Patofisiologi Sindrom Turner
Patofisiologi sindrom Turner berawal dari kromosom seks abnormal, di mana perempuan yang terkena kehilangan seluruh salinan atau sebagian dari kromosom X. Mekanisme hilangnya kromosom X belum diketahui secara pasti.[5,6,8,9]
Kelainan kromosom pada sindrom Turner disebut dengan aneuploidi. Kondisi ini umumnya dapat dideteksi sejak hamil melalui amniocentesis dan pemeriksaan materi genetik.
Dalam keadaan normal, sel-sel reproduksi (sperma dan ovum) mengandung 23 kromosom. Ovum mengandung 22 autosom dan kromosom seks X dan sperma mengandung 22 autosom dan kromosom seks X atau Y. Ketika sel telur dan sperma bergabung pada saat pembuahan, yang seharusnya zigot berisi satu set lengkap 46 kromosom (46,XX/46,XY).[2,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)