Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Abses Gigi general_alomedika 2023-10-11T10:27:39+07:00 2023-10-11T10:27:39+07:00
Abses Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Abses Gigi

Oleh :
drg.Rosalina Intan Saputri, MSc
Share To Social Media:

Abses gigi adalah lesi yang ditandai dengan lokalisasi dari pus pada jaringan di sekitar gigi dan gusi. Jenis abses gigi tersering adalah abses periapikal. Lesi ini dapat terlokalisir di dalam tulang alveolar atau menyebar dan disebut sebagai abses dentoalveolar. Lesi ini merupakan lanjutan proses dari nekrosis pulpa yang terjadi karena infeksi dari pulpa dental, biasanya diakibatkan karena karies.[1,2]

Etiologi dari abses periapikal adalah infeksi odontogenik yang disebabkan karena karies, trauma, atau kondisi iatrogenik. Pasien dengan abses periapikal biasanya mengeluhkan rasa nyeri atau tidak nyaman saat mengunyah, disertai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan pada gusi di sekitar gigi. Benjolan bisa saja membesar hingga tampak secara ekstraoral.[1-3]

Sumber: Coronation Dental Specialty Group, Wikimedia commons, 2014. Sumber: Coronation Dental Specialty Group, Wikimedia commons, 2014.

Abses gigi mudah dikenali secara klinis. Pemeriksaan penunjang pencitraan, seperti rontgen gigi dan CT Scan dapat bermanfaat mendeteksi adanya komplikasi, misalnya ke rongga sinus.

Tata laksana abses gigi meliputi terapi kegawatdaruratan jika terjadi komplikasi obstruksi jalan napas, beserta manajemen infeksi dengan perawatan gigi yang menjadi sumber abses. Jika diperlukan, dapat dilakukan drainase abses atau pencabutan gigi yang bermasalah. Apabila tidak diterapi, abses gigi bisa menimbulkan komplikasi, termasuk sepsis.[1,2]

Terapi lainnya adalah medikamentosa berupa antibiotik dan analgesik. Antibiotik yang dapat digunakan antara lain amoxicillin, metronidazole, ataupun clindamycin. Analgesik dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen.[3,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani

Referensi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi.
2. Gould JM. Dental Abscess. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/909373
3. Teoh L, Cheung MC, Dashper S, James R, McCullough MJ. Oral Antibiotic for Empirical Management of Acute Dentoalveolar Infections-A Systematic Review. Antibiotics (Basel). 2021 Feb 28;10(3):240. doi: 10.3390/antibiotics10030240. PMID: 33670844; PMCID: PMC7997333.
4. Jevon P, Abdelrahman A, Pigadas N. Management of odontogenic infections and sepsis: an update. Br Dent J. 2020 Sep;229(6):363-370. doi: 10.1038/s41415-020-2114-5. Epub 2020 Sep 25. PMID: 32978579; PMCID: PMC7517749.

Patofisiologi Abses Gigi

Artikel Terkait

  • Tanda Bahaya Benjolan Gusi
    Tanda Bahaya Benjolan Gusi
  • Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
    Kontroversi Penggunaan Kortikosteroid pada Tata Laksana Angina Ludwig
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Agustus 2024, 20:21
Anak usia 8 tahun bengkak dibawah rahang yang tidak membaik setelah pemberian antibiotik
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak usia 8thn, dengan keluhan bengkak di bawah rahang sebelah kiri, pasien mengeluh nyeri dan demam selama 5hari. Kemudian 3hr...
drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
Dibalas 10 Agustus 2022, 13:41
Pasien wanita dengan benjolan keras pada gusi
Oleh: drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
6 Balasan
Alo dokter, sy imgin bertanya ada pasien dewasa dg benjolan keras d gusi . Itu diagnosa nya apa dan penyebabnya apa? Mohon pencerahan drg spesialis perio ato...
drg. Annisa Widiandini
Dibuat 12 Mei 2022, 10:20
Live Webinar Alomedika-What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application. Minggu 15 Agustus 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application".Narasumber: How to Optimize...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.