Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Syok Hipovolemik general_alomedika 2024-01-08T15:25:23+07:00 2024-01-08T15:25:23+07:00
Syok Hipovolemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Syok Hipovolemik

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi syok hipovolemik terbagi atas trauma dan non trauma. Syok hipovolemik yang disebabkan oleh trauma terjadi akibat kehilangan volume darah yang masif atau kehilangan plasma darah karena adanya major soft injury akibat mekanisme trauma.[2,3,6]

Sementara itu, syok hipovolemik yang disebabkan oleh non trauma dipicu oleh adanya kehilangan cairan, kekurangan asupan cairan akibat suatu penyakit baik infeksi maupun inflamasi, dan perdarahan yang tidak disebabkan oleh trauma seperti pada kehamilan ektopik terganggu.[4,9–11]

Tabel 1 menjelaskan etiologi syok hipovolemik akibat trauma maupun non trauma.

Tabel 1. Etiologi Syok Hipovolemik

Kehilangan plasma

●        Luka bakar luas

●        Pankreatitis

●        Sirosis hepatis

●        Deskuamasi kulit, seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik

●        Sindrom Dumping

●        Heatstroke

●        Demam

Kehilangan cairan ekstraseluler

●        Muntah (vomitus)

●        Dehidrasi akibat asupan cairan yang tidak terpenuhi

●        Diare yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, terutama pada anak-anak

●        Terapi diuretik yang sangat agresif

●        Diabetes Insipidus

●        Insufisiensi adrenal

●        Hiperaldosteronisme

●        Diuresis imbas obat

Perdarahan

●        Trauma, seperti trauma toraks, trauma abdomen dan pelvis, trauma kepala, trauma muskuloskeletal, dan hematoma subkapsular hati

●        Perdarahan gastrointestinal

●        Kehamilan ektopik, solusio plasenta, dan plasenta previa

●        Perlukaan ganda

●        Ruptur aneurisma aorta

●        Perdarahan post partum

Sumber: dr. Eva Naomi Oretla, Alomedika, 2023[1,4,9,11]

Faktor Risiko

Individu tertentu yang memiliki risiko tinggi mengalami syok hipovolemik, antara lain neonatus, anak-anak, dan geriatri, memiliki komorbiditas berupa penyakit kardiopulmoner, mengalami luka bakar dengan luas >20%, kehamilan ektopik terganggu, serta dehidrasi akibat diare, muntah, dan hiperhidrosis.[2–6,8,10]

Usia

Pasien neonatus, pediatrik, dan geriatri memiliki respons terhadap syok hipovolemik yang cenderung berbeda dengan usia dewasa. Anak-anak dan usia lanjut lebih rentan mengalami dekompensasi awal setelah kehilangan volume cairan tubuh dan volume intravaskular akibat kehilangan darah atau perdarahan akut.[2,4]

Komorbiditas Kardiopulmoner

Individu dengan komorbiditas kardiopulmoner memiliki gangguan pada sistem kardiopulmoner, di mana terjadi perubahan fisiologis dan kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan kompensasi terhadap kehilangan volume cairan tubuh akut.[5,6,8]

Adanya penyakit seperti aterosklerosis akan menyebabkan penurunan elastin, sehingga terjadi penurunan kemampuan kompensasi vaskuler dan vasodilatasi arteri jantung.[5,8]

Jenis Trauma

Individu yang mengalami jenis trauma seperti trauma luka bakar dengan luas >20% dapat mengalami syok hipovolemik. Syok hipovolemik pada luka bakar terjadi akibat permeabilitas kapiler yang meninggi dan menyebabkan terjadinya edema, serta menimbulkan bula yang banyak mengandung elektrolit. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan volume cairan intravaskuler.[2,3,10]

Cedera traumatik juga merupakan faktor risiko syok hipovolemik yang sering terjadi akibat kehilangan volume darah yang masif. Beberapa lokasi trauma yang dapat menyebabkan syok hipovolemik adalah trauma abdomen, pelvis, dan muskuloskeletal.[2,3,5]

