Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Amenorrhea Sekunder annisa-meidina 2024-10-14T15:05:46+07:00 2024-10-14T15:05:46+07:00
Amenorrhea Sekunder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Amenorrhea Sekunder

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Penatalaksanaan amenorrhea sekunder bersifat multidisiplin dan ditujukan untuk menangani penyebabnya. Pemberian terapi dapat mencakup intervensi untuk mengatasi gangguan hormonal, penyakit kronik, atau gangguan organik yang mendasarinya. Pada kasus gangguan hipotalamus fungsional, modifikasi gaya hidup serta konseling juga diperlukan untuk memperbaiki gejala amenorrhea sekunder dan mencegah komplikasi.[1,6,9]

Terapi Disfungsi Hipotalamus-Pituitari

Amenorrhea sekunder yang berhubungan dengan disfungsi hipotalamus umumnya bersifat reversibel sehingga terapi dapat diawali dengan modifikasi gaya hidup. Pasien yang mengalami penurunan berat badan drastis akibat diet ketat perlu diberikan konseling gizi agar dapat menaikkan berat badannya kembali. Pada kasus yang berakitan dengan gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia, program terapi psikiatri juga diperlukan. Pasien juga perlu diarahkan untuk menghindari faktor pemicu stres serta mengurangi latihan fisik berlebihan.[1,6,9]

Pada pasien dengan disfungsi hipotalamus-pituitari yang tidak menunjukkan perbaikan setelah modifikasi gaya hidup, terapi pengganti hormon menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron dapat diberikan.[6,9]

Pada pasien dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS), kombinasi kontrasepsi oral dengan metode kontrasepsi lainnya yang mengandung progestin bermanfaat untuk memperbaiki siklus menstruasi. Pilihan terapi ini dapat berupa injeksi medroxyprogesterone asetat, implan etonogestrel subkutan, atau levonorgestrel intrauterin. Pemberian metformin dapat dilakukan untuk mengatasi resistensi insulin.[1,17]

Induksi ovulasi menggunakan obat jenis selective estrogen receptor modulators (SERM) seperti clomiphene juga dapat diberikan pada pasien dengan disfungsi ovarium dan masalah infertilitas.  Pada pasien dengan defisiensi estrogen, suplementasi vitamin D 1000 IU dan kalsium 1200 mg per oral setiap hari dapat diberikan untuk menghindari komplikasi kerusakan tulang.[1,3,5]

Terapi Hiperprolaktinemia

Hiperprolaktinemia diterapi melalui pemberian bromocriptine, cabergoline, atau eksisi prolaktinoma. Pada kondisi hiperprolaktinemia yang dicetuskan oleh obat, konsumsi obat tersebut perlu dihentikan sementara sembari dilakukan pemantauan level prolaktin. Namun, bila obat-obatan tidak dapat dihentikan, contohnya obat antipsikotik, maka pasien perlu diberi jenis obat alternatif dengan efek samping endokrin minimal.[1,3,5]

Terapi Lainnya

Sindrom Asherman diterapi dengan lisis jaringan adhesi melalui histeroskopi, sementara stenosis serviks ditangani dengan teknik dilatasi serviks. Pada pasien dengan kondisi hipotiroid, terapi penggantian hormon tiroksin dapat diberikan. Sementara hipertiroid diterapi dengan pemberian thiamide, ablasi, atau pembedahan.[1,3]

Konseling dan psikoterapi dapat diberikan untuk menangani aspek psikologi yang mendasari gangguan fungsi hipotalamus. Selain itu, konseling terkait fertilitas juga dapat diberikan pada pasien yang berencana hamil agar pemilihan terapi dapat disesuaikan.[1,2,5]

Referensi

1. Lord M, Sahni M. Secondary Amenorrhea. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431055/
2. Nawaz G, Rogol AD, Jenkins SM. Amenorrhea. 2024. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482168/
3. American Society for Reproductive Medicine. Current Evaluation of Amenorrhea: A Comittee Opinion. 2024. https://www.asrm.org/practice-guidance/practice-committee-documents/current-evaluation-of-amenorrhea/
5. DeSapri KAT. Medacape. Amenorrhea.2024. https://emedicine.medscape.com/article/252928-overview
6. Podfigurna A, Meczekalski B. Functional Hypothalamic Amenorrhea: A Stress-Based Disease. MDPI. 2024. https://www.mdpi.com/2673-396X/2/3/20
9. Roberts RE, Farahani L, Webber L, Jayasena C. Current understanding of hypothalamic amenorrhoea. Ther Adv Endocrinol Metab. 2020 Jul 30;11:2042018820945854. doi: 10.1177/2042018820945854.
17. Singh S, Pal N, Shubham S, Sarma DK, Verma V, Marotta F, Kumar M. Polycystic Ovary Syndrome: Etiology, Current Management, and Future Therapeutics. J Clin Med. 2023 Feb 11;12(4):1454. doi: 10.3390/jcm12041454.

Diagnosis Amenorrhea Sekunder
Prognosis Amenorrhea Sekunder

Artikel Terkait

  • Red Flag Amenorrhea
    Red Flag Amenorrhea
Diskusi Terkait
dr. mardiah
Dibalas 09 Januari 2025, 08:13
Haid tidak teratur pada remaja
Oleh: dr. mardiah
4 Balasan
Alo dokter,,,sampai berapa lama biasanya menstruasi yang belum teratur pada awal-awal menarche masih tergolong normal? Saya ada paaien yg tahun pertama...
Anonymous
Dibalas 27 September 2024, 17:50
Tidak menstruasi selama 2 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
wanita 28 tahun, os tidak mens selama 2 bulan.sebelumnya os pakai kb suntik 1 bulan, terakhir suntik bulan juni. setelah itu tidak mens sampai saat ini....
Anonymous
Dibalas 29 Agustus 2023, 15:54
Tidak haid sejak konsumsi kontrasepsi darurat
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok izin diskusi. Ada pasien konsumsi postinor sudah 3 kali dalam 1 bulan sbg kontrasepsi darurat, lalu mengeluhkan tidak haid selama 2 siklus ini. Kira²...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.