Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Serviks general_alomedika 2023-02-27T14:39:33+07:00 2023-02-27T14:39:33+07:00
Kanker Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Kanker Serviks

Oleh :
dr.Raehana
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada kanker serviks yang utama adalah mengenai pencegahan dan deteksi dini, yakni mencakup vaksinasi HPV (human papilloma virus), penapisan, dan pemantauan jangka panjang. Penapisan kanker serviks dimulai sejak usia 21 tahun. Vaksin HPV dapat diberikan pada anak laki-laki dan perempuan pada usia 11-12 tahun.[1,23]

Edukasi Pasien

Edukasi dilakukan untuk mencegah penularan HPV, melakukan deteksi dini, serta mendiskusikan rencana terapi pada pasien yang sudah terdiagnosis kanker serviks

Edukasi Risiko Kanker

Sampaikan pada pasien bahwa infeksi HPV risiko tinggi yang persisten merupakan faktor risiko utama dari kanker serviks. Sampaikan mengenai pentingnya penapisan untuk deteksi dini. Penapisan dilakukan dengan Pap smear sejak usia 21 tahun, diulangi setiap 3 tahun sampai usia 30 tahun. Kemudian, skrining kanker serviks dapat dilakukan setiap 5 tahun hingga usia 65 tahun.[22,24]

Gejala Kanker Serviks

Jelaskan pada pasien bahwa kanker serviks berkembang perlahan selama beberapa tahun. Terkadang kanker serviks tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi bisa juga menyebabkan perdarahan atau keputihan yang tidak normal. Perdarahan ini bisa berupa bercak atau pendarahan berat yang terjadi di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau perdarahan setelah menopause. Minta untuk memeriksakan diri jika pasien mengalami gejala tersebut.[4,24]

Penentuan Stadium Kanker

Setelah kanker serviks terdiagnosis, jelaskan pada pasien bahwa langkah selanjutnya adalah menentukan stadium kanker. Stadium kanker serviks ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pencitraan. Jelaskan bahwa pasien mungkin akan diminta menjalani pemeriksaan panggul lengkap, mencakup serviks, vagina, rahim, ovarium, dan rektal. Pasien juga mungkin perlu menjalani sistoskopi atau anoskopi, CT scan, PET scan, ataupun MRI untuk mendeteksi apakah kanker telah menyebar ke luar panggul atau ke organ lain.[24]

Opsi Penatalaksanaan

Jelaskan pada pasien bahwa terapi akan tergantung pada stadium kanker, kondisi medis keseluruhan, serta apakah pasien masih menginginkan fertilitas di masa depan. Sampaikan bahwa modalitas terapi mencakup histerektomi, radioterapi, kemoterapi, brakhiterapi, dan limfadenektomi.[22,24]

Pemantauan

Setelah regimen terapi selesai, pasien dianjurkan untuk menjalani pemantauan berkala. Pemantauan dengan pemeriksaan fisik umumnya dilakukan setiap 3-4 bulan selama dua tahun, kemudian setiap 6 bulan selama tahun ke-3 hingga ke-5, dan setiap tahun setelahnya. Selain itu, dilakukan juga pemantauan Pap smear setiap tahun.[24]

Gangguan Seksual Setelah Terapi

Sampaikan pada pasien bahwa dirinya bisa mengalami perubahan setelah pengobatan kanker serviks, termasuk pemendekan atau penyempitan vagina dan penurunan pelumasan vagina. Jika pasien belum mengalami menopause sebelum pengobatan, sampaikan mengenai kemungkinan mengalami gejala menopause akibat radiasi panggul, operasi pengangkatan ovarium, atau kemoterapi.

Perubahan fisik ini dapat berdampak pada kepuasan seksual pasien. Untuk meringankan ketidaknyamanan, sarankan pasien untuk menggunakan pelembab atau pelumas vagina selama hubungan seksual.[24]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian kanker serviks dilakukan dengan vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat diberikan pada anak perempuan dan laki-laki.

Selain vaksinasi, transmisi HPV juga dapat diturunkan dengan melakukan perilaku seksual yang aman, seperti menggunakan kondom. Penting untuk dipahami bahwa penggunaan kondom tidak memberikan perlindungan total dari infeksi HPV, karena kondom tidak menutupi semua kulit genital yang terbuka.[5,14,25]

Vaksinasi HPV

Vaksin HPV direkomendasikan diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan pada usia 11 atau 12 tahun. Dosis vaksin HPV diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak minimal 6 bulan.

