Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Syok Hipovolemik general_alomedika 2024-01-08T15:26:21+07:00 2024-01-08T15:26:21+07:00
Syok Hipovolemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Syok Hipovolemik

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, syok hipovolemik merupakan salah satu jenis kasus syok yang mengancam jiwa di instalasi gawat darurat rumah sakit. Selain itu, syok hipovolemik juga merupakan jenis syok yang paling banyak menyebabkan kasus kematian setelah syok hemoragik dan syok sepsis.[5,10,13]

Global

Su et al melaporkan studi epidemiologi kasus syok hipovolemik di Cina dengan metode penelitian multi-centre cross-sectional yang melibatkan 289.428 pasien. Pada studi ini, dilaporkan sebesar 128.436 kasus (44,38%) merupakan kasus syok hipovolemik yang menduduki peringkat pertama dari jenis syok yang paling sering dijumpai.[12]

Phungoen et al dalam studi retrospektifnya melaporkan epidemiologi syok hipovolemik di sebuah instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit di Thailand dalam periode 1 tahun, yaitu sebanyak 25 kasus (2,9%) dari 876 kasus kunjungan syok. Dalam penelitian ini, syok hipovolemik berada pada peringkat kedua jenis kasus syok yang paling sering ditemukan di IGD setelah syok sepsis.[13]

Indonesia

Data epidemiologi syok hipovolemik di Indonesia belum tersedia. Namun, menurut data World Health Organization (WHO) penyebab syok hipovolemik pada anak-anak di negara berkembang adalah diare.[14]

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, angka diare pada balita di Indonesia mencapai 11%, dengan peningkatan yang sangat pesat bila dibandingkan tahun 2013, yaitu sebanyak 2,4%.[15]

Sementara itu, data epidemiologi juga mencatat bahwa penyebab utama dari syok hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan adalah cedera traumatik. RISKESDAS melaporkan bahwa pada tahun 2018 persentase cedera traumatik yang berpotensi menyebabkan syok hipovolemik adalah sebesar 9,2%.[15]

Mortalitas

Ketersediaan data epidemiologi mengenai mortalitas syok hipovolemik masih sangat terbatas. Dalam sebuah penelitian, >82% pasien dengan syok hipovolemik yang tidak ditangani dengan tepat akan mengalami kematian dalam 24 jam pertama.[13]

Syok hipovolemik akibat diare merupakan penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia lima tahun, yang sering terjadi pada anak-anak di negara dengan tingkat ekonomi rendah. Selain itu, dari 1,5 juta kematian akibat diare yang dilaporkan dalam Studi Global Burden of Disease pada tahun 2017, lebih dari 1 juta di antaranya terjadi pada orang dewasa dan anak-anak berusia 5 tahun ke atas.[16]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

5. Koya H H, Paul M. Shock. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531492/
10. Taghavi S, Nassar A K, Askari R. Hypovolemic Shock. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513297/
12. Su L, Ma X, Rui X, et al. Shock in China 2018 (SIC-study): a cross-sectional survey. Ann Transl Med 2021;9(15):1-12. https://dx.doi.org/10.21037/atm-21-310
13. Phungoen P, Piyapaisarn S, et al. Shock in the Emergency Department: Incidence, Etiology, and Mortality. J Med Assoc Thai. 2020;103(Suppl.6):115-20. http://www.jmatonline.com/index.php/jmat/article/view/11360
14. WHO. Health Topics Diarrhoea. WHO INT. 2023. https://www.who.int/health-topics/diarrhoea#tab=tab_1
15. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018. http://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
16. Prasad N, Yadav B. Severity assessment tools for dehydration associated with diarrhoea in a low-resource setting. The Lancet. 2023:11(11);E1668-E1669. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(23)00452-7

Etiologi Syok Hipovolemik
Diagnosis Syok Hipovolemik

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 September 2022, 16:43
Pemberian cairan untuk pasien hipovolemik yang memiliki riwayat gagal jantung - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Izin bertanya, untuk pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami kehilangan cukup banyak darah dan membutuhkan cairan tetapi ada riwayat gagal...
Anonymous
Dibalas 15 Juni 2022, 11:11
Penggunaan sulfas atropin - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra Sp.PD. izin bertanya, apakah boleh menggunakan sulfas atropin jika didapat irama sinus bradikardi+ kondisi syok hipovolemik+sepsis yang belum...
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dibalas 26 November 2019, 09:46
Cara resusitasi pasien CHF dengan syok hipovolemia
Oleh: dr. Radian Pandhika, M.H.
9 Balasan
Alodokter, bagaimana penatalaksanaan pada pasien CHF yang mengalami syok hipovolemik (muntah/diare)? Bagaimana tindakan resusitasi cairan yang perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.