electrolytes. MJMR. 2024;35(2):72-79 DOI: 10.21608/mjmr.2024.259956.1597

Pendahuluan Overdosis Paracetamol
Etiologi Overdosis Paracetamol

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
    Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
  • Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
    Risiko ADHD dan Autisme pada Konsumsi Paracetamol saat Hamil
  • Kafein sebagai Tambahan Analgesik untuk Nyeri Akut pada Pasien Dewasa – Telaah Jurnal Alomedika
    Kafein sebagai Tambahan Analgesik untuk Nyeri Akut pada Pasien Dewasa – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 11 September 2024, 09:07
Apa boleh memberi ASI setelah pemberian paracetamol pada demam pada bayi 2 bulan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Izin diskusi na dok bayi usia 2 blan deman sudah 2 hri .T 39 .. byi masih ASi. Yg ingin saya tnya na stlah pemberian paractmol pa kah boleh d beri kan Asi,...
Anonymous
Dibalas 22 Juni 2024, 20:43
Paracetamol untuk demam pada pasien dengan sirosis hepar
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter saya mendapat pasien seorang lk, usia 51 thn dengan keluhan demam sejak 1 hari, demam terutama malam hari, keluhan gusi berdarah dan mimisan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.