Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Turner general_alomedika 2023-02-27T15:35:13+07:00 2023-02-27T15:35:13+07:00
Sindrom Turner
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Turner

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi sindrom Turner bermula dari kromosom seks abnormal, di mana wanita yang terkena kehilangan seluruh salinan atau sebagian dari kromosom X. Mekanisme hilangnya kromosom X belum diketahui secara pasti.[4,5,7,8]

Umumnya, diagnosis aneuploidi seperti sindrom Turner dapat ditegakkan sejak saat hamil, yakni melalui amniocentesis dan pemeriksaan materi genetik.

Monosomi X

Sel-sel reproduksi (sperma dan ovum) mengandung 23 kromosom. Ovum mengandung 22 autosom dan kromosom seks X, dan sperma mengandung 22 autosom dan kromosom seks X atau Y. Ketika sel telur dan sperma bergabung pada saat pembuahan, yang seharusnya zigot berisi satu set lengkap 46 kromosom (46,XX/46,XY).[1,5]

Pada sindrom Turner monosomi X terjadi kesalahan dalam pembelahan sel yang disebut nondisjunction dan dapat mengakibatkan sel-sel reproduksi dengan jumlah kromosom yang tidak normal sehingga tidak adanya kromosom X, umumnya terjadi karena kesalahan pada sperma ayah atau sel telur ibu. Akibatnya, setiap sel dalam tubuh penderita hanya memiliki satu kromosom X (45,XO).[1,5]

Sindrom Turner monosomi X bukanlah penyakit yang diturunkan, hilangnya kromosom X ini tidak diketahui dan diyakini sebagai hasil dari peristiwa acak. Dalam beberapa kasus, kelainan kromosom tampak muncul secara spontan (de novo).[4,5]

Mosaikisme dalam Sindrom Turner

Kromosom X yang hilang dalam proporsi sel disebut dengan mosaikisme. Kesalahan terjadi pada pembelahan sel selama pada awal perkembangan embrio. Hal ini menghasilkan beberapa sel dalam tubuh memiliki dua salinan kromosom X yang lengkap. Sementara itu, sel-sel lainnya hanya memiliki satu salinan kromosom X. [1,5,8]

Jenis mosaikisme sindrom Turner adalah 45,X/46,XY. Pada jenis ini terdapat sedikit materi kromosom Y yang dapat meningkatkan risiko tumor di gonad yang merupakan organ seks internal. Walaupun memiliki materi kromosom Y, gadis dengan sindrom Turner tidak akan memiliki ciri laki-laki.

Jenis mosaik 45,X/47,XXX di mana ada sel 45,X dan jenis sel kedua yang memiliki kromosom X ekstra, membuat seorang gadis biasanya lebih tinggi. Terdapat juga jenis mosaikisme kombinasi tipe sel, seperti 45,X/46,XX/47XXX.[1,5,8]

Secara klinis anak perempuan dengan mosaikisme seringkali lebih ringan dibandingkan dengan yang terlihat pada pasien dengan 45,X. Meskipun hal ini bergantung pada jaringan mana yang terpengaruh dan saat perkembangan mosaikisme. Mosaikisme derajat rendah dapat ditemukan pada wanita normal secara fenotip.

Kelainan Struktur Kromosom X

Perbedaan struktural ini terjadi sebelum pembuahan, yaitu selama pembentukan ovum dan sperma atau gametogenesis.  Kelainan struktur kromosom X dapat berasal dari ring kromosom, isokromosom atau delesi kromosom pada beberapa sel, tetapi tidak semua sel.[1,5,8]

Isochromosome X [46,X,i(X)]

Isochromosome merupakan penyimpangan kromosom struktural terdiri dari dua lengan pendek atau dua lengan panjang, dimana dua salinan tersebut terhubung head to head, yang diturunkan dengan pembagian sentromer. Kelainan struktur kromosom X yang paling umum adalah 46,X,i(Xq).[1,5,8]

Ring Chromosome [46,X,r(X)]

Ring Chromosome biasanya dihasilkan dari two terminal breaks. Dimana bagian dari ujung lengan pendek dan panjang kromosom X hilang di kedua lengan kromosom, diikuti oleh fusi dari ujung yang patah. Bagian assentrik sering menghilang dan monosomi parsial terjadi. Kromosom cincin menyebabkan peristiwa mitosis yang kompleks. Fenotipenya sangat bervariasi sesuai dengan ukuran kromosom cincin dan delesi dari lengan pendek dan panjang.[1,5,8]

Delesi (Xp or Xq)

