Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kanker Paru general_alomedika 2023-07-27T07:25:13+07:00 2023-07-27T07:25:13+07:00
Kanker Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kanker Paru

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi kanker paru belum diketahui secara pasti, tetapi faktor lingkungan, genetik, serta agen infeksi diduga berkaitan dengan berkembangnya penyakit ini. Beberapa studi melaporkan adanya asosiasi kausal kebiasaan merokok dengan insiden kanker paru. Rokok berperan sebagai inisiator, promotor, serta progresor terjadinya kanker paru. Namun, hingga saat ini belum terdapat penyebab tunggal kanker paru yang telah diidentifikasi.[1,5,12]

Kebiasaan Merokok

Perkembangan kanker paru berhubungan langsung dengan banyaknya jumlah rokok yang dihisap, lama riwayat merokok, serta kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi rokok terus-menerus (perokok aktif) memiliki risiko sebesar 16 kali lipat untuk menderita kanker paru. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa perokok pasif juga memiliki risiko untuk menderita kanker paru, dimana sekitar 25% penderita kanker paru dari non-perokok berasal dari perokok pasif.[3,7,12]

Karsinogen dalam Rokok

Komposisi rokok mengandung banyak bahan berbahaya, yaitu sekitar 250 jenis zat toksik dan 70 jenis zat yang bersifat karsinogenik. Tar merupakan bahan pada rokok yang bersifat karsinogenik, terutama zat tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Nikotin dan tar yang dibakar pada rokok akan membentuk asap rokok yang merupakan karsinogen poten.[3,7,12]

Asap rokok mengandung hidrokarbon poliaromatik dan nitrosamine ketone yang merupakan hasil dari pembakaran nikotin. Zat ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan membentuk DNA adducts (8-OHdG) yang dikenal sebagai biomarker risiko kanker pada hewan coba.[7,12,13]

Benzo(A)pyrene juga merupakan senyawa karsinogenik dari kelompok hidrokarbon polisiklis aromatis yang dihasilkan dari pembakaran rokok, yang berfungsi sebagai transduksi sinyal molekular seperti Akt dan mutasi dari protein yang diproduksi oleh tubuh secara alamiah yaitu p53 yang berperan sangat penting sebagai tumor suppressor gene.[3,7,12,13]

Faktor Genetik

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam menentukan risiko kanker paru. Mutasi atau perubahan pada gen protoonkogen, onkogen (seperti onkogen ras), tumor suppressor gene, dan gene encoding enzyme berperan dalam kanker paru.[1,5,12]

Perubahan struktur tumor suppressor gene di dalam genom onkogen seperti Del1p11-13 dengan gen N-ras, Del12-12 dengan gen Fhit, Delp11p15 dengan gen H-ras serta del/ins17p13 dengan gen p53 menyebabkan sel paru berubah menjadi sel kanker dengan sifat pertumbuhan yang otonom.[5,12,13]

Faktor Lingkungan

Berbagai pajanan lingkungan, seperti pajanan asbestos, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, vinil klorida, serta radiasi ion pada pekerja tambang uranium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru. Paparan polusi udara buruk yang tinggi juga dapat memicu risiko kanker paru.

Hipotesis yang mendasari korelasi antara faktor lingkungan dan risiko kanker paru semakin diperkuat dengan adanya laporan dari beberapa studi mengenai pajanan serat asbes silikat yang telah terbukti memiliki keterkaitan sebagai penyebab kanker paru, mesothelioma pleura ganas, dan fibrosis paru. Pajanan asbes dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru sebanyak 5 kali.

Pajanan radon yang merupakan gas inert yang berasal dari peluruhan uranium menyebabkan kanker paru sekitar 2-3% setiap tahunnya. Hal ini juga sesuai dengan laporan dewan riset nasional Amerika Serikat tentang efek biologis radiasi pengion, dimana diperkirakan sebanyak 2100 kasus kanker paru setiap tahunnya disebabkan oleh pajanan radon.[12,13,17]

Agen Infeksi

Agen infeksi seperti virus HIV diduga berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru. Kanker paru pada penderita yang terinfeksi HIV berkembang hampir secara eksklusif pada perokok, tetapi infeksi HIV tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko kanker paru terlepas dari status merokok, dengan peningkatan faktor risiko 2,5 kali lipat.[2,12]

Faktor Risiko

Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kanker paru, antara lain:

  • Usia di atas 40 tahun, riwayat merokok 30 tahun atau lebih, berhenti merokok dalam 15 tahun sebelum pemeriksaan
  • Pasien usia di atas 50 tahun, riwayat merokok 20 tahun atau lebih, serta adanya minimal satu faktor risiko lainnya

