Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sialolithiasis monika-natalia 2023-03-03T10:40:31+07:00 2023-03-03T10:40:31+07:00
Sialolithiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Epidemiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sialolithiasis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa mayoritas kasus sialolithiasis atau salivary stones terjadi pada glandula saliva mayor, termasuk kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual. Sialolithiasis terbesar dan terbanyak ditemukan di glandula submandibular, diikuti oleh glandula parotis. Keterlibatan glandula sublingual hanya ditemukan pada 1-2% kasus.[3,7]

Sialolithiasis dapat terjadi secara bilateral dan unilateral, namun 75% kasus terjadi secara unilateral.[6,7]

Global

Epidemiologi sialolithiasis secara global diperkirakan terjadi pada 1,2% dari total populasi, dilihat dari pemeriksaan post mortem. Sementara itu, sialolithiasis yang menimbulkan gejala diperkirakan terjadi pada 0,45% dari total populasi di seluruh dunia.[6,7]

Sialolithiasis paling banyak ditemui pada individu berusia 30-60 tahun, dan sangat jarang ditemukan pada anak-anak. Perbedaan ras tidak dilaporkan memiliki pengaruh pada angka kejadian sialolithiasis. Pria memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami sialolithiasis dibandingkan wanita.[1,2]

Indonesia

Di Indonesia, tidak terdapat laporan yang mengemukakan angka kejadian sialolithiasis.

Mortalitas

Mortalitas suatu penyakit sering menggunakan indikator life-threatening causes, dimana salah satu indikasinya adalah suatu penyakit dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen dalam 24 jam kedepan jika tidak segera dilakukan perawatan. Hingga saat ini, sialolithiasis tidak termasuk dalam penyakit yang berpotensi menimbulkan kematian.

Meski demikian, sialolithiasis yang tidak diterapi dapat menyebabkan infeksi atau abses pada area yang lebih luas seperti ke leher dalam. Meskipun jarang, ini dapat menimbulkan komplikasi yang signifikan, termasuk angina Ludwig.[1-3]

Referensi

1. Faklaris I, Bouropoulos N, Vainos NA. Sialolithiasis: Application parameters for an optimal laser therapy. J Biophotonics. 2020 Jul;13(7):e202000044. doi: 10.1002/jbio.202000044. Epub 2020 Apr 22. PMID: 32277604.
2. Avishai G, Ben-Zvi Y, Chaushu G, Rosenfeld E, Gillman L, Reiser V, Gilat H. The unique characteristics of sialolithiasis following drug-induced hyposalivation. Clin Oral Investig. 2021 Jul;25(7):4369-4376. doi: 10.1007/s00784-020-03750-2. Epub 2021 Jan 3. PMID: 33389134.
3. Kim DH, Kang JM, Kim SW, Kim SH, Jung JH, Hwang SH. Utility of Ultrasonography for Diagnosis of Salivary Gland Sialolithiasis: A Meta-Analysis. Laryngoscope. 2022 Sep;132(9):1785-1791. doi: 10.1002/lary.30020. Epub 2022 Jan 19. PMID: 35043982.
6. Kao YH, Tseng CH, Yu CK, Wu JH. A case of sialolithiasis that mimicked temporomandibular joint disorder. J Formos Med Assoc. 2022 Oct;121(10):2135-2137. doi: 10.1016/j.jfma.2022.02.013. Epub 2022 Mar 1. PMID: 35246358.
7. Sánchez Barrueco A, López-Acevedo Cornejo MV, Alcalá Rueda I, López Andrés S, González Galán F, Díaz Tapia G, Mahillo Fernández I, Cenjor Español C, Aubá JMV. Sialolithiasis: mineralogical composition, crystalline structure, calculus site, and epidemiological features. Br J Oral Maxillofac Surg. 2022 Dec;60(10):1385-1390. doi: 10.1016/j.bjoms.2022.08.005. Epub 2022 Aug 23. PMID: 36109276.

Patofisiologi Sialolithiasis
Etiologi Sialolithiasis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2023, 11:06
Benjolan di langit-langit mulut
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter, saya memiliki pasien wanita dengan keluhan muncul benjolan putih seperti di gambar sudah 2 hari, awalnya kecil kemudian dirasakan membesar dan...
dr. Nurul Falah
Dibalas 19 Oktober 2021, 11:05
Penanganan sialolithiasis - Penyakit Mulut Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo drg. Rochman, Sp.PM, izin bertanya dokter.Bagaimana membedakan sialolithiasis dengan sialadenitis?Lalu bagaimana langkah penanganan dari...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.