Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Cedera Mata general_alomedika 2022-09-20T11:56:37+07:00 2022-09-20T11:56:37+07:00
Cedera Mata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Cedera Mata

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Etiologi cedera mata atau trauma mata dibagi menjadi trauma mekanik maupun non mekanik yang mengenai mata dan menyebabkan gangguan struktural serta fungsional mata. Trauma akibat mekanik biasanya disebabkan karena trauma tumpul maupun penetrasi, sedangkan trauma non mekanik biasanya disebabkan oleh bahan kimia.

Etiologi

Etiologi cedera mata meliputi berbagai jenis trauma yang dapat menyebabkan gangguan struktural dan fungsional mata. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, etiologi cedera mata dibagi menjadi trauma mekanik dan non mekanik.

Trauma Mekanik

Trauma Mekanik pada cedera mata meliputi trauma akibat benda tumpul dan benda tajam.

Trauma akibat Benda Tumpul:

Trauma akibat benda tumpul antara lain meliputi, hantaman benda, seperti bola, dan pukulan keras yang mengenai mata. Trauma tumpul dapat menyebabkan kerusakan pada bagian dalam mata. Ruptur bola mata, hematoma retrobulbar, perdarahan subkonjungtiva, dan dislokasi lensa adalah manifestasi klinis yang sering muncul. Gejala khas ruptur bola mata, antara lain kelainan bentuk mata, nyeri, dan kehilangan penglihatan.[11]

Trauma akibat Benda Tajam atau Trauma Tembus:

Trauma tembus pada mata dapat berupa trauma akibat benda tajam, seperti peralatan rumah tangga seperti pisau, gunting, dan jarum, yang menembus mata. Selain benda tajam, dapat juga disebabkan oleh senjata api, materi logam, dan benda lain berkecepatan tinggi yang membentuk tubrukan berenergi tinggi pada bola mata.[6,11]

Trauma Non Mekanik

Trauma non mekanik yang dimaksud pada cedera mata adalah trauma akibat substansi kimia yang mengenai mata. Substansi kimia menyebabkan trauma pada mata digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu trauma akibat larutan basa (Alkali) dan larutan asam.[4]

Trauma Basa (Alkali):

Larutan basa (Alkali) yang sering ditemukan pada cedera mata, antara lain ammonia (NH3), natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), magnesium hidroksida (Mg(OH)2), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Ammonia (NH3) sering ditemukan pada bahan pembersih rumah tangga, zat pendingin, dan pupuk.[4]

Larutan alkali lainnya, seperti natrium hidroksida (NaOH) sering ditemukan pada pembersih pipa. Kalium hidroksida (KOH), sering ditemukan pada sabun dan detergen. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sering ditemukan pada perekat, mortar, semen, dan kapur. Trauma kimia yang paling sering ditemukan di rumah tangga disebabkan oleh desinfektan dan larutan pembersih.[4,8]

Trauma Asam:

Larutan asam yang sering ditemukan pada cedera kimia mata, antara lain asam sulfat (H2SO4), asam sulfit (H2SO3), hidrogen fluorida atau asam flourida (HF), asam asetat (CH3COOH), dan asam klorida (HCl) 31-38%. Asam sulfat (H2SO4) sering ditemukan pada aki mobil dan bahan pembersih (deterjen, pembersih toilet, pembasmi serangga). Asam sulfit (H2SO3) sering ditemukan pada pengawet sayur dan buah, pemutih pakaian dan sepatu, pendingin (refrigerant).[3]

Hidrogen fluorida atau asam florida (HF) memberikan efek yang mirip dengan trauma alkali dan sering ditemukan pada pembersih karat, pengilat aluminium, dan penggosok kaca. Asam asetat (CH3COOH) sering ditemukan pada cuka, sedangkan asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 31-38% sering ditemukan pada zat pembersih noda keramik, zat pengontrol pH di kolam renang dan pengawet baja.[3]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang paling berperan dalam terjadinya cedera atau trauma mata adalah lingkungan pekerjaan, karena trauma mata lebih sering terjadi pada pekerja outdoor, seperti buruh, petani, nelayan, tukang las, dibandingkan pekerja indoor, seperti ibu rumah tangga, guru, pelajar dan lain-lain.

Menurut jenis pekerjaanya, yang paling berisiko mengalami trauma tembus adalah pegawai industri logam, pekerja pertanian misalnya karena tusukan duri ranting. Berdasarkan jenis kelamin, trauma mata lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.[11]

Referensi

3. American Academy of Ophtalmology. Clinical Aspects of Toxic and Traumatic Injuries of The Anterior Segment. In: American Academy of Ophtalmology. External Disease and Cornea, 396. 2021
4. American Academy of Ophtalmology. Clinical Aspects of Toxic and Traumatic Injuries of The Anterior Segment. In: American Academy of Ophtalmology. External Disease and Cornea, 402. 2021
6. Baradaran-Rafii A, Eslani M, Haq Z, Shirzadeh E, Huvard MJ, Djalilian AR. Current and upcoming therapies for ocular surface chemical injuries. The ocular surface. Pg. 48-64. 2017.
11. Mohseni M; Blair K; Bradley N. Bragg. Blunt Eye Trauma. NCBI Journal. 2020.

Patofisiologi Cedera Mata
Epidemiologi Cedera Mata

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...
Anonymous
Dibalas 15 November 2023, 11:10
Mata terasa perih dan panas terkena lem setan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi nya dok. Px usia 17 th dtg dgn keluhan mata kiri terkena lem setan, mata terasa perih dan panas, terasa menganjal.. ketika d periksa tidak di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.