Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Myasthenia Gravis y2afrika 2023-01-31T13:27:29+07:00 2023-01-31T13:27:29+07:00
Myasthenia Gravis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Myasthenia Gravis

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Patofisiologi myasthenia gravis melibatkan reaksi autoimunitas pada neuromuscular junction. Mayoritas pasien myasthenia gravis memiliki autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin (AChR), sedangkan sisanya memiliki autoantibodi terhadap muscle-specific kinase (MuSK) dan low-density lipoprotein receptor-related protein 4 (Lrp4).[1-3]

Autoimunitas terhadap Reseptor Asetilkolin

Pada myasthenia gravis akibat antibodi terhadap AChR (AChR-MG), antibodi subtipe IgG1 dan IgG3 berikatan dengan reseptor asetilkolin di membran postsinaptik neuromuscular junction (NMJ) otot-otot skeletal, mengaktivasi sistem komplemen yang menyebabkan terbentuknya membrane attack complex (MAC). Selanjutnya, MAC mendegradasi reseptor asetilkolin dan meningkatkan endositosis reseptor asetilkolin yang terikat antibodi, sehingga menghambat asetilkolin untuk berikatan dengan reseptornya.[1-3]

Autoimunitas terhadap Muscle-Specific Kinase dan Low-Density Lipoprotein Receptor-Related Protein 4

Pada myasthenia gravis akibat antibodi terhadap MusK dan Lrp4, antibodi yang dihasilkan merupakan subtipe IgG4 dan tidak dapat mengaktivasi komplemen. Antibodi tersebut berikatan dengan kompleks protein Agrin-Lrp4-MusK di NMJ yang berperan dalam maintenance NMJ seperti pengelompokan dan pendistribusian reseptor asetilkolin. Inhibisi kompleks protein tersebut mengakibatkan berkurangnya reseptor asetilkolin. Akibatnya, asetilkolin yang dilepaskan di ujung saraf tidak dapat membangkitkan potensial postsinaptik yang diperlukan untuk menimbulkan potensial aksi pada otot, sehingga muncul gejala kelemahan otot.[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Beloor Suresh A, Asuncion RMD. Myasthenia Gravis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559331/
2. Dresser L, Wlodarski R, Rezania K, et al. Myasthenia Gravis: Epidemiology, Pathophysiology and Clinical Manifestations. Journal of Clinical Medicine. 2021; 10(11):2235. https://doi.org/10.3390/jcm10112235
3. Jowkar AA. Myasthenia Gravis. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1171206-overview#a2

Pendahuluan Myasthenia Gravis
Etiologi Myasthenia Gravis

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • 5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023
    5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Mei 2024, 19:20
Lepuh kemerahan di badan anak perempuan usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
3 Balasan
An perempuan 2 tahun. Mengeluhkan lepuh kemerahan di badan. Sudah 1 minggu ini. Ruam juga ada di mulut. Awalnya lepuh merah muncul di bagian pantat tangan...
Anonymous
Dibalas 07 September 2023, 13:33
Gatal yang menyebar di seluruh tubuh lansia
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Halo ts sekalian. Apabila tampak dari UKK seperti ini dd nya bisa mengarah kemana saja ya ts? Terima kasih banyak sebelumnya 🙏
Anonymous
Dibalas 29 Juli 2022, 13:30
Penanganan seperti apa untuk pasien ptosis - Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dok, ijin tanya pada pasien dengan ptosis apakah ada terapi yang bisa dilakukan sebelum memutuskan intervensi pembedahan? Terima kasih Dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.