Pada pria dan wanita usia 15-26 tahun, dapat diberikan vaksinasi HPV sebanyak 3 dosis. Pada orang dewasa usia 27-45 tahun yang belum pernah mendapat vaksin, dapat menerima vaksin HPV yaitu Gardasil 9®.[25,26]

Skrining Kanker Serviks

Skrining kanker serviks umumnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan Pap smear, inspeksi visual asam asetat (IVA) dan deteksi HPV DNA.  American Cancer Society (ACS) merekomendasikan skrining dimulai sejak usia 25 tahun hingga 65 tahun. Pemeriksaan HPV tiap 5 tahun adalah pilihan utama. Bila tidak tersedia, pemeriksaan sitologi seperti Pap smear bisa dilakukan setiap 3 tahun Menurut ACS, wanita berusia >65 tahun dengan riwayat skrining negatif yang adekuat selama 10 tahun terakhir tidak perlu melakukan skrining lagi.[27]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

1. Bhatla N, Aoki D, Sharma DN, Sankaranarayanan R. Cancer of cervix uteri: 2021 update. International Journal of Gynecology Obstetrics. 2021;155:28-44.
4. Wipperman J, Neil T, Williams T. Cervical cancer: Evaluation and management. American Family Physician. 2018;97(7):449-454.
5. PDQ Adult Treatment Editorial Board. Cervical Cancer Treatment (PDQ®): Health Professional Version. 2022 Apr 28. In: PDQ Cancer Information Summaries. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US); 2002-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK66058/
14. Koh WJ, Abu-Rustum NR, Bean S, Bradley K, Campos SM, Cho KR, Chon HS, Chu C, Clark R, Cohn D, Crispens MA, Damast S, Dorigo O, Eifel PJ, Fisher CM, Frederick P, Gaffney DK, Han E, Huh WK, Lurain JR, Mariani A, Mutch D, Nagel C, Nekhlyudov L, Fader AN, Remmenga SW, Reynolds RK, Tillmanns T, Ueda S, Wyse E, Yashar CM, McMillian NR, Scavone JL. Cervical Cancer, Version 3.2019, NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. J Natl Compr Canc Netw. 2019 Jan;17(1):64-84. doi: 10.6004/jnccn.2019.0001. PMID: 30659131.
22. National Cancer Institute. Cervical Cancer Treatment (PDQ®)–Health Professional Version. 2022. https://www.cancer.gov/types/cervical/hp/cervical-treatment-pdq
23. Agustiansyah P, Sanif R, Nurmaini S, Ifranuddin, Legiran. Epidemiology and risk factors for cervical cancer. Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research. 2022;6(8):624-631.
24. Straughn JM, Yashar C. Patient education: Cervical cancer treatment; early-stage cancer (Beyond the Basics). Uptodate, 2022. https://www.uptodate.com/contents/cervical-cancer-treatment-early-stage-cancer-beyond-the-basics/print
25. Kaur P, Mehrotra R, Rengaswamy S, Kaur T, Hariprasad R, Mehendale SM, Rajaraman P, Rath GK, Bhatla N, Krishnan S, Nayyar A, Swaminathan S. Human papillomavirus vaccine for cancer cervix prevention: Rationale & recommendations for implementation in India. Indian J Med Res. 2017 Aug;146(2):153-157. doi: 10.4103/ijmr.IJMR_1906_16. PMID: 29265015; PMCID: PMC5761024.
26. National Cancer Institute. Human papillomavirus (HPV) vaccines. National Cancer Institute, 2021. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet#who-should-get-hpv-vaccination.
27. Fontham ETH, Wolf AMD, Church TR, et al. Cervical cancer screening for individuals at average risk: 2020 guideline update from the American Cancer Society. CA Cancer J Clin. 2020;70(5):321–46.

Prognosis Kanker Serviks

Artikel Terkait

  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual
  • Penanganan Hasil Skrining Kanker Serviks dengan Abnormalitas Minor
    Penanganan Hasil Skrining Kanker Serviks dengan Abnormalitas Minor

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 12:17
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.