Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Abses Gigi general_alomedika 2023-10-11T10:26:07+07:00 2023-10-11T10:26:07+07:00
Abses Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Abses Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan abses gigi adalah drainase abses, penggunaan antibiotik, kontrol nyeri, dan pengendalian sumber infeksi. Apabila terjadi kegawatdaruratan, misalnya obstruksi jalan napas, maka kondisi gawat darurat perlu ditangani terlebih dulu.[1-4]

Terapi Gawat Darurat

Walaupun jarang, pasien dengan abses gigi bisa mengalami komplikasi seperti obstruksi jalan napas dan dehidrasi. Komplikasi yang mengancam nyawa perlu ditangani terlebih dulu.

Jika pasien mengalami obstruksi saluran napas karena pembengkakan atau sekresi yang berlebihan, maka pertimbangkan untuk melakukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Jika pasien mengalami dehidrasi, maka perlu dilakukan rehidrasi, baik melalui pipa nasogastrik ataupun pemberian cairan intravena.[1,2,9]

Manajemen Infeksi

Sumber infeksi dari abses periapikal adalah odontogenik, sehingga diperlukan perawatan gigi yang dapat dikategorikan menjadi perawatan endodontik restoratif atau ekstraksi gigi.

Perawatan Endodotik Restoratif

Perawatan ini dapat didahului dengan pembukaan kamar pulpa untuk drainase abses, dilanjutkan dengan perawatan endodontik yaitu pembersihan saluran akar, irigasi, dan sterilisasi. Jika abses sudah membaik, maka dilakukan obturasi saluran akar dan restorasi gigi. Apabila perawatan endodontik konvensional tidak berhasil, maka disarankan untuk melakukan perawatan bedah endodontik atau ekstraksi gigi.[1-3]

Ekstraksi Gigi

Ekstraksi atau pencabutan gigi merupakan pilihan penanganan terakhir. Apabila gigi dianggap tidap dapat diselamatkan lagi, maka dapat dilakukan ekstraksi untuk menghilangkan gigi yang menyebabkan infeksi.[1,2,5]

Medikamentosa

Etiologi utama abses gigi adalah bakteri sehingga antibiotik dapat diberikan sebagai terapi tambahan dari insisi dan drainase. Pemberian antibiotik dapat dilakukan secara empiris maupun sesuai dengan uji sensitivitas.

Antibiotik diberikan selama 3-5 hari untuk menghentikan infeksi sebelum dilakukan perawatan gigi, lalu dapat dilanjutkan hingga 5-10 hari pasca perawatan gigi. Selain itu dapat disertai dengan analgesik berupa paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen.[1,2]

Pilihan Antibiotik

Pilihan antibiotik untuk abses gigi antara lain:

  • Amoxicillin: 500 mg oral setiap 8 jam

  • Phenoxymethyl Penicillin (Penicillin V): 250 -500 mg oral setiap 6 jam

  • Metronidazole: 200 - 400 mg oral setiap 8 jam untuk pasien alergi penicillin atau pada infeksi yang luas

Obat antibiotik lini kedua adalah:

  • Amoxicillin-klavulanat: 375 mg oral setiap 8 jam
  • Clindamycin: 150 mg oral tiap 6 jam

  • Clarithromycin: 250 mg oral tiap 12 jam

Clindamycin menjadi terapi alternatif pertama pada pasien dengan alergi penicillin karena efikasinya dalam melawan infeksi endodontik telah terbukti. Clindamycin meningkatkan cakupan terhadap organisme Gram positif, anaerob, dan organisme yang resisten dengan beta laktam.[2-4,8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani

Referensi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
2. Gould JM. Dental Abscess. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/909373
3. Teoh L, Cheung MC, Dashper S, James R, McCullough MJ. Oral Antibiotic for Empirical Management of Acute Dentoalveolar Infections-A Systematic Review. Antibiotics (Basel). 2021 Feb 28;10(3):240. doi: 10.3390/antibiotics10030240. PMID: 33670844; PMCID: PMC7997333.
4. Jevon P, Abdelrahman A, Pigadas N. Management of odontogenic infections and sepsis: an update. Br Dent J. 2020 Sep;229(6):363-370. doi: 10.1038/s41415-020-2114-5. Epub 2020 Sep 25. PMID: 32978579; PMCID: PMC7517749.
5. Bertossi D, Barone A, Iurlaro A, Marconcini S, De Santis D, Finotti M, et al. Odontogenic Orofacial Infection. The Journal of Craniofacial Surgery, 2017. 28(1):197-202.
8. Aunmeungtong W, Krongbaramee T, Khongkhunthian P. Endodontic Management of a Chronic Periapical Abscess in a Maxillary Central Incisor with an Immature Root Apex Using Platelet-Rich Fibrin: A Case Report. Eur Endod J. 2018 Oct 9;3(3):192-196. doi: 10.14744/eej.2018.19483. PMID: 32161877; PMCID: PMC7006573.
9. Khairunnisa R, Nindya T. Manajemen Kedaruratan Dental Pada Abses Submandibula Dextra et causa Nekrosis Pulpa Gigi 44. Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2019. 3(1):62-70.

Diagnosis Abses Gigi
Prognosis Abses Gigi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.