Delesi kromosom terjadi pada bagian dari lengan pendek kromosom X. Perawakan pendek, disgenesis gonad, dan stigmata khas sindrom Turner terutama terdapat pada pasien yang menunjukkan delesi seluruh lengan pendek. Selanjutnya, fenotip adalah variabel dalam penghapusan parsial. Wilayah Xp22.33-Xp22.12 berisi gen SHOX, yang terletak di kawasan terminal dan lolos dari inaktivasi kromosom X.[1,8]

Short Stature Homeobox-Containing (SHOX) Gene

Short stature homeobox-containing (SHOX) gene adalah protein nuklir yang mengikat deoxyribonucleic acid (DNA) dan bertindak sebagai aktivator transkripsi. Gen SHOX berada di wilayah telomer PAR1 di lengan pendek kedua kromosom seks dan lolos dari inaktivasi X.[7,9]

SHOX merupakan gen yang mengandung homeobox perawakan pendek pada kromosom X. SHOX dikaitkan dengan perawakan pendek pada sindrom Turner dan diskondrosteosis Leri-Weill, juga pada 15% kasus perawakan pendek idiopatik.

Sindrom Turner mewarisi hanya satu salinan gen SHOX. Hilangnya fungsi mutasi satu alel SHOX (haploinsufisiensi) mengakibatkan gangguan defisiensi SHOX yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan. Perawakan pendek adalah satu-satunya temuan klinis yang selalu terkait dengan kariotipe 45,X dan defisiensi SHOX. Hal itu juga merupakan satu-satunya kelainan fenotip yang ada pada hampir 100% pasien dengan sindrom Turner.[10]

Defek skeletal hadir dalam variasi fenotipik yang besar, sesuai dengan tingkat keparahan ekspresi dan keterlibatan tulang, serta cenderung memburuk saat pubertas. Kegagalan pada ovarium dan produksi estrogen terjadi pada sebagian besar pasien karena apoptosis folikel sebelum waktunya.[7,9]

Modulator SHOX yang dikodekan oleh SHOX2 dikenal sebagai pengatur hipertrofi kondrosit dan memiliki fungsi penting dalam perkembangan tulang dan pembentukan pola embriogenik. Fungsi pengaturan lainnya mempengaruhi morfogenesis embrio, perkembangan jantung dan sistem saraf. Selama periode embrionik, ekspresi gen SHOX terbatas dan dapat dideteksi pada osteoblas embrio manusia dari bulan kedua kehamilan.[7,9]

Gen SHOX mengkodifikasi faktor transkripsi homeodomain yang diekspresikan selama kehidupan janin dalam perkembangan jaringan tulang di humerus distal, radius, ulna, wrist, arkus faring namun tidak diekspresikan dalam perkembangan axial skeleton maupun di tengkorak.[7,9]

Referensi

1. Shankar Kikkeri N, Nagalli S. Turner Syndrome. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554621/
4. Crenshaw ML. Turner Syndrome. National Institute of Child Health and Human Development. 2019. https://rarediseases.org/rare-diseases/turner-syndrome/
5. Rieser P and Davenport M. Turner Syndrome: A Guide For Families. Turner Syndrome Society of the United States. 2017. https://50edf458-92ec-48c8-96eb-0ee4183e817d.filesusr.com/ugd/8fb9de_a621e471cb6542e492a338ee352b65b6.pdf
7. Oliveira CS and Alves C. The Role of The SHOX Gene in The Pathophysiology of Turner Syndrome. Journal of Endocrinología y Nutrición Vol. 58. Issue 8. Pages 433-442. October 2011. DOI: 10.1016/j.endoen.2011.06.003. https://www.elsevier.es/en-revista-endocrinologia-nutricion-english-edition--412-articulo-the-role-shox-gene-in-S2173509311000286
8. Gürsoy S and Erçal D. Turner Syndrome and Its Variants. J Pediatr Res 2017;4(4):171-5. DOI: 10.4274/jpr.35744. http://cms.galenos.com.tr/Uploads/Article_16506/JPR-4-4.pdf
9. Binder G. Short stature due to SHOX deficiency: genotype, phenotype, and therapy. Hormone research in paediatrics, 75(2), 81–89. 2011. https://doi.org/10.1159/000324105
10. Backeljauw P. Clinical manifestations and diagnosis of Turner syndrome. Uptodate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-turner-syndrome

Pendahuluan Sindrom Turner
Etiologi Sindrom Turner

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 19 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr.Tia fajarsari
Dibalas 4 jam yang lalu
Tatalaksana lanjutan pada pasien dengan suspek hordeolum yang tidak membaik dengan antibiotik topikal
Oleh: dr.Tia fajarsari
1 Balasan
Alo dokter, izin tanya dok ada pasien usia 30 thn Keluhan benjolan di mata sebelah kiri dirasakan 1 minggu lebihMakin membesar dan nyeri Sdh di berikan obat...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 17 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
4 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.