Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Migren yogi 2025-05-07T11:51:18+07:00 2025-05-07T11:51:18+07:00
Migren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Migren

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, prevalensi migraine yang tertinggi adalah pada kelompok usia 25–55 tahun. Selain itu, migraine dilaporkan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, yakni dengan rasio 3:1. Namun, data epidemiologi migraine di Indonesia saat ini masih terbatas.

Global

World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa migraine merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang paling umum terjadi di dunia dan merupakan penyebab konsultasi nyeri kepala yang paling sering di Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Prevalensi migraine rata-rata mencapai 18%.

American Migraine Study (AMS) menyatakan bahwa prevalensi migraine pada pria adalah sekitar 6% dan pada wanita adalah sekitar 18%. Angka prevalensi tertinggi terjadi pada kelompok usia 25–55 tahun. Prevalensi migraine di Spanyol dan Taiwan adalah 11,02% dan 15,94%.[1,2,8-10]

Indonesia

Data epidemiologi migraine di Indonesia masih terbatas. Observasi jenis penyakit yang ditangani di praktik klinik di Medan pada tahun 2003 menemukan bahwa cephalgia menduduki peringkat pertama dalam daftar 10 penyakit rawat jalan tersering, dengan persentase sebesar 42%.

Penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2004 menemukan bahwa dari 55 pasien yang berobat ke poliklinik chepalgia, sebanyak 6 orang menderita migraine (10,9%) dan 49 orang lainnya menderita tension type headache (89,1%).[11,12]

Mortalitas

Migraine umumnya tidak menyebabkan kematian. Akan tetapi, kematian mungkin dapat terjadi pada orang yang mengalami migraine bersama penyakit komorbid seperti stroke iskemik. Beberapa studi juga melaporkan bahwa orang dengan migraine aura memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular.[1]

 

Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia

Referensi

1. Chawla J. Migraine Headache. Medscape. 2021. http://emedicine.medscape.com/article/1142556-overview#a1
2. Silberstein SD. Migraine. MSD Manual. 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/neurologic-disorders/headache/migraine
8. World Health Organization. Headache Disorders. 2016. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs277/en/
9. Aamodt AH, Stovner LJ, Hagen K, et al. Headache prevalence related to smoking and alcohol use. The Head-HUNT Study. Eur J Neurol. 2006;13(11):1233-8.
10. Chen YC, Tang CH, Ng K, Wang SJ. Comorbidity profiles of chronic migrain sufferers in a national database in Taiwan. J Headache Pain. 2012;13(4):311-9.
11. Hasan S. Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2004.
12. Anurogo D. Penatalaksanaan Migrain. CDK-198. 2012;39(10):731-737.

Etiologi Migren
Diagnosis Migren

Artikel Terkait

  • Antibodi Monoklonal CGRP untuk Mencegah Migren
    Antibodi Monoklonal CGRP untuk Mencegah Migren
  • Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
    Profilaksis Migraine: Pemilihan Pasien dan Jenis Terapi
  • Pilihan Terapi pada Migrain Menstrual
    Pilihan Terapi pada Migrain Menstrual
  • Aspirin Dosis Tinggi sebagai Terapi Migraine Akut
    Aspirin Dosis Tinggi sebagai Terapi Migraine Akut
  • Pedoman Tata Laksana Migraine 2024 - Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Migraine 2024 - Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 54 menit yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.