Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Cedera Mata general_alomedika 2023-11-07T12:51:28+07:00 2023-11-07T12:51:28+07:00
Cedera Mata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Cedera Mata

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Faktor prediktor yang menentukan prognosis pada cedera mata atau trauma mata dipengaruhi oleh jenis trauma, penurunan ketajaman visus, adanya relative afferent pupillary defect, laserasi palpebra, kerusakan lensa, perdarahan vitreous dan adanya benda asing intraokular. Trauma tembus pada mata merupakan trauma yang serius dan mengancam penglihatan.[9]

Komplikasi

Komplikasi pada cedera mata antara lain adalah, glaucoma, kerusakan kornea, dry eye syndrome dan beberapa kasus dapat menimbulkan kebutaan. Glaukoma sudut tertutup dapat terjadi akibat fibrosis pada anyaman trabekular dan debris inflamasi yang terjebak didalamnya.[18]

Inflamasi konjungtiva dan rusaknya sel goblet dapat membentuk jaringan parut kornea dan kontraktur forniks. Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipofilik, sehingga dapat dengan cepat mempenetrasi membran sel, menghancurkan jaringan kolagen kornea, sampai ke kamera okuli anterior, bahkan sampai retina.[18]

Cedera mata menimbulkan luka terbuka yang dapat menjadi port d'entrée infeksi, sehingga komplikasi infeksi dari keratitis sampai skleritis dan endoftalmitis dapat terjadi di kemudian hari.[30]

Prognosis

Prognosis cedera mata tergantung dari jenis dan derajat lukanya, dimana pada luka bakar kimia prognosisnya ditentukan berdasarkan luas permukaan jaringan bola mata yang rusak, sifat dan konsentrasi larutan kimia, serta derajat penetrasi intaokular. Maka dari itu, untuk prognosis derajat luka bakar akan lebih mudah diperkirakan dengan klasifikasi Roper-Hall.[5,43]

Prognosis cedera mata kimia menurut klasifikasi Roper-Hall menyatakan bahwa, untuk derajat I dan II, karena kornea yang cedera masih cukup sampai identifikasi bentuk detail iris dan iskemia limbal kurang dari ⅓ atau tidak ada sama sekali, maka prognosis untuk penglihatannya dikatakan masih baik.[43]

Sebaliknya, pada derajat IV dimana kornea sudah sangat opak sampai iris tidak dapat diidentifikasi lagi dan didapatkan iskemia limbal yang cukup luas (lebih dari ½), maka prognosis untuk penglihatannya dapat dikatakan buruk.[43]

Bentuk paling berat pada trauma kimia adalah gambaran cooked fish eye memiliki prognosis yang paling buruk karena menyebabkan kebutaan. Pada cooked fish eye, kornea sudah sangat opak seperti kapur dan vaskularisasi ke limbus sudah tidak ada lagi.[7]

Bentuk cedera mata mekanik yang paling vision threatening adalah sindrom kompartemen orbita, cedera mata terbuka, dan hifema traumatik.[38]

Pada pasien dengan sindrom kompartemen orbita, seperti hematoma retrobulbar, prognosisnya sangat dipengaruhi oleh waktu dilakukan tatalaksana dan dekompresi orbita. Pada mereka yang mendapat terapi dalam 2 jam dari onset, ketajaman visus bisa membaik lebih dari 6/12, walaupun 15% perburukan. Apabila tatalaksana dilakukan setelah 2 jam, ketajaman visus bisa menjadi sama dengan 6/12 atau lebih, tapi 50% perburukan.[45,47]

Pada kasus cedera mata terbuka (open globe injury), faktor prognosis yang kemungkinan akan menyebabkan outcome penglihatan yang buruk antara lain adalah, visus 0 (tidak dapat mengidentifikasi cahaya) saat datang, ruptur bola mata, trauma yang melibatkan segmen posterior bola lama (badan siliar, vitreus, retina, koroid, dan saraf optik), riwayat penetrating keratoplasty (transplantasi kornea utuh), dan dislokasi lensa kristalina.[48]

Pada pasien dengan hifema traumatik, faktor prognosis yang memungkinkan terjadinya perburukan penglihatan adalah hifema yang >50% kamera okuli anterior, namun hal ini juga dipengaruhi oleh penanganan awal dan kepatuhan pasien, serta usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan ulang.[49]

Referensi

5. Bakara, Arnold. Ahyanti, Mei, dkk. Risiko Cedera Mata Pada Pekerja Industri Pipa Baja. Jurnal Kesehatan Lingkungan Ruwa Jurai. Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. 2020.
7. Bagheri N, N. Wajda B, M. Calvo C, K. Durrani A, dkk. The Wills Eye Manual: office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease. Edisi ke-7. Philadelphia: Wolters Kluwer. hlm.47-112. 2017.
9. Iftikhar, Mustafa. Latif, Asad. Farid, Ummarah. Changes in the Incidence of Eye Trauma Hospitilizations in the United States From 2001-2014. JAMA Ophthalmology 2019.
18. Trief Daniella, et al. Chemical (Alkali and Acid) Injury of the Conjunctiva and Cornea. American Academy Of Ophthamology. 2020.
30. Toit ND, Mustak S, dan Cook C. Randomised controlled trial of prophylactic antibiotic treatment for the prevention of endophthalmitis after open globe injury at Groote Schuur Hospital. Br J Ophthalmol 2017;101:862–867. doi:10.1136/bjophthalmol-2016-309736
38. Gardiner MF. Overview of eye injuries in the emergency department. Uptodate. 2021.
43. Utomo PT, Shinta AN, Dibyasakti B, Darmawan NE, Supartoto A. Trauma Kimia Okuli Roper-Hall Derajat IV Bilateral. Ophthalmol Ina 2021;47(2):25-34.
44. Kaushik S, Bird S. Topical chemical burns: Initial assessment and management. April, 2022.
45. Mohseni M, Blair K, Gurnani B, et al. Blunt Eye Trauma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470379/
46. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta, 2012
47. McCallum, Ewan et al. “Orbital Compartment Syndrome: An Update With Review Of The Literature.” Clinical ophthalmology (Auckland, N.Z.) vol. 13 2189-2194. 7 Nov. 2019, doi:10.2147/OPTH.S180058
48. Fujikawa, A., Mohamed, Y.H., Kinoshita, H. et al. Visual outcomes and prognostic factors in open-globe injuries. BMC Ophthalmol 18, 138. 2018. https://doi.org/10.1186/s12886-018-0804-4
49. Taqi AA, Hussein AS, Jamal NM. Hyphema Frequency and Management Study. Health Sci J. 2017, 11: 1

Penatalaksanaan Cedera Mata
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ce...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...
Anonymous
Dibalas 15 November 2023, 11:10
Mata terasa perih dan panas terkena lem setan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi nya dok. Px usia 17 th dtg dgn keluhan mata kiri terkena lem setan, mata terasa perih dan panas, terasa menganjal.. ketika d periksa tidak di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.