Faktor risiko lainnya yang dimaksud mencakup:

  • Pajanan asap rokok (perokok pasif)
  • Paparan lingkungan dengan polusi udara yang buruk
  • Pajanan asbestos, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida
  • Pajanan radiasi pengion
  • Riwayat paparan radiasi pada regio toraks
  • Riwayat kanker pada penderita, atau sedang menderita kanker payudara, kanker prostat, neuroblastoma, sarkoma, dan tumor Wilms. Kanker tersebut merupakan kanker primer yang bermetastasis ke paru.
  • Riwayat penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau fibrosis paru
  • Terinfeksi virus HIV
  • Riwayat penyakit kanker pada keluarga (genetic susceptibility)
  • Rendahnya konsumsi betakarotene, selenium, dan vitamin A[12,16,17]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan

Referensi

1. Thai A A, Solomon B J, et al. Lung Cancer. Lancet. 2021;398:535–54 DOI: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(21)00312-3
2. Thandra K C, Barsouk A, Saginala K, et al. Epidemiology of lung cancer. Contemp Oncol (Pozn). 2021;25(1):45–52 DOI: https://doi.org/10.5114/wo.2021.103829
3. Kim J, Lee H, Huang B W. Lung Cancer: Diagnosis, Treatment Principles, and Screening. AAFP. 2022;105(5):487-494
5. Ettinger D S, Wood D E, Aisner D L, et al. Non–Small Cell Lung Cancer Version 2.2021 Featured Updates to the NCCN Guidelines. J Natl Compr Canc Netw 2021;19(3):254–266 DOI: 10.6004/jnccn.2021.0013
7. Joseph J, Rotty L W.A. Kanker Paru: Laporan Kasus. Medical Scope Journal (MSJ). 2020;2(1):17-25 DOI: https://doi.org/10.35790/msj.2.1.2020.31108
12. Tan W W. Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC). Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/279960-overview#a3
13. Tan W W. Small Cell Lung Cancer (SCLC). Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/280104-overview#a3
14. Raso, M.G, Bota-Rabassedas N, Wistuba I.I. Pathology and Classification of SCLC. Cancers. 2021;13(820):1-11 DOI: https://doi.org/10.3390/cancers13040820
15. Nicholson A G, Tsao M S, et al. The 2021 WHO Classification of Lung Tumors: Impact of Advances Since 2015. Journal of Thoracic Oncology. 2022;17(3):362–387.DOI: https://doi.org/10.1016/j.jtho.2021.11.003
16. Sugiharto S, Simanjuntak R A P S, Larissa O. Kanker Paru, Faktor Risiko dan Pencegahannya. Senapenmas.2021;10:613-619
17. Bade BC, Dela Cruz CS. Lung Cancer 2020: Epidemiology, Etiology, and Prevention. Clin Chest Med. 2020 Mar;41(1):1-24. doi: 10.1016/j.ccm.2019.10.001. PMID: 32008623.

Patofisiologi Kanker Paru
Epidemiologi Kanker Paru

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Efikasi Crizotinib, Ceritinib, dan Alectinib untuk Non Small Cell Lung Cancer- Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi Crizotinib, Ceritinib, dan Alectinib untuk Non Small Cell Lung Cancer- Telaah Jurnal Alomedika
  • Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
    Pemeriksaan untuk Pasien Hemoptisis
  • Red Flags Batuk Kronis
    Red Flags Batuk Kronis
  • Penanganan Hemoptisis di Faskes Primer
    Penanganan Hemoptisis di Faskes Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Rinata Ayu Mayangsari
Dibalas 05 Agustus 2024, 22:17
Simvastatin untuk pengobatan dislipidemia pada penderita ca paru sedang kemoterapi?
Oleh: dr.Rinata Ayu Mayangsari
2 Balasan
Alo dokter. Saya dapat pasien dengan kadar kolesterol total 355 sedang menjalani kemoterapi, apakah tepat jika saya berikan simvastatin atau perlu saya rujuk...
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 15:47
Monitoring kanker paru - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya dr Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, untuk long term monitoring pada misalnya pasien kanker paru, apakah ada pemeriksaan penunjang yang diutamakan?...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 28 April 2022, 12:34
Pasien kanker paru yang memerlukan PET Scan - Radiologi Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO dr. Yuki Mulyani, Sp.RadIzin bertanya, Dok. Kasus kanker paru yang indikatif untuk menjalani PET scan adalah kasus kanker paru yang seperti apa ya, Dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.