Kehamilan

Kehamilan ektopik terganggu dapat menyebabkan syok hipovolemik akibat adanya perdarahan yang tersembunyi. Kehamilan dengan solusio plasenta ataupun plasenta previa juga dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik melalui perdarahan post partum pervaginam.[5,10]

Dehidrasi

Individu yang mengalami dehidrasi yang disebabkan oleh diare, vomitus, dan hiperhidrosis sangat rentan untuk mengalami syok hipovolemik akibat berkurangnya volume intravaskuler.[4,5,10]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

1. Zein A R, Alqahtani M H,et al. Classification, pathophysiology and principle of therapy of shock. Int J Community Med Public Health. 2022;9(9):3613-3617. https://dx.doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20222092
2. Standi T, Annecke T, et al. The Nomenclature, Definition and Distinction of Types of Shock. Dtsch Arztebl Int. 2018;115:757–68. https://doi.org/10.3238%2Farztebl.2018.0757
3. Hady Abd, Astuti E D, et al. Studi Literatur Tindakan Resusitasi Cairan Pada Pasien Perdarahan Dengan Syok Hipovolemik. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2022;17(4):136-145. https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/1206
4. Fauti W. Penanganan Syok pada Pediatrik.J Ked N Med. 2022;5(3):81-88. https://www.jknamed.com/jknamed/article/download/226/153
5. Koya H H, Paul M. Shock. Statpearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531492/
6. Belgaumi N, Salik A, et al. Shock Pathophysiology: Classifications and Management. IntechOpen. 2020;0:1-20. https://doi.org/10.5772/intechopen.105506
7. Ozakin E, Yazlmaz N O, et al. Perfusion Index Measurement in Predicting Hypovolemic Shock in Trauma Patients. The Journal of Emergency Medicine. 2020;0:1-8. https://doi.org/10.1016/j.jemermed.2020.04.010
8. Ranjan A K, Gulati A. Controls of Central and Peripheral Blood Pressure and Hemorrhagic/Hypovolemic Shock. J Clin Med. 2023;12(1108):1-25. https://doi.org/10.3390/jcm12031108
9. Taha M, Elbaih A. Pathophysiology and Management of Different Types of Shock. Narayana Medical Journal. 2017;6(1):14-39. https://dx.doi.org/10.5455/nmj./00000120
10. Taghavi S, Nassar A K, Askari R. Hypovolemic Shock. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513297/
11. Kislitsina O N, Rich J D, et al. Shock – Classification and Pathophysiological Principles of Therapeutics. Current Cardiology Reviews. 2019;15:102-113. https://doi.org/10.2174/1573403x15666181212125024

Patofisiologi Syok Hipovolemik
Epidemiologi Syok Hipovolemik

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
  • Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
    Evaluasi Hemodinamik dengan Kardiometri Elektrik untuk Penanganan Syok yang Lebih Baik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 September 2022, 16:43
Pemberian cairan untuk pasien hipovolemik yang memiliki riwayat gagal jantung - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter,Izin bertanya, untuk pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami kehilangan cukup banyak darah dan membutuhkan cairan tetapi ada riwayat gagal...
Anonymous
Dibalas 15 Juni 2022, 11:11
Penggunaan sulfas atropin - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra Sp.PD. izin bertanya, apakah boleh menggunakan sulfas atropin jika didapat irama sinus bradikardi+ kondisi syok hipovolemik+sepsis yang belum...
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dibalas 26 November 2019, 09:46
Cara resusitasi pasien CHF dengan syok hipovolemia
Oleh: dr. Radian Pandhika, M.H.
9 Balasan
Alodokter, bagaimana penatalaksanaan pada pasien CHF yang mengalami syok hipovolemik (muntah/diare)? Bagaimana tindakan resusitasi cairan yang perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.