Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Endometritis general_alomedika 2023-04-04T10:58:50+07:00 2023-04-04T10:58:50+07:00
Endometritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Endometritis

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan endometritis yang utama adalah pemberian antibiotik. Sebagian besar kasus endometritis akan membaik dengan pemberian antibiotik spektrum luas dalam waktu 48-72 jam. Pada kondisi penyebaran infeksi walaupun sudah diterapi dengan antibiotik yang adekuat, tindakan pembedahan seperti histerektomi dapat menjadi pilihan.[3,13]

Endometritis Akut

Tata laksana utama pada kasus endometritis akut yaitu pemberian regimen antibiotik spektrum luas.[13]

Antibiotik

Antibiotik merupakan terapi utama pada endometritis. Pemberian antibiotik spektrum-luas harus segera dimulai pada saat admisi dan tidak ditunda hingga hasil kultur didapatkan. Tata laksana yang segera diberikan begitu diagnosis presumtif ditegakkan dapat mencegah sekuele jangka panjang.[4,13,14]

Regimen antibiotik yang direkomendasikan yaitu:

  • Clindamycin 900 mg intravena tiap 8 jam, dikombinasikan dengan gentamicin 5 mg/kg intravena tiap 24 jam.

  • Cefotetan 2 g intravena 2 kali sehari atau cefoxitin 2 g intravena 4 kali sehari, dikombinasikan dengan doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari

Pada pasien dengan infeksi ringan atau sedang, dapat digunakan regimen alternatif berikut:

  • Ceftriaxone 250 mg intramuskuler dosis tunggal dan doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari, dengan atau tanpa metronidazole 500 mg per oral 2 kali sehari untuk 2 minggu

  • Cefoxitin 2 g intramuskuler dosis tunggal dan probenecid 1 g per oral dosis tunggal, diikuti dengan doxycycline 100 mg per oral 2 kali sehari selama 2 minggu, dengan atau tanpa metronidazole 500 mg per oral 2 kali sehari selama 2 minggu[7]

Rawat Inap

Pasien sebaiknya dirawat inap jika setelah 72 jam diberikan terapi rawat jalan tidak menunjukkan perbaikan. Rawat inap juga dipertimbangkan pada kondisi berikut ini:

  • Diagnosis tidak dapat dipastikan
  • Indikasi bedah darurat
  • Dugaan abses rongga panggul
  • Penyakit dinilai akan bertambah parah bila rawat jalan
  • Pasien sedang hamil
  • Kepatuhan berobat pasien buruk[4,7]

Endometritis Kronis

Terapi endometritis kronis utamanya adalah pemberian antibiotik oral, namun regimen dan pendekatannya memiliki perbedaan dengan endometritis akut.

Antibiotik

Tidak ada regimen antibiotik khusus untuk endometritis kronis, pemberian antibiotik didasarkan pada hasil kultur dan pewarnaan Gram dari aspirasi atau biopsi endometrium diikuti dengan aspirasi endometrium ulang setelah pengobatan selesai.

Pasien dengan infeksi bakteri Gram-negatif dan Gram-positif dapat diberikan ciprofloxacin 500 mg 2 kali sehari selama 10 hari dan kombinasi amoxicillin klavulanat 2 gram sekali sehari selama 8 hari.

Pasien dengan infeksi Mycoplasma atau Ureaplasma dapat diberikan josamycin 2 gram per hari selama 12 hari. Pada kasus resisten, dapat diberikan minocyclin 200 mg per hari selama 12 hari.[7]

Terapi Pada Partner Seksual

Partner seksual dari pasien yang positif terhadap PMS disarankan untuk ikut memeriksakan diri meskipun tidak ada keluhan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menjangkau hal ini yaitu strategi expedited partner therapy (EPT). EPT merupakan strategi penekanan dampak buruk dan praktik klinis pengobatan partner seksual dari pasien yang terdiagnosis infeksi chlamydia atau gonorrhea yang tidak dapat atau tidak mungkin mencari pengobatan segera. Terapi antibiotik dapat diberikan pada pasangans eksual pasien tanpa harus diperiksa terlebih dahulu.[11]

Pembedahan

Terapi pembedahan umumnya tidak diperlukan pada endometritis, kecuali jika terdapat sisa jaringan konsepsi dalam rahim atau ada infeksi berat yang tidak berespon terhadap terapi. Jika ada sisa jaringan dalam rahim, bisa dilakukan dilatasi dan kuretase. Sementara itu, histerektomi dipertimbangkan pada pasien dengan infeksi berat yang tidak berespon terhadap terapi.[1,3,4,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Kitaya K, Takeuchi T, Mizuta S, Matsubayashi H, Ishikawa T. Endometritis, new time, new concepts. Fertil Steril. 2018;110(3):1-7. doi:10.1016/j.fertnstert.2018.04.012
3. Rivlin ME. Endometritis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/254169-overview
4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. 2021. https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/default.htm
7. Singh N, Sethi A. Endometritis-Diagnosis,Treatment and its impact on fertility-A Scoping Review. J Bras Reprod Assist. 2022;26(3):538-546. doi:10.5935/1518-0557.20220015
11. Workowski KA, Bachmann LH, Chan PA, et al. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines. 2021. Vol 70.; 2021. doi:10.15585/mmwr.rr7004a1
13. Mackeen AD, Packard RE, Ota E, Speer L. Antibiotic regimens for postpartum endometritis. Cochrane Database Syst Rev. 2015;(2). doi:10.1002/14651858.CD001067.pub3
14. DeNoble AE, Kuller JA, Heine RP, Dotters-katz S. Antibiotics for the Prevention and Treatment of Postsurgical Obstetric Infections. Obstet Gynecol Surv. 2018;73(8):475-485. doi:10.1097/01.pec.0000526609.89886.37

Diagnosis Endometritis
Prognosis Endometritis

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
    Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Diskusi Terkait
dr.Euginia Natalia Bato
Dibalas 11 April 2023, 08:29
Penanganan awal pasien curiga endometritis di faskes primer
Oleh: dr.Euginia Natalia Bato
1 Balasan
Alo Dokter. saya punya pasien ibu Nifas hari ke 11 partisipasinya pervaginam di Puskesmas. Dibawa ke IGD PKM dg keluhan Demam tinggi sudah 3 hari, Nyeri...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 20 Januari 2022, 14:50
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr. Jeffry Kristiawan
Dibalas 08 Oktober 2018, 09:25
Berbagi kasus PID dengan retensio urine dan hidronefrosis
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
4 Balasan
seorang wanita 49 tahun dengan keluhan awal nyeri perut sejak 6 hari lalu. nyeri dirasakan di perut bagian bawah disertai adanya keputihan berbau.vital sign...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.