Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penyakit Huntington’s general_alomedika 2023-06-27T09:19:30+07:00 2023-06-27T09:19:30+07:00
Penyakit Huntington’s
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Penyakit Huntington’s

Oleh :
dr.Muhammad Ridwan
Share To Social Media:

Penyakit Huntington’s merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gejala utama gerakan choreatic yang involunter, disertai gangguan kognitif dan perilaku. Penyakit ini merupakan penyakit diturunkan yang bersifat autosomal dominan. Penyakit ini memengaruhi sekitar 4 -15 dari 100.000 orang keturunan Eropa. Penyakit ini jarang terjadi di Jepang, sedangkan tingkat kejadiannya di Afrika tidak diketahui.[1,2,22]

Gejala biasanya dimulai antara usia 30 - 50 tahun, tetapi dapat pula pada kelompok usia lainnya. Tanda patognomonik penyakit Huntington’s adalah gangguan kognitif/intelektual, muskuloskeletal dan psikiatri.[8]

penyakit herediter, penyakit bawaan, penyakit huntington, huntington disease, huntingtons disease, huntington’s disease, huntingtons Gambar 1. Perbandingan Struktur Otak dan Genetik Normal dengan Penyakit Huntington’s.

Pasien juga dapat mengeluhkan penurunan berat badan yang tidak direncanakan, gangguan irama sirkadian termasuk gangguan tidur, dan gangguan otonom. Seiring perkembangan penyakit, gerakan tubuh yang tidak terkoordinasi dan tidak disengaja yang dikenal sebagai chorea menjadi lebih jelas.[1,2,8]

Penyakit Huntington’s bersifat autosomal dominan yang artinya orang tua yang terkena akan mewarisi mutasi pada gen huntingtin (HTT). Diagnosis ditegakkan dari adanya riwayat keluarga dengan penyakit Huntington’s, gejala patognomonik, dan repeat trinukleotida CAG sebanyak 36 kali atau lebih pada HTT.

Diagnosis dapat dibantu dengan pemeriksaan the Unified Huntington Disease Rating Scale (UHDRS) maupun the Shoulson and Fahn capabilities scale atau the Total Functional Capacity (TFC) scale yang menilai keadaan klinis dari kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, motorik, sampai dengan kognitif dan perilaku.Pada CT dan MRI terdapat atrofi inti kaudatus pada awal penyakit. Atrofi serebral dapat dilihat pada stadium lanjut penyakit.[1,2,8,10]

Belum ada tata laksana definitif untuk penyakit Huntington’s, terapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Supresi gerakan chorea atau gerakan hiperkinetik lainnya dapat dilakukan dengan pemberian antagonis dopamin, benzodiazepines, acetylcholinesterase, lithium, deep brain stimulation, dan antagonis glutamat.

Terapi kognitif dan psikiatri dapat dilakukan sesuai dengan gejala psikiatri, misalnya dengan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Saat ini sedang dikembangkan terapi genetik untuk membungkam gen yang mutan, tapi masih dalam perkembangan dan bertujuan untuk mengendalikan sirkuit neurologis yang disfungsional.[10,22]

Komplikasi seperti pneumonia, penyakit jantung, dan cedera fisik akibat jatuh dapat mengurangi angka harapan hidup. Bunuh diri adalah penyebab kematian pada sekitar 9% kasus. Kematian biasanya terjadi 15–20 tahun sejak penyakit pertama kali terdeteksi.[1,2]

 

Direvisi oleh: Felicia Sutarli

Referensi

1. Dayalu P, Albin RL. Huntington disease: pathogenesis and treatment. Neurologic Clinics. 2015;33 (1): 101–14.
2. Frank S. Treatment of Huntington's disease. Neurotherapeutics. 2014;11 (1): 153–60.
8. bisa diganti ini (?) Andhale R, Shrivastava D. Huntington's Disease: A Clinical Review. Cureus. 2022 Aug 27;14(8):e28484. doi: 10.7759/cureus.28484. PMID: 36176885; PMCID: PMC9512951.
10. Caron NS, Wright GEB, Hayden MR. Huntington Disease. 2020 Jun 11. In: Adam MP, Mirzaa GM, Pagon RA, et al., editors. GeneReviews®. Seattle (WA): University of Washington, Seattle; 1993-2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1305/
22. Ajitkumar A, De Jesus O. Huntington Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559166/

Patofisiologi Penyakit Huntington’s

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 3 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 54 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
